Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. |
Bagi warga Cirebon, Pasar Kanoman bukan hanya sekedar tempat bertemunya penjual dan pembeli. Pasar ini memiliki nilai sejarah panjang mengenai perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah Belanda di masanya. Meski demikian, saat ini tetap berfungsi sebagai pasar pada umumnya yang menjual berbagai kebutuhan pokok dan keperluan rumah tangga lainnya.
Dalam hal tata kelola pun demikian, hampir tidak jauh berbeda dengan pasar di kota lain. Meskipun terdapat los dan kios khusus, tetap saja banyak pedagang kaki lima yang membuka lapak di sepanjang jalan. Suasana ramai, macet, dan sumpek pun didapatkan dengan kondisi ini. Pemerintah daerah seolah tidak berdaya dengan kondisi ini karena akan mempengaruhi roda perekonomian jika dilarang.
Pasar Kanoman tidak bisa dilepaskan dengan Keraton Kanoman karena keduanya saling berhubungan erat. Dalam hal lokasinya pun berdekatan dan memilki satu akses jalan yang sama. Tidak dapat di pungkiri bahwa adanya keraton tidak begitu tampak terlihat karena tertutup oleh hiruk pikuk dan banyaknya penjual di pasar.
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Pasar Kanoman
Bukan sebuah objek wisata, namun tetap saja pusat pasar terbesar yang ada di Cirebon ini memiliki berbagai daya tarik. Sama seperti pasar pada umumnya, mereka yang datang ke Pasar Kanoman pun terdiri dari penjual dan pembeli yang melakukan transaksi.
1. Mengandung Nilai Sejarah Perjuangan
Dilihat dari sejarahnya, pasar ini lebih dulu dibangun daripada Keraton Kanoman. Setelah pembangunan keraton selesai dengan tujuan sebagai pusat pertemuan dan mengatur strategi, pasar mulai ramai sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli. Meskipun ada yang mengatakan bahwa pasar ini dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda, namun hal tersebut tidak memiliki bukti kuat.
Pihak Belanda memang melakukan renovasi dengan memperluas wilayah pasar pada tahun 1901 M. Tujuan memperluas pasar tidak lain untuk menutupi keberadaan keraton yang dicurigai sebagai pusat perlawanan warga Cirebon. Ternyata usaha ini tidak begitu membuahkan hasil sehingga di bangunlah bioskop di depan keraton.
Usaha ini rupanya berhasil dan banyak orang memilih nonton bioskop daripada menghadiri pertemuan penting kala itu. Bioskop ini bertahan hingga tahun 1970 dan kemudian dibongkar untuk memperluas Pasar Kanoman. Usianya yang mencapai ratusan tahun membuatnya bukan hanya sekedar pasar, namun juga memiliki history panjang.
2. Sebagai Roda Perekonomian Warga Cirebon
Daya tarik berikutnya tidak jauh berbeda dengan pasar di tempat lain, dimana pastinya sebagai penggerak roda perekonomian kota. Pasar tradisional ini sebenarnya milik Keraton Kanoman dan dikelola langsung oleh Perumda Kota Cirebon. Terakhir di renovasi pada tahun 2010 kemarin dengan tata letak yang lebih baik.
3. Produk Jualannya Lengkap
Hal lain yang menarik dan menyebabkan banyak pengunjung adalah lengkapnya produk yang dijual pedagang. Pasar Kanoman terdiri dari dua bangunan utama dengan akses pintu masuk masing-masing. Bukan hanya hasil laut yang ditemukan, namun juga produk tekstil seperti kain dan pakaian jadi.
Selain itu, masih banyak produk yang ditemukan, diantaranya adalah kerajinan tangan, keramik, dan aksesoris. Di salah satu sudut tersedia penjual makanan khas Cirebon, seperti empal genthong, kerupuk melarat, gloworan, dan masih banyak lainnya. Intinya, pasar tradisional ini menyediakan berbagai produk yang lengkap sehingga tidak mengherankan jika banyak mengunjunginya.
4. Harganya Barang Murah
Kalau ada yang murah, pastinya hal tersebut menjadi daya tarik, terutama bagi ibu-ibu. Itulah daya tarik berikutnya dari Pasar Kanoman. Meskipun dikatakan lengkap, tetapi tidak serta-merta menjual barang dengan harga tinggi. Bahkan anda pun dapat menawarnya jika perlu untuk mendapatkan harga terbaik.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Bagi anda yang pernah mengunjungi Keraton Kanoman, tentunya tidak sulit menemukan pasar tradisional ini. Lokasinya sama dengan akses jalan yang sama pula. Alamat lengkapnya berada di Jalan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Rute yang dapat diambil bebas karena lokasi Pasar Kanoman berada di jalan raya.
Anda dapat menjadikan Alun-alun Sangkala Buana sebagai patokan utama. Dari alun-alun tersebut, silahkan menuju ke Rumah Sakit Panti Abdi Dharma. Lurus saja ke Jalan Lemah Wungkuk hingga menemukan belokan arah kiri, kemudian ambil belokan tersebut. Lokasinya tidak jauh dan silahkan kurangi kecepatan untuk menemukan pintu masuk parkir kendaraan.
Baik warga lokal maupun warga luar kota cirebon, semuanya bebas memasuki Pasar Kanoman tanpa membayar tiket masuk. Biaya hanya diperlukan untuk parkir kendaraan dengan rincian mobil sebesar 5.000 dan motor 2.000 rupiah.
Pasar tradisional Cirebon ini mulai dibuka pukul 05.00 sebagaimana pasar di kota lain. Tetapi puncak keramaian biasanya pada pukul 07.00 hingga jam 10.00 WIB.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Mungkin ada yang beranggapan bahwa aktivitas di pasar hanya belanja kebutuhan. Tidak ada salahnya jika ada anggapan demikian, karena memang fungsi pasar sebagai pusat bertemunya penjual dan pembeli. Namun untuk Pasar Kanoman sedikit ada perbedaan, berikut aktivitas selengkapnya!
1. Berkeliling Pasar Kanoman
Seketika tiba di lokasi, ada kemungkinan anda bingung mau berjalan ke arah mana. Hal ini dikarenakan akses jalannya lumayan sempit karena dipenuhi pedagang kaki lima. Untuk itu ada baiknya jika mengambil jalan utama yang diperkirakan memiliki lebar 4 meter. Berkeliling di pasar tentunya cukup menarik, terutama bagi mereka yang memang suka jalan-jalan.
2. Belanja Kebutuhan Pokok dan Lainnya
Tidak hanya jalan-jalan tentunya, anda dapat membeli barang sesuai kebutuhan. Di Pasar Kanoman, anda dapat menemukan bahan pokok yang terdiri dari beras, minyak, gula, telur, dan masih banyak lainnya. Bumbu dapur pun tersedia dan memiliki blok atau deretan kios tersendiri.
Selain itu, ada juga kios ikan basah yang terdiri dari hasil laut dan ikan budidaya. Tidak cukup sampai disitu, tersedia juga berbagai model baju keluaran terbaru dengan harga terjangkau. Di sana juga tersedia aneka mainan seperti topeng, pistol, dan berbagai mainan lengkap sesuai keinginan anak-anak.
3. Mengunjungi Keraton Kanoman
Dikarenakan lokasinya yang berdekatan, tidak ada salahnya mengunjungi Keraton Kanoman untuk mengenal lebih dalam mengenai sejarah keraton di masa lalu. Apalagi akses jalannya sama, yakni harus melewati pedagang dan pembeli ketika anda berkeliling Pasar Kanoman. Memang sedikit sempit dan harus berjalan kaki, namun sepertinya hal itu terbayar dengan wawasan yang lebih luas.
4. Wisata Kuliner
Sesekali, bolehlah anda berhenti jika menemukan warung atau kios yang menjual makanan. Di pasar tradisional ini tergolong lengkap dalam hal makanan yang ditemui. Banyak juga warung yang menyediakan jenis makanan yang dimaksud. Tinggal dilihat menunya dari daftar yang disediakan jika berada di warung makan.
Anda pun dapat menemui pedagang kaki lima yang menjual makanan khas seperti yang disebutkan sebelumnya. Nasi lengko termasuk makanan yang paling banyak diminati, baik oleh warga lokal maupun pengunjung dari luar kota Cirebon. Harganya pun sama murah nya dengan produk atau barang lain di pasar, pastinya tidak menguras kantong.
Fasilitas Penunjang di Pasar Kanoman
Perombakan Pasar Kanoman yang terakhir tidak hanya menata kios supaya terlihat lebih rapi, namun juga membangun fasilitas yang lebih memadai. Memang tidak terlalu banyak, namun setidaknya anda dapat memanfaatkan lokasi parkir yang telah disediakan. Selain itu, ada juga toilet di pintu masuk dan di dalam pasar. Untuk mushola memang tidak ada di dalam pasar, namun cukup banyak di temui di sekitarnya.
Meskipun saat ini dapat disamakan dengan pasar tradisional di kota lain, namun dalam hal sejarahnya tidak boleh disamakan. Persamaannya hanya dari fungsi dan aktivitas di dalamnya, Pasar Kanoman juga sebagai pusat penjual dan pembeli dan melakukan tawar menawar barang untuk mendapatkan harga terbaik.