Temukan kekayaan sejarah dan keunikan koleksi di Museum Sri Baduga, tujuan wajib bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi warisan budaya Bandung.
Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. BKR No.185, Pelindung Hewan, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat. |
Museum Sri Baduga adalah salah satu objek wisata sejarah dan budaya yang ada di Bandung. Museum ini menjadi favorit wisatawan yang ingin mempelajari sejarah terbentuknya Bandung dan sekaligus perkembangan budayanya. Seperti halnya museum pada umumnya, berbagai koleksi barang antik dapat di temukan di sini.
Meskipun Bandung terkenal dengan keindahan alamnya, pun memiliki objek wisata alam yang mempesona, hadirnya museum ini masih menarik perhatian.Pengunjung yang datang pada umumnya dari kalangan mahasiswa yang melakukan penelitian. Di sela-sela waktu pun terkadang ada beberapa wisatawan dari kalangan keluarga atau rombongan kecil.
Hadirnya Museum Sri Baduga memberikan warna tersendiri dalam hal objek wisata di Bandung. Tidak harus melulu menghabiskan liburan di alam, atau juga di tempat yang memiliki banyak wahana permainan. Belajar akan sejarah dan kebudayaan lokal termasuk penting untuk menghargai jasa nenek moyang yang menciptakan peradaban.
Daftar Konten
Sejarah Museum Sri Baduga
Sebelum dikenal dengan nama Museum Sri Baduga, objek wisata sejarah dan budaya ini memiliki nama asli Museum Negeri Propinsi Jawa Barat. Dibangun pada tahun 1975, museum ini diresmikan oleh Bapak Daoed Joesoef selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1980.
Dengan luas lahan mencapai 8.000 meter persegi yang sebelumnya digunakan sebagai kantor pembantu bupati, museum ini terbagi menjadi beberapa bagian.
Masing-masing bagian menempati lantai yang berbeda dan memiliki koleksi benda sesuai temanya. Tidak semua wilayah di sini dapat dijelajahi karena sebagian berupa wilayah privasi.
Sejak tahun 1990, namanya diubah menjadi Museum Sri Baduga yang kita kenal saat ini. Nama tersebut diambil dari Raja Sunda yang memerintah pada abad ke-16 Masehi, namanya Sri Baduga Maharaja. Nama ini pun tertuang dalam prasasti yang bertuliskan lengkap Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakwan Pajajaran Sri Ratu Dewata.
Hingga saat ini, museum yang menjadi kebanggaan warga Bandung ini pun memiliki koleksi lebih dari 6.700 benda purbakala. Sebanyak 80% berupa benda asli, dan sisanya sebanyak 20% merupakan replika yang dibuat mirip aslinya. Selain berupa benda, museum ini juga mengoleksi gambar dan permainan tempo dulu yang saat ini masih dilestarikan.
Museum di Bandung ini mengalami beberapa renovasi secara bertahap, mulai dari tahun 1989 hingga 1992. Renovasi ini dilakukan untuk menata setiap ruangan supaya pengunjung merasa nyaman dan dapat menyerap sempurna mengenai apa yang dipamerkan. Saat ini, setiap koleksi ditata apik dan berurutan.
Koleksi Museum Sri Baduga
Museum adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan benda bersejarah maupun benda antik yang dianggap memiliki nilai seni tinggi. Hal ini juga berlaku bagi Museum Sri Baduga, ada banyak koleksi yang anda temukan. Masing-masing koleksi ditempatkan di dalam ruangan yang berbeda yang terdiri dari 3 lantai.
1. Koleksi Geologika
Koleksi yang pertama dinamakan Geologika, mungkin ada beberapa yang masih asing atau tidak mengetahui apa yang dimaksud. Di ruangan ini, wisatawan dapat melihat koleksi batuan, mineral, dan bahkan fosil. Salah satu batuan alam yang dapat ditemukan di sini yaitu batu andesit dan batu granit yang berusia ribuan tahun.
2. Koleksi Biologika
Koleksi berikutnya di bidang Biologika yang ditata rapi dan apik sehingga pengunjung dapat jelas menyaksikannya. Di ruangan pameran ini menyimpan berbagai fosil hewan dan tumbuhan, sebagian masih asli dan terawat dengan baik. Adapun fosil manusia zaman purba meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak.
3. Koleksi Etnografika
Salah satu yang menjadi daya tarik Museum Sri Baduga adalah adanya koleksi Etnografika. Bagian ini memamerkan gambaran atau kondisi zaman purbakala.
Mulai dari budaya dan kebiasaan masa lalu yang terus mengikuti perkembangan zaman. Menariknya, pengunjung seolah melakukan perjalanan di masa lalu karena tata letaknya yang berurutan.
4. Koleksi Arkeologika dan Sejarah
Berikutnya adalah koleksi Arkeologika yang menampilkan peradaban kuno. Peradaban ini semakin berkembang dari masa ke masa, khususnya untuk peradaban di Pulau Jawa. Sedangkan untuk koleksi sejarahnya meliputi objek atau benda yang memiliki nilai sejarah, seperti pecahan mangkuk Dinasti Ming yang ditemukan di bangkai kapal yang karam.
5. Koleksi Museum Sri Baduga Lainnya
Setidaknya, ada total koleksi yang dipamerkan di bangunan bersejarah ini. Selain yang telah disebutkan diatas, ada juga koleksi Heraldika dan Numismatika yang menampilkan barang kuno seperti koin, stempel, dan mata uang. Koleksi Filologika berisi teks atau perjanjian kuno yang dulunya digunakan sebagai metode kesepakatan.
Di sini juga ada Koleksi Seni rupa yang tidak hanya berupa lukisan, namun juga karya tiga dimensi yang didominasi oleh patung dan arca. Teknologika merupakan koleksi yang terakhir di sini berupa perkembangan teknologi dari masa ke masa. Wisatawan dapat melihat perkembangan teknologi tradisional hingga berkembang menjadi modern.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Akses menuju Museum Sri Baduga sangat mudah karena lokasinya berada di tengah kota. Dari pusat Bandung, wisatawan hanya perlu menempuh jarak 5 kilometer dengan waktu kurang dari 15 menit. Apabila anda berniat mengunjunginya, silahkan ke Jalan BKR No.185, Pelindung Hewan, Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat.
Rute yang paling mudah dan cepat apabila anda datang dari arah Alun-alun Bandung adalah melintasi Jalan Sumatera. Kemudian lurus menuju ke Jalan Lengkong Besar dan meneruskan ke Jalan Ibu Inggit Gamasih. Rute selanjutnya yaitu menuju ke Jalan Moh Toha dan lurus terus ikuti jalan utama hingga menemukan perempatan.
Setelah tiba di perempatan, ambil arah kanan yang menuju ke Jalan BKR. Lokasi Museum Sri Baduga terlihat di depan mata, silahkan cari lokasi parkir yang nyaman. Bagi anda yang datang dari luar Bandung atau arah lain, silahkan gunakan aplikasi Google Maps. Tidak sedikit papan petunjuk yang tersedia ketika mendekati lokasi wisata tujuan.
Harga Tiket Masuk Museum Sri Baduga
Alasan lain berkunjung ke sini yakni dari harga tiket yang sangat murah. Wisatawan yang berniat mempelajari sejarah dan budaya bangsa, khususnya Jawa Barat tidak dibebani oleh biaya masuk karena hanya 3.000 untuk dewasa dan 2.000 untuk anak-anak. Sedangkan biaya lain yang dibutuhkan hanya untuk parkir kendaraan, motor 2.000 dan mobil 5.000.
Museum Sri Baduga memiliki jam operasional yang hampir sama dengan museum pada umumnya. Anda tidak dapat setiap saat berkunjung ke sini, hanya di hari Selasa sampai Minggu saja. Untuk hari Selasa hingga Jumat, museum ini dibuka mulai pukul 08.00 – 16.00. Sedangkan di hari Sabtu dan Minggu tutup pukul 14.00 WIB dengan jam buka yang sama.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Meskipun sebagian besar pengunjung yang datang dari kalangan pelajar, namun tidak ada salahnya jika kalangan umum berkunjung ke sini. Apalagi banyak sekali ragam aktivitas yang dapat dilakukan, mulai dari belajar sejarah, kebudayaan, dan tidak lupa melihat koleksi benda antik.
Berkeliling Museum Sri Baduga
Bangunan Museum Sri Baduga memiliki luas lebih dari 8.000 meter persegi. Artinya, aktivitas berkeliling tidaklah membosankan. Apalagi tata ruang dikelola dengan baik dan secara profesional. Pengunjung pun lebih betah dan ingin berlama-lama, meskipun terkadang rasa lelah tidak lupa menghinggapi.
Belajar Sejarah Peradaban
Bukan hanya berkeliling tutup mata tentunya, namun dengan tujuan belajar sejarah peradaban. Bagaimana budaya masa lalu berkembang hingga menjadi kebudayaan yang kita kenal saat ini. Belajar semakin asyik karena dapat berinteraksi langsung dengan bukti sejarahnya. Terlebih ada pemandu yang disediakan, jadi silahkan langsung bertanya jika perlu.
Melihat Koleksi Benda Bersejarah
Semua museum yang ada di dunia ini pasti memiliki koleksi benda bersejarah, begitu juga dengan Museum Sri Baduga. Oleh sebab setiap koleksi diletakkan di ruangan yang berbeda menurut temanya, wisatawan dipastikan tidak bingung dan dapat menyerap secara keseluruhan. Contohnya di Ruang Pamer 1 yang berisi arca, kubur batu, dan replika gua.
Di Ruang Pamer 2 tersimpan barang yang unik dan dijaga ketat, karena salah satu benda antik nya terbuat dari emas murni. Di ruangan ini juga dipamerkan berbagai permainan tradisional dan baju adat, serta macam-macam alat musk tradisional. Koleksi benda bersejarah yang terlihat unik adalah Kecapi Naga Maung yang terletak di Ruang Pamer 3.
Hunting Foto
Berbagai benda unik yang ada di Museum Sri Baduga seringkali dimanfaatkan wisatawan untuk mengabadikan momen liburannya. Meskipun tidak terlalu indah, namun kesan yang diberikan cukup unik. Sebut saja untuk replika Gua Pawon yang menjadi favorit sebagian besar pengunjung, atau replika mammoth yang merupakan gajah purba.
Fasilitas Penunjang di Museum Sri Baduga
Wisatawan yang datang tidak hanya dimanjakan dengan tata kelola ruangan yang apik, namun juga dari fasilitas yang memadai. Museum juga dilengkapi dengan gedung pertunjukan dan auditorium. Untuk fasilitas umumnya meliputi area parkir, toilet dan mushola yang nyaman dan terkesan teduh.
Demikian infomasi penting yang dapat kami sampaikan dan sepertinya cukup menarik. Koleksi benda antik dan bersejarahnya lengkap, tata kelola ruangan profesional, dan lokasinya pun strategis. Apabila ada waktu luang, tidak ada salahnya mengunjungi Museum Sri Baduga sebagai objek wisata alternatif.