Biaya Wisata: Mulai Rp 20.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Desa Pasanggrahan, Kec. Bojong, Kab. Purwakarta, Jawa Barat. |
Bagi para pecinta alam, gunung adalah destinasi yang sangat menarik untuk dituju. Di daerah Purwakarta sendiri, anda bisa menemukan Gunung Burangrang yang menyimpan banyak keindahan sekaligus misteri. Gunung yang termasuk sebagai salah satu rangkaian Pegunungan Sunda Purba ini dikenal cukup ramah bagi pendaki pemula. Penasaran seperti apa pesona gunung satu ini? Yuk simak selengkapnya berikut.
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Gunung Burangrang
1. Legenda Sangkuriang
Gunung berapi yang berstatus tidak aktif ini ternyata memiliki kaitan dengan legenda Sangkuriang yang begitu terkenal. Dimana gunung setinggi kurang lebih 2.064 meter di atas laut ini merupakan bagian rangkaian dari Pegunungan Sunda. Tidak heran jika keberadaannya sendiri sering kali dikaitkan dengan legenda Sangkuriang.
Di dalam legenda sendiri, diceritakan bahwa Sangkuriang merasa marah karena gagal menyelesaikan perahunya selama batas waktu yang telah ditentukan. Sangkuriang pun menendang perahu yang sudah hampir selesai tersebut, sampai terbalik dan menjadi sebuah gunung yang dikenal dengan nama Gunung Tangkuban Perahu.
Sementara untuk gunung yang diberi nama Burangrang ini konon merupakan perwujudan dari ranting ranting pohon yang digunakan oleh Sangkuriang untuk membuat perahu. Inilah mengapa Gunung Burangrang seringkali dikaitkan pula dengan legenda Sangkuriang, bersamaan dengan Gunung Tangkuban Perahu.
2. Sejarah Menurut Para Ahli
Di luar legenda Sangkuriang yang tumbuh di masyarakat setempat dan meluas, para ahli sejarah memiliki pendapat sendiri terkait dengan terbentuknya gunung satu ini. Yaitu pada masa sekitar 3 juta tahun yang lalu, terjadi sebuah letusan hebat dari Gunung Sunda. Akibat dari letusan ini membuat Gunung Sunda menjadi beberapa gunung.
Beberapa gunung yang terbentuk adalah Gunung Tangkuban Perahu, Bukit Tunggul, Manglayang, dan Burangrang. Namun melihat dari ronabumi dari gunung yang berlembah dalam dengan punggungan jarang, menandakan perbedaan umurnya dari Gunung Tangkuban Perahu yang masih rata. Ini berarti gunung ini jauh lebih tua bila dibandingkan Tangkuban Perahu.
3. Asal Kata Burangrang
Rona Bumi atau geografi gunung ini yang berlembah dalam dengan punggungan yang jarang, membuatnya diberi nama Burangrang. Akar katanya yaitu rang, kemudian berubah menjadi rangrang yang mempunyai arti jarang. Dalam bahasa Spanyol, lereng gunung yang berlembah dalam, seperti pada lereng selatan gunung ini, juga dinamai barranco atau dibaca barrangko.
4. Misteri dan Mitos di Gunung Burangrang
Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap gunung biasanya memang memiliki misteri sendiri di baliknya, termasuk dengan gunung yang bisa terlihat dari Tol Cipularang tersebut. Bahkan banyak yang sengaja datang karena menariknya misteri yang ada. Salah satu yang menjadi misteri di sini yaitu konon gunung tersebut telah dihuni manusia sejak ribuan tahun lalu.
Manusia yang hidup sejak ribuan tahun lalu di gunung ini bergantung hidup dengan cara bercocok tanam, berburu, memetik buah, dan sebagainya. Namun selain warga setempat yang tinggal di sekitar kaki gunung, tidak pernah ada yang mengetahui keberadaan dari mereka yang hidup di gunung tersebut.
Selain itu, ada pula mitos yang menyebutkan bahwa setiap pesawat yang melintas di atas gunung ini tepatnya di atas makam dari para tentara Mataram, maka pesawat akan jatuh tanpa sebab. Pesawat Cessna 172 dari Nusa Flying International dan helikopter milik Departemen Kehutanan merupakan salah satu pesawat yang pernah jatuh di sini.
Layaknya Gunung Semeru, Burangrang juga memiliki tanjakan cinta. Namun mitos satu ini justru membuat banyak wisatawan dan masyarakat Bandung sendiri menjadi tertarik untuk mendakinya. Khususnya para pendaki yang berpasangan, biasanya terlihat sangat antusias untuk menemukan tanjakan cinta tersebut.
5. Tempat Menikmati Keindahan Alam Bandung
Terlepas dari semua misteri dan mitos yang ada di Burangrang, namun gunung satu ini merupakan salah satu tempat terbaik untuk menikmati keindahan alam kota Bandung. Bahkan ketika anda masih berada di lokasi pos pendaftaran, sebelum mendaki, saja maka anda sudah dapat menikmati pesona kota Bandung dari kejauhan.
Kemudian jika berjalan sedikit ke balik perbukitan, di sisi ini anda akan dibuat takjub melihat keindahan Gunung Tangkuban Perahu yang berlatar belakangkan hamparan hijau dari kebun teh yang ada di Bandung. Tidak jauh dari sana juga terlihat Situ Lembang yaitu objek wisata danau di daerah bandung Barat yang begitu menawan.
Tidak sampai di situ saja, ketika pendakian dimulai, hanya sesaat saja anda akan disuguhi oleh eksotisme keindahan layaknya Wisata Hutan Pinus Lembang. Di sini, anda akan dimanjakan dengan panorama jajaran pohon pinus asri yang tumbuh dengan subur. Sehingga udaranya terasa begitu sejuk.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Secara administratif, Gunung Burangrang berada di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua-Lembang, Bandung Barat. Jika menggunakan kendaraan pribadi dan berangkat dari kota Jakarta atau sekitarnya, anda bisa menuju lokasi melalui Purwakarta dengan rute Purwakarta – Jl. Purwakarta – Jl. Cihaliwung – Jl. Raya Cimahi.
Di Cimahi, ambil arah menuju ke Kolonel Matsuri dan setelah 40 menit maka anda akan menemukan SPN Cisarua. Di persimpangan SPN Cisarua tersebut, ambil ke arah kiri untuk sampai ke jalan menuju tugu. Terus ikuti jalan sampai tiba di Desa Pasir Lagu yang berada di kaki gunung. Anda bisa menggunakan peta digital atau bertanya ke penduduk sekitar jika ragu dan khawatir tersesat.
Sementara jika berkunjung ke sini menggunakan kendaraan umum, maka anda bisa menuju Bandung dengan pemberhentian Stasiun Kereta Api Cimahi. Dari stasiun, naik angkutan umum berwarna hijau lalu turun di pertigaan Jalan Kolonel Masturi. Selanjutnya naik lagi angkutan umum, namun kali ini yang berwarna kuning dan pastikan apakah melewati SPN Cisarua.
Jika sudah sampai di pertigaan SPN Cisarua, anda bisa memilih naik ojek. Karena angkutan umum tidak ada yang melintas atau menuju ke persimpangan Tugu. Tidak jarang ada traveler yang memilih untuk numpang mobil pick up atau truk untuk menuju ke Desa Pasir Lugu yang ada di kaki gunung.
Tarif Mendaki ke Gunung
Pengelolaan Gunung Burangrang sebagai objek wisata belum sepenuhnya dilakukan secara resmi, sehingga untuk mendaki di sini sebenarnya gratis. Namun demikian, ada penduduk sekitar yang menawarkan jasa pengantar dan penunjuk arah pendakian. Tarifnya sendiri tidak menentu atau seikhlasnya, bisa Rp. 20.000 per kelompok atau lebih.
Ini belum termasuk biaya parkir, apabila anda membawa kendaraan pribadi. Pasalnya lahan parkir di sini juga belum dikelola resmi atau diurus sendiri oleh masyarakat sekitar. Sehingga anda perlu mengeluarkan dana untuk kontribusi parkir. Sedangkan untuk yang tidak membawa kendaraan pribadi, maka perlu menyiapkan uang untuk membayar ongkos angkutan.
Spot Menarik yang Bisa Ditemukan
1. Puncak Burangrang
Gunung Burangrang memiliki puncak yang begitu menawan, cukup untuk membayar pendakian anda yang memakan waktu hingga 3-4 jam. Di puncaknya, anda bisa melihat bagaimana indahnya Bandung dan Purwakarta dari kejauhan. Biasanya banyak yang memilih untuk menyaksikan sunset kemudian mendirikan tenda di sini untuk selanjutnya menyaksikan sunrise.
2. Tugu Burangrang
Di puncak gunungnya, para pendaki juga bisa menemukan hal menarik lainnya selain pemandangan cantik di sekeliling, yaitu Tugu Burangrang yang dibangun di sana. Tugu ini merupakan penanda, bahwa anda tengah berada di puncak gunung yang mempunyai ketinggian kurang lebih 2.050 mdpl.
Para pendaki yang berada di puncak gunung ini biasanya sering kali menjadi tugu tersebut sebagai salah satu spot foto. Berdiri di samping tugu dengan latar belakang mengagumkan milik Burangrang tentu akan memberikan rasa bangga tersendiri, bagaimana anda sudah pernah menaklukkan gunung yang sering dijadikan tempat latihan Kopassus ini.
3. Jalur Pendakian
Gunung ini mempunyai tiga jalur pendakian yang masing masing mempunyai karakteristik berbeda beda. Ketiga jalur ini yaitu Legok Haji, Pangheotan, dan Komando. Dimana jalur yang paling banyak menjadi pilihan yaitu Legok Haji, karena mempunyai waktu tempuh yang paling cepat bila dibandingkan dengan dua jalur lainnya.
Sementara untuk jalur Komando tidak bisa dilewati begitu saja, karena tempat ini adalah area latihan yang sering kali digunakan oleh Kopassus. Maka dari itu, para pendaki harus meminta izin terlebih dahulu pada Pusdiklat Kopassus jika ingin mendaki Burangrang melalui jalur Komando. Sedangkan jalur Pangheotan mempunyai waktu tempuh yang paling lama, sehingga jarang dipilih.
4. Sumber Air
Tidak semua gunung mempunyai sumber air, tapi beruntungnya Gunung Burangrang adalah salah satu yang memilikinya. Sumber air di sini alami dan jernih, sehingga akan sangat membantu bagi para pendaki. Apabila cadangan air yang dimiliki sudah menipis, sumber air alami yang mengalir jernih tersebut bisa menjadi solusi untuk kebutuhan air anda.
5. Curug Layung
Di sini juga ada Curug Layung yang letaknya di kaki gunung, dengan luas 11,6 hektar dan memiliki ketinggian air terjun kurang lebih 4 meter. Biasanya para pendaki memilih untuk mampir ke Curug Layung setelah mendaki di pegunungan ini. Karena mandi di air terjun yang jernih akan membantu melepaskan lelah setelah melakukan pendakian yang cukup menguras tenaga.
6. Spot Camping
Camping memang menjadi kegiatan yang sangat menarik ketika mendaki, namun mungkin sebagian dari anda tidak bisa tidur lelap apabila tidak berbaring di kasur. Jangan khawatir, selain langsung membangun tenda di area Gunung Burangrang, anda juga bisa menginap di sekitar lokasi untuk dapat menikmati keindahan yang ada lebih lama.
Penginapan yang paling dekat adalah di kawasan Kolonel Masturi, yang letaknya tidak jauh dari destinasi. Beberapa pilihan yang tersedia yaitu Villa Flojo dan Bamboo Village by Villa Istana Bunga yang menawarkan berbagai fasilitas lengkap. Sehingga anda dapat menikmati keindahan dan udara segar Bandung layaknya berada langsung di atas puncak Gunung Burangrang.
Fasilitas yang Mendukung Pendakian
Apabila berbicara mengenai fasilitas yang tersedia di sini, sebenarnya tidak banyak yang bisa diulas. Pasalnya wisata alam satu ini memang masih sangat alami, sehingga untuk di daerah gunungnya tidak ada fasilitas memadai yang akan ditemukan.
Sementara fasilitas seperti lahan parkir dan beberapa warung kecil masih ditemukan di kaki gunung. Sebelum menjelajah ke gunung ini, Anda sebaiknya mempersiapkan bawaan yang memang dibutuhkan.
Kealamian dan semua daya tarik yang dihadirkan oleh Burangrang tentu sangat cocok bagi orang yang menyukai alam. Sehingga anda yang mengaku pecinta alam, bisa memasukkan nama Burangrang ini ke dalam list daftar pegunungan yang ingin didaki. Dari arah puncaknya, nanti anda bisa menikmati bagaimana keindahan kota Bandung dan Purwakarta.