Gua Sunyaragi Cirebon merupakan wujud dari kecanggihan teknologi pada abad ke-17. Terbukti dari gaya arsitektur yang mencerminkan ciri khas dari berbagai budaya. Bangunan terbagi dalam 12 goa dengan masing-masing makna sejarahnya.
Harga Tiket: Rp 10.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat. |
Berkunjung ke Cirebon bisa menjadi alternatif untuk mengisi waktu liburan. Udara sejuk khas daerah pegunungan dijamin membuat wisatawan betah. Selain itu, Kota Udang ini juga mempunyai beragam tempat wisata. Salah satu yang populer ialah Gua Sunyaragi dengan suguhan arsitektur bangunan bergaya seni tinggi. Berikut ada daya tarik lainnya yang bisa dinikmati.
Daftar Konten
Sekilas Tentang Gua Sunyaragi

Kalau ada sebuah bangunan yang menjadi kiblat dari aristektur modern pada abad ke-17, maka jawabannya adalah Gua Sunyaragi. Namanya diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu ‘Sunya’ yang berarti sepi dan ‘Ragi’ artinya raga. Secara keseluruhan bangunan memang mirip candi, dulunya didirikan sebagai tempat peristirahatan dan meditasi para Sultan Cirebon serta keluarganya.
Kalau gua pada umumnya terbentuk karena fenomena alam, tetapi Gua Sunyaragi dikerjakan oleh tangan manusia. Namun batuannya tersusun rapi dan tampak alami. Pembangunan gua diprakarsai oleh Pangeran Emas Zaenul Arifin, dibuat selama tiga periode di awal abad ke-18. Gua juga sempat digunakan sebagai lokasi pelatihan para tentara Kesultanan Cirebon.
Tiket Taman Air Goa Sunyaragi Cirebon | ||
---|---|---|
Cek di Traveloka.com | Cek di Tiket.com |
Pada tahun 1787 area wisata ini pernah rusak karena terjadi perang. Saat itu kompleks gua difungsikan sebagai benteng pertahanan. Kemudian tahun 1852 sempat diperbaiki, lalu sekitar tahun 1976-1984 pemerintah RI melakukan pemugaran. Setelahnya lokasi gua dibuka lebar-lebar untuk destinasi wisata dan dinobatkan menjadi cagar budaya.
Tak hanya kisah sejarahnya yang unik, ada mitos seputar perjodohan yang berkembang di masyarakat. Bagi wisatawan yang masih perawan dilarang menyentuh patung batu bernama Perawan Sunti. Konon kisahnya jika melanggar maka akan sulit mendapatkan jodoh. Ada pula bagian gua bernama Gua Kelanggengan yang dipercaya bisa melanggengkan masalah jodoh.
Daya Tarik Wisata Gua Sunyaragi

Kompleks gua berhasil menyuguhkan seni arsitektur kelas atas, dan pernah kondang pada abad pertengahan. Hal ini karena paduan beberapa gaya arsitektur di dalam bangunan yakni Indonesia Klasik, renaissance Eropa, Tiongkok Kuno, dan Timur Tengah. Tak heran bila Anda akan langsung terpana begitu memasuki kawasan wisata ini. Kesan seni yang berkarakter sangat melekat di dalamnya.
Bukan hanya eksterior bangunan saja yang unik, tetapi makna peninggalan Kerajaan Cirebon memiliki nilai pelajaran tentang kehidupan. Kompleks gua menempati lahan kurang lebih seluas 15 hektar. Karena tersusun dari batu-batu karang jadi bangunan seolah diselimuti suasana mistis. Dahulu memang digunakan sebagai tempat bersemedi parad Sultan dan prajurit Kerajaan Cirebon.
Gua Sunyaragi sarat akan nilai-nilai sejarah, karena gua pernah dijadikan sebagai tempat untuk mengatur strategi perang di zaman penjajahan Belanda. Makannya dulu sempat hancur lalu diperbaiki oleh Sultan Adiwijaya pada tahun 1852. Meskipun Krisjman merubah beberapa bentuk asli gua di tahun 1937, tapi tidak mengurangi nilai estetika dari objek wisata ini.
Kompleks taman Sunyaragi terbagi menjadi dua bagian, yaitu area pesanggrahan dan bangunan gua. Di dalam pasanggrahan terdapat serambi, ruang tidur, kamar rias, kamar mandi, dan ruang ibadah serta dikelilingi kolam. Bangunan gua berbentuk seperti gunung-gunung kecil, dengan terowongan penghubung bawah tanah dan saluran air.
Bangunan gua terbagi menjadi 12 bagian dengan corak unik, berupa paduan gaya Indonesia Klasik, Tiongkok Kuno, Timur Tengah, dan Eropa. Anda bisa melihat gaya Indonesia Klasik atau Hindu pada Balai Kambang, Mande Beling, dan Gedung Pesanggrahan. Lalu di bagian gapura terdapat patung bentuk gajah dan patung manusia berkepala garuda yang dililit ular.
Sedangkan pengaruh budaya Tiongkok Kuno kentara pada ukiran berbentuk bunga persik, bunga teratai, dan bunga matahari. Sebenarnya ada hiasan keramik Cina di bagian luarnya, tapi sudah lama hilang dan tidak diketahui corak pastinya. Penempatan gaya arsitektur Tiongkok Kuno juga ada pada bangunan Mande Beling, serta adanya motif mega mendung.
Selain itu terdapat kuburan Cina yang mengadaptasi arsitektur Tiongkok Kuno. Tapi kuburan tersebut bukan area pemakaman, melainkan monumen untuk tempat berdoa. Dulunya digunakan oleh para pengawal dan penggiring Putri Cina. Beliau bernama Ong Tien Nio yang dipersunting Sunan Gunung Jati. Kemudian diberi gelar kerajaan Ratu Rara Semanding.
Dikarenakan Sultan adalah pemuka agama Islam, maka Gua Sunyaragi dilengkapi gaya arsiteketur Islam atau Timur Tengah. Sentuhan tersebut terlihat dari relung-relung pada dinding bangunan, adanya tempat wudhu, dan tanda kiblat pada bagian pasalatan. Ada pula bangunan Bangsal Jinem yang menyerupai bentuk Ka’bah, tepatnya pada bagian sisi belakang.
Didirikan pada era kolonial Belanda tentu arsitektur Eropa turut mempengaruhi gaya bangunan. Anda dapat menemukannya pada bentuk jendela bangunan Kaputren, serta tangga putar pada Gua Arga Jumud. Itulah mengapa kalau Anda foto di sekitar dua bangunan tersebut, Anda seolah sedang berada di zaman penjajahan.
Gua Sunyaragi memiliki beberapa spot istimewa, yang sayang bila dilewati saja. Salah satunya Balai Kambang yang dulu digunakan sebagai tempat bermain gamelan untuk menyambut tamu. Pada masa kerajaan bangunan ini mengambang di atas permukaan air, yang luasnya setengah luas kolam renang olimpiade. Sehingga harus mendayung sampan untuk menuju kesini.
Konsep floating building pada Balai Kambang merupakan teknologi arsitektur terbaik pada abad ke-17. Dan baru Gua Sunyaragi yang menggunakan kecanggihan tersebut. Sayangnya kolam sudah kering, jadi bangunan kini hanya ditopang beton. Jika ingin menuju ke pendopo tersebut Anda bisa melewati dua jembatan yang terbuat dari beton.
Induk dari seluruh komplek gua adalah Gua Peteng atau Gua Gelap. Tempat ini digunakan sebagai tempat para Sultan dan pemuka agama bersemedi. Ada pula Gua Pande Kemasan khusus dipakai untuk tempat pembuatan senjata, sekaligus penyimpanan alat perang. Gua Pawon sebagai tempat penyimpanan makanan prajurit, dan Gua Pengawal untuk tempat istirahat penjaga istana.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk

Alamat Gua Sunyaragi berada di jalan By Pass Brigjen Dharsono, Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon. Untuk menuju lokasinya Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Kalau naik mobil atau motor pribadi baiknya ambil arah jalan menuju ke By Pass Brigjen Dharsono. Selanjutnya temukan terminal bus Cirebon, kurang lebih 10 menit baru sampai tujuan.
Bila menaiki kendaraan umum, misalnya kereta api berarti turun di Stasiun Prujakan. Kemudian Anda bisa mencari ojek online atau taksi, lalu menuju ke Taman Sunyaragi. Jaraknya sekitar 5 kilometer dari stasiun berarti waktu perjalanan sekitar 20 menit. Barulah tiba di area kompleks cagar budaya ini.
Agar bisa menikmati keunikan arsitektur dari situs bersejarah ini, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar 10 ribu. Jika membawa kendaraan berarti wistawan harus membayar retribusi parkir. Untuk sepeda motor sekitar 2 ribu dan mobil kira-kira 5 ribu. Biaya tiket masuk ini belum termasuk jasa pemandu wisata dan layanan foto di dalam gua.
Tiket Taman Air Goa Sunyaragi Cirebon | ||
---|---|---|
Cek di Traveloka.com | Cek di Tiket.com |
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan

1. Menikmati Keindahan Gua
Kombinasi gaya arsitektur dari beragam budaya jelas saja menjadi daya tarik dari wisata ini. Anda dapat menyaksikan sendiri betapa megahnya karya manusia pada abad ke-17. Agenda jelajahi Gua Sunyaragi bisa Anda mulai dari bangunan paling depan. Ditemukan beberapa patung yang berdiri menghiasi area gapura. Patung-patung tersebut adalah peninggalan kerajaaan terdahulu.
Berlanjut menyusuri beberapa bangunan yang menjadi jejak sejarah Kesultanan Cirebon. Jika Anda sanggup langsung kelilingi 12 bangunan gua, yang mempunyai makna tersendiri masing-masingnya. Seperti Gua Peteng yang merupakan tempat peristirahatan para Sultan. Luas gua ini lumayan sempit dan bagian atas rendah, sehingga pengunjung harus jalan membungkuk saat masuk.
Tepat di depan Gua Peteng terdapat kolam dan patung Perawan Sunti, yang perlu dihidari karena mitosnya bisa menjauhkan jodoh. Berikutnya menuju ke Gua Langse, tempat dimana Raja dan permaisuri bersantai. Tempat ini paling indah diantara lainnya dan berhiaskan ornamen mahal. Tujuannya agar raja dan permaisuri nyaman dan melupakan tanggung jawabnya sejenak.
Selain Gua Langse, ada pula Gua Arga Jumud yang tempatnya sama-sama indah. Gua ini dikhususkan bagi para petinggi keraton. Terbagi menjadi beberapa ruangan, untuk istirahat dan mengadakan rapat-rapat penting. Anda bisa menikmati keelokan seni dari bangunan ini, karena ukiran bangunan indah. Bahkan masih tersisa peninggalan sejarah yang tetap terawat.
2. Napak Tilas Sejarah
Bagi wisatawan ingin mengenal sejarah Gua Sunyaragi lebih mendalam, disarankan menyewa pemandu wisata. Anda dikenakan biaya sewa sebesar 50 ribu, bonus keliling area wisata bersama pemandu sekaligus penjelasannya. Dari kegiatan ini Anda akan mendapatkan banyak wawasan baru. Serta tahu bagaimana kepemimpiman Sultan di masa lalu.
3. Hunting Foto
Megahnya arsitektur bangunan gua tentu menarik perhatian para fotografer. Pasalnya latar yang disuguhkan sangat instagramable, sekali unggah di sosial media pasti dapat banyak like. Berbekal kamera masa kini dan keahlian foto, hasil gambar bisa dipastikan membuat netizen penasaran. Kalau tak bawa kamera bisa minta tolong jasa foto yang berada di dalam wisata.
4. Bermain Wahana yang Tersedia
Tidak hanya menyuguhkan situs peninggalan sejarah, pengelola Gua Sunyaragi juga menambahkan beberapa wahana bermain. Mengantisipasi pengujung agar tidak bosan hanya melihat batuan gua saja. Anda bisa naik sepeda terbang dengan panjang lintasan sekitar 10 meter. Kalau ingin melihat gua dari ketinggian dan foto estetik, ada wahana balon terbang tapi bayar sekitar 20 ribu.
Boleh juga bermain di wahana yang sedikit menantang, seperti Flying Fox. Anda akan merasakan sensasi melompat dari ketinggian, tapi sudah dibekali dengan sistem keamanan terbaik. Ada pula wahana ayunan terbang yang turut memacu adrenalin, meski tidak telalu tinggi tetapi sensasi saat diayun cukup membuat deg-degan. Keduanya dikenakan biaya lumayan terjangkau.
Fasilitas Penunjang di Gua Sunyaragi

Sebagai objek wisata yang dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai penjuru, Gua Sunyaragi telah dilengkapi fasilitas memadai. Diantaranya lahan parkir luas bisa menampung puluhan kendaraan, serta mushola untuk ibadah. Selain itu juga tersedia kamar mandi untuk laki-laki dan perempuan. Banyak penginapan tersebar kalau kemalaman pulang, dan warung makan dengan harga ramah kantong.
Sayang sekali jika berkunjung ke Cirebon tetapi melewatkan Gua Sunyaragi. Bagaimana tidak, cagar budaya satu ini mempunyai gaya arsitektur sangat menajubkan. Gabungan dari beragam budaya dari berbagai negara dan tampak agung. Berdiri di atas area cukup luas dan terbagi dalam beberapa ruangan. Mulai ruang istirahat raja sampai ruang menerima perjamuan.