Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Plosokuning Raya No.99, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, DI Yogyakarta. |
Masjid Pathok Negoro adalah sekumpulan masjid yang memiliki sejarah panjang Kasultanan Yogyakarta salah satunya berada di Kabupaten Sleman. Masjid ini dibangun pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono I yang kala itu berguru pada Kyai Muhammad Faqih. Pathok dalam bahasa jawa berarti batasan sebuah wilayah, sedangkan negara yang pada waktu itu bisa diartikan sebagai kerajaan.
Namun bukan itu arti sebenarnya, semua bermula ketika Sri Sultan Hamengku Buwono I disuruh oleh gurunya untuk mengangkat Pathok Negoro. Di sinilah mulai ada perbedaan makna, karena Pathok Negoro yang dimaksud adalah seseorang yang menguasai agama dan mengajarkannya kepada orang lain atau muridnya.
Hingga pada akhirnya, Sri Sultan Hamengku Buwono I mengangkat Kyai Muhammad Faqih menjadi kepala Pathok Negoro yang dimaksud dan diberi tanah perdikan pada tahun 1701. Dengan bekal tanah ini, Sang Kyai mulai mendirikan masjid di sekitarnya. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini menjadi benteng pertahanan dan kegiatan sosial lainnya.
Daya Tarik Wisata Masjid Pathok Negoro

Perlu diketahui, Masjid Pathok Negoro bukan hanya terdiri dari satu masjid. Masjid utama berada di tengah dan dikelilingi oleh 4 masjid lainnya yang searah dengan mata angin. Artinya, masjid inilah yang menjadi daya tarik utamanya, begitu pula dengan formasinya yang unik.
1. Masjid Ad Darojat Babadan
Masjid Ad Darojat adalah masjid yang dibangun pada tahun 1774 dan pernah mengalami penggusuran oleh tentara Jepang pada tahun 1943. Setelah Indonesia merdeka, masjid yang menempati bagian Timur ini dibangun kembali di lokasi yang sama pada tahun 1960. Keunikan terlihat jelas dari arsitekturnya yang memiliki ciri khas bangunan Jawa.
Bagian atapnya berbentuk limasan dan ruang utamanya dibuat seperti Rumah Joglo. Ciri khas dari salah satu masjid Masjid Pathok Negoro ini terdapat di bagian depan masjid. Ada kolam yang digunakan sebagai tempat membersihkan kaki bagi jamaah yang ingin memasuki kawasan masjid. Hampir semua tiangnya berbahan kayu jati dengan ukiran kaligrafi.
2. Masjid An-Nur Mlangi
Selanjutnya adalah Masjid An-Nur Mlangi yang menempati sisi Barat laut Jogja. Lokasinya tidak jauh dari pusat aktivitas warga, jadi mudah sekali mengaksesnya. Pengunjung bisa datang menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Masjid ini dibangun pada tahun 1758 oleh Kyai Nur Iman yang merupakan salah satu Pathok Negoro.
Ada banyak barang peninggalan masa lalu yang masih terawat baik di masjid ini. Salah satunya adalah bedug yang saat ini masih dipergunakan sebagai tanda masuk waktu solat. Bangunan masjid ini menggunakan arsitektur Jawa Islam, terlihat dari berbagai ornamen yang menghiasi, juga desain masjid itu sendiri.
3. Masjid Sulthoni Plosokuning
Masjid Pathok Negoro berikutnya dikenal dengan Masjid Sulthoni yang terletak di Plosokuning. Masjid yang dibangun oleh Kyai Mursodo ini menempati sisi Utara, dekat dengan pusat kota Jogja. Dibangun pada tahun 1724, masjid ini memiliki konsep bangunan limasan seperti Masjid Ad Darojat.
Perbedaan dapat dilihat dari puncak atapnya, kali ini berupa Mahkota Gada berbentuk huruf Alif. Meski pernah direnovasi, namun secara keseluruhan bangunan utamanya masih sama dengan pertama kali dibangun. Mengunjungi masjid ini tidak hanya semakin membuat ibadah khusuk, namun juga belajar sejarah peradaban islam di jawa.

4. Masjid Nurul-Huda Dongkelan
Berikutnya adalah Masjid Pathok Negoro Nurul Huda Dongkelan yang menempati bagian Selatan. Awal pembangunan masjid ini pada tahun 1775 dan sekaligus menjadikannya sebagai masjid termuda dari lainnya. Masjid yang memiliki luas lahan 1.000 meter persegi ini pernah dibakar oleh Belanda pada masa pangeran Diponegoro.
Kyai Sihabudin, beliaulah yang membangun masjid pada masanya yang kemudian direnovasi pada abad ke 20 setelah peristiwa pembakaran oleh Belanda. Memang tidak sepenuhnya merupakan bangunan awal, namun konsepnya tetap sama dan menarik dikunjungi. Apalagi jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kota, hanya 10 menit menggunakan kendaran pribadi.
5. Masjid Taqwa Wonokromo
Masjid Taqwa bisa dikatakan sebagai pusat Masjid Pathok Negoro yang terletak di Wonokromo. Posisinya persis di tengah antara masjid lain yang telah disebutkan sebelumnya. Menariknya, masjid ini posisinya berada tepat di sumbu simetri antara Gunung Merapi dan Pantai Laut Selatan.
Ukurannya jauh lebih besar dari masjid lainnya dan termasuk satu-satunya yang tidak menunjukkan arah mata angin. Usianya pun lebih tua dari masjid lainnya, karena Kyai Mohammad Fakih membangunnya tepat setelah diangkat menjadi kepala Pathok Negoro pada tahun 1701. Meski memiliki area yang sangat luas, namun bangunannya tetap sederhana dan mirip dengan lainnya.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi

Masjid Pathok Negoro adalah sekumpulan masjid yang mengelilingi masjid utama. artinya, alamat dari masing-masing tentu saja berbeda. Masjid Ad Darojat berada di kawasan Babadan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta. Masjid ini terletak di pelosok dan hanya dapat diakses dengan kendaran pribadi.
Sedangkan Masjid An-Nur berada di Dusun Mlangi, Desa Nogotirto, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta. Masjid Sulthoni berada di Dusun Plosokuning, Kelurahan Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta. Jaraknya cukup dengan pusat Jogja dan dapat diakses dengan berbagai kendaraan.
Lain halnya dengan Masjid Nurul-Huda yang posisinya berada di Dongkelan Kauman, Desa Tirtonirmolo, Bantul, DI Yogyakarta. Untuk Masjid Pathok Negoro yang utama atau dikenal dengan Masjid Taqwa berada di Desa Wonokromo, Kapanéwon Pleret, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Oleh karena berupa masjid sebagai tempat ibadah, tidak ada tiket masuk yang berlaku di sini. Artinya, anda bisa memasuki semua kawasan masjid yang disebutkan diatas. Di depan pekarangan masjid terdapat kotak amal, silahkan anda isi seikhlasnya karena tidak ada patokan khusus. Bisa juga diisi sebagai ganti area parkir yang gratis.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan

Setelah menyimak berbagai informasi yang diberikan mengenai Masjid Pathok Negoro diatas, seharusnya anda mengetahui apa saja yang dapat dilakukan di sini. Tentu untuk aktivitas utamanya adalah beribadah, karena fungi masjid yang paling utama sebagai tempat ibadah.
1. Solat Berjamaah
Apabila ketika berkunjung ke salah satu masjid dan tiba waktunya solat, alangkah baiknya jika anda solat berjamaah terlebih dahulu. Masing-masing bangunan masjid memiliki konsep harmoni dan religi, jadi kemungkinan ibadah bisa lebih khusuk daripada di rumah. Setelah solat, melanjutkan ibadah lain seperti tilawah juga jauh lebih baik.
2. Berkeliling Belajar Sejarah
Termasuk objek wisata religi, maka semua Masjid Pathok Negoro layak dijadikan media pembelajaran. Pastinya yang dimaksud adalah belajar sejarah, karena setiap masjid sarat akan nilai sejarah. Semua masjid ini menjadi saksi perjuangan dan penyebaran agama Islam di Jawa yang tentunya tidak mudah kala itu.
3. Mempelajari Budaya Islam
Dilihat dari arsitektur bangunannya, seharusnya ada banyak hal yang dapat dipelajari berkaitan dengan budaya islam. Sebagai contoh adalah pilar masjid yang memiliki ukiran kaligrafi indah. Ada juga bedug yang merupakan budaya islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Meski terdapat total 5 bangunan masjid, namun secara umum desain nya tetap sama.
Fasilitas Penunjang di Masjid Pathok Negoro

Fasilitas Masjid Pathok Negoro tidak jauh berbeda dengan fasilitas masjid yang pernah anda kunjungi. Pastinya yang pertama adalah area parkir, masing-masing masjid memiliki area yang cukup luas. Setelah itu ada toilet yang ada di samping tempat wudhu. Toilet ini dapat digunakan untuk mandi bagi anda yang datang dari jauh jika memang diperlukan.
Mengunjungi objek wisata biasanya lebih menarik jika ke tempat yang indah atau yang memiliki banyak permainan. Tidak salah memang, namun mengunjungi objek wisata yang memiliki nilai sejarah sekali-kali perlu dilakukan. Contohnya adalah mengunjungi Masjid Pathok Negoro yang sekaligus dijadikan traveling panjang karena lokasinya berbeda.