Candi Kalasan di Jogja merupakan candi peninggalan Buddha tertua yang menawarkan sejarah dan arsitektur kuno yang menarik untuk dijelajahi.
Harga Tiket: Rp 10.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Desa Tirtamani, Kec. Kalasan, Kab. Sleman, DI Yogyakarta. |
Jogja memang dikenal sebagai daerah yang sarat akan nilai budaya dan sejarah. Selain terkenal akan keindahan alamnya, destinasi satu ini juga memiliki berbagai macam wisata budaya yang eksotis dan wajib untuk anda eksplor.
Salah satunya adalah Candi Kalasan yang menjadi salah satu diantara wisata candi Buddha tertua yang ada di Indonesia.
Candi satu ini memang telah didirikan sejak tahun 778 Masehi. Sehingga, bisa dikatakan bahwa candi ini menjadi yang paling tua di daerah Jogja, Sleman dan sekitarnya.
Menariknya lagi, Jika anda menyukai wisata dengan tema sejarah, maka candi bercorak Budha ini wajib masuk ke daftar kunjungan anda. Berikut daya tarik yang ditawarkan ketika berada disini.
Daya Tarik Wisata Candi Kalasan

Sejarah Candi
Candi Kalasan atau sebagian orang juga masih menyebutnya sebagai Candi Bening merupakan bangungan sejarah yang telah berdiri sejak abad ke 8 Masehi.
Candi ini didirikan atas perintah dari Rakai Panangkaran yang mana sebagai bentuk penghormatan atas Bodhisattya Wanita atau Dewi Tara dan juga para pendeta Budha yang lainnya.
Keunikan lain yang dimiliki oleh candi ini sendiri adalah bangunannya yang berada di tengah tengah pemukiman warga sekitar. Sehingga dekat dengan candi ini, anda akan menemukan rumah rumah penduduk. Meskipun berdiri di tengah tengah rumah penduduk, namun pesonanya tetap tak tersembunyi.
Bangunan Candi
Candi satu ini merupakan bangunan yang memiliki corak Budha. Hal tersebut dapat jelas terlihat pada stupa yang berada di bagian atas candi. Bahkan bangunan ini juga menjadi candi tertua yang ada di Jogja. Ketika berada disini, anda pun akan mendapati banyak stupa yakni sekitar 52 stupa yang bisa anda temukan di Candi Kalasan.
Uniknya, semen yang digunakan untuk membangun relief dari candi ini berbeda dengan semen yang digunakan untuk membangun candi lain. Umumnya semen akan menggunakan bahan kimia. Namun berbeda dengan candi ini yang menggunakan bahan alami dan disebut dengan Bajralepa.
Dimana hal ini akan berfungsi untuk melindungi candi dari jamur dan juga lumut. Selain itu, candi ini sendiri juga memiliki bangunan yang mirip dengan bujur sangkar. Dengan adanya empat pintu di empat sisi candi dan juga pintu timur sebagai pintu utama dari candi satu ini.
Untuk bagiannya sendiri, Candi Kalasan terdiri dari tiga bagian. Dimana terdiri dari mahkota, tubuh dan kaki candi. Pada bagian tubuhnya sendiri, anda pun akan melihat adanya ruang utama dan 4 ruang lainnya. Di ruang utama, anda akan mendapati adanya patung yang memiliki ketinggian yakni 6 meter dan terbuat dari perunggu.
Sedangkan untuk atapnya sendiri, terdiri dari dua tingkatan yang memiliki bentuk persegi delapan. Kemudian, di tingkat pertama akan terdapat arca yang memiliki bentuk manusia Budha. Lalu, di tingkat kedua, anda akan mendapati adanya arca Dhyani Buddha lengkap dengan stupa.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi

Candi Kalasan ini berada di Dusun Kalibening. Tepatnya berada di Desa Tirtamani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Karena berada di Kecamatan Kalasan, itulah mengapa candi ini juga memiliki nama yang sama.
Jika anda berada di pusat kota Jogja, maka anda pun diharuskan untuk menempuh perjalanan dengan jarak sekitar 16 kilometer.
Bagi anda yang datang dengan menggunakan kendaraan bermotor, maka waktu tempuh yang bisa anda lalui untuk bisa sampai ke lokasi satu ini adalah sekitar 40 hingga 45 menit. Namun, tak perlu khawatir karena rute menuju ke lokasi satu ini cukup mudah. Anda hanya perlu untuk mengikuti jalan Jogja Solo saja.
Sesampainya di daerah Kecamatan Kalasan, maka anda pun nantinya akan memasuki gang kurang lebih dalam waktu sekitar 20 menit. Tetapi, untuk bisa sampai ke wisata Candi Kalasan, anda juga bisa menggunakan angkot. Jika anda dari luar kota, anda bisa menaiki Trans Jogja Jalur 1 dari bandara Adisutjipto.
Kemudian, nantinya anda bisa turun di Jalan Solo Jogja, tepatnya di Kalasan. Selanjutnya, apabila anda menggunakan kereta api, anda bisa turun di Stasiun Tugu dan berjalan kaki menuju ke halte Trans Jogja yang berada dekat dengan Malioboro. Kemudian, anda bisa memiliki Jalur satu dan turun di jalur yang sama.
Harga Tiket Masuk Candi Kalasan
Setelah anda mengetahui daya tarik yang dimiliki oleh Candi Kalasan, maka bagi anda yang ingin datang dan berwisata kesini, cukup membayar tiket masuk dengan harga yang ramah di kantong. Meskipun wisata sejarah ini tergolong salah satu candi yang cukup favorit di area Sleman, anda tidak perlu merogoh kocek yang dalam untuk bisa masuk kesini.
Akan tetapi, wisata ini hampir sama dengan wisata asing lainnya. Dimana pihak pengelola membedakan tiket masuk untuk wisatawan asing maupun wisatawan lokal yang datang.
Adapun untuk tiket masuk lokal, anda hanya akan dikenakan biaya yakni sekitar 5 ribu rupiah saja. sedangkan untuk tiket masuk wisatawan asing, maka biaya yang dibayarkan yakni sekitar 10 ribu rupiah.
Selanjutnya, untuk harga parkir sendiri, bagi anda yang membawa motor maka biaya yang harus anda bayarkan adalah sekitar 5 ribu rupiah. Dan bagi anda yang membawa mobil yakni kisaran 10 ribu rupiah.
Selain itu, apabila anda datang dalam rombongan dan membawa bis, anda akan dikenakan biaya parkir yakni sekitar 20 ribu rupiah.
Jika berbicara mengenai jam bukanya, Candi Kalasan ini buka setiap hari. Anda bisa datang mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore untuk berwisata dan menjelajah kawasan satu ini.
biasanya wisata candi satu ini akan ramai dikunjungi oleh wisatawan ketika akhir pekan. Oleh karena itu, apabila anda ingin datang di saat sepi, sebaiknya anda datang saat hari kerja yakni senin sampai jumat.
Ragam Aktivitas yang Menarik Diakukan

1. Mempelajari Sejarah
Jika anda tertarik dengan hal yang berbau sejarah, maka berwisata ke Candi Kalasan menjadi salah satu alternatif yang bisa anda lakukan. Hal ini dikarenakan situs bersejarah ini sendiri memang banyak memiliki hiasan dengan corak dan tokoh tokoh Budha. Sebut saja seperti Gana dan Bodhisattva.
Sehingga bagi anda yang ingin mempelajari sejarah, bisa saja untuk langsung datang ke kawasan wisata satu ini. kemudian, di pintu selatan anda pun bisa langsung menemukan Wajah Kala yang biasanya digunakan sebagai foto atau sampul depan buku buku yang berkaitan tentang seni pahat batu.
Dimana dengan menggunakan foto tersebut akan mampu memberikan gambaran tentang bagaimana seni pahat batu dibuat oleh seniman di Jawa Tengah dalam kurun waktu beribu ribu tahun yang silam.
Sehingga akan bisa menjadi salah satu motivasi bagi anda yang ingin mempelajari seni pahat batu dan merupakan bagian dari mempelajari sejarah.
Dengan alasan tersebut, tak mengherankan jika kawasan candi bersejarah satu ini kerap kali dijadikan sebagai salah satu area yang kerap kali dikunjungi oleh wisatawan.
Dimana kebanyakan pengunjung memang ingin mencari tahu atau mengenal lebih dalam tentang sejarah. Ditambah lagi dengan papan keterangan yang ada di sekitar lokasi akan membantu pengunjung untuk mendapat informasi.
2. Hunting Foto di Candi Kalasan
Tidak hanya bagus untuk belajar sejarah, candi ini juga menjadi lokasi yang sangat pas untuk hunting foto. Hal ini lantaran indahnya relief dari candi ini memang menjadi salah satu spot foto yang menarik.
Jika anda memang seseorang yang sedang mencari latar belakang untuk berfoto, maka candi ini dapat menjadi salah satu yang terbaik.
Spot yang tidak boleh anda lewatkan untuk mengisi konten di media sosial anda adalah Bajralepa. Bajralepa adalah salah satu lapisan atau plester yang mana memiliki ukiran batu halus.
Dengan adanya lapisan yakni sejenis vernis ini merupakan bentuk lapisan yang biasanya hanya terdapat di batu batu dengan ukuran yang rumit.
Jika anda perhatikan, maka ukiran tersebut akan memiliki motif yang menyerupai batik. Uniknya lagi, motif tersebut mampu memantulkan sinar bulan, terutama ketika bulan purnama.
Namun, karena Candi Kalasan sendiri masih menjadi tempat yang sakral bagi umat Budha untuk beribadah, maka pengunjung memang tidak boleh sembarang memasuki ruangan tertentu yang ada di kawasan candi ini.
3. Bersantai di Atas Rerumputan
Salah satu kegiatan menarik yang bisa anda lakukan sewaktu menghabiskan waktu di Candi Kalasan ini adalah bersantai dan bercengkrama di atas rerumputan. Di depan halaman candi sendiri memang terdapat rumput yang bisa digunakan oleh wisatawan untuk sekedar melepas lelah.
Biasanya banyak pengunjung yang sengaja datang ke kawasan candi ini dengan membawa bekal dan makanan yang dibawa dari rumah. Dengan beralaskan karpet atau di rumput saja, anda pun bisa menikmati makan siang di areal rerumputan yang berada tepat di depan bangunan cantik tersebut.
Memang ketika anda menghabiskan waktu atau mengunjungi candi ini akan menemukan rumput hijau yang telah ditata dengan rapi. Sehingga ketika anda berkunjung kesini dan mendapati cuaca tidak terlalu terik, maka setelah berkeliling, anda pun bisa beristirahat sejenak di tempat satu ini.
Dengan menggelar tikar di atas rerumputan sembari mengobrol dan bersantai di atas rumput ini akan menjadi momen yang pas untuk melepas lelah.
Ditambah lagi, anda bisa mencicipi hidangan dan mengisi perut yang lapar setelah menjelajah janji. Untuk itu, ketika mampir atau singgah ke Candi Kalasan ini, anda bisa membawa kudapan untuk disantap.
4. Menjelajah Keindahan Candi
Saat berada disini, menjelajah menjadi salah satu kegiatan yang anda lakukan. Dengan begitu, anda pun akan bisa melihat candi bercorak Budha satu ini.
Namun jika anda tamati, candi ini merupakan perpaduan corak Hindu dan Budha. Suasana yang hijau dan asri tentunya menjadi tempat yang pas untuk melepas lelah sekaligus mempelajari sejarah.
Itulah hal yang perlu anda ketahui tentang Candi Kalasan. Meskipun candi satu ini memang tidak semegah dan sepopuler Candi Prambanan dan Borobudur, namun bagi anda yang suka berjalan jalan berwisata sejarah, tak ada salahnya untuk bisa datang ke lokasi satu ini.
Selain itu, wisata satu ini juga cukup instagramable dan pastinya akan cocok bagi anda yang ingin hunting foto di candi satu ini.