Candi Gebang di Sleman memukau dengan pesona candi mungil yang menyuguhkan panorama memikat, mengajak pengunjung untuk merasakan keindahan sejarah dan alam yang harmonis.
Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Jetis Raya, Jetis, Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kab. Sleman, DI Yogyakarta. |
Banyaknya candi yang terdapat di Sleman membuat wilayah tersebut mendapat julukan “Gudang Candi”. Selain Candi Prambanan yang megah dan terkenal sebagai salah satu ikon Yogyakarta, ada juga Candi Gebang yang bercorak Hindu. Candi ini sempat runtuh dan tertimbun material letusan Gunung Merapi, tetapi kemudian dipugar hingga menjadi candi yang sekarang.
Meski tidak sepopuler Candi Prambanan yang juga bercorak Hindu, candi ini memiliki pesona dan keindahannya tersendiri. Candi ini bahkan masih menyimpan misteri yang belum terpecahkan hingga sekarang.
Sejarah Singkat Candi Gebang
Candi Gebang ditemukan pertama kali oleh penduduk setempat yang sedang mencari batu. Saat itu, bagian candi yang berupa patung Ganesha ditemukan di tengah sawah dalam keadaan runtuh dan tertimbun material letusan Gunung Merapi. Penemuan patung yang terjadi pada bulan November 1936 itu kemudian dilanjutkan dengan penelitian serta penggalian di sekitar lokasi penemuan.
Dari proses tersebut, ditemukan reruntuhan candi yang berupa kaki, atap, dan sebagian tubuh candi. Selanjutnya, dilakukan uji coba penyusunan dengan menggunakan batu pengganti hingga akhirnya membentuk bangunan candi seperti sekarang. Proses pemugaran candi ini dilakukan selama dua tahun dari 1937-1939 oleh Prof. Dr. Ir. Van Romondt.
Menurut sejumlah peneliti, Candi Gebang dibangun saat Kerajaan Mataram Kuno masih di bawah kekuasaan Wangsa Sanjaya yang bercorak Hindu, yaitu sekitar tahun 740 – 800 Masehi.
Daya Tarik Wisata Candi Gebang
Bangunan Candi yang Mungil dan Khas
Sebagai salah satu peninggalan sejarah yang berupa candi, daya tarik utama dari Candi Gebang adalah bangunan candinya. Bangunan candi ini tidak semegah candi lain seperti Prambanan yang juga bercorak Hindu. Jika dibandingkan dengan Candi Prambanan yang tingginya dapat mencapai puluhan meter, ukuran candi ini termasuk sangat mungil. Pasalnya, ukurannya bangunan bersejarah ini hanya sekitar 5,25 x 5,25 meter dengan tinggi total sekitar 8 meter.
Candi ini juga hanya terdiri dari satu candi, tidak seperti Prambanan yang terdiri dari banyak candi. Walau tidak semegah Candi Prambanan, candi ini memiliki pesona dan ciri khas tersendiri. Salah satunya adalah puncak lingga yang berdiri di atas seroja.
Selain puncak lingga, ada juga yoni yang terletak di bagian tubuh candi. Sementara itu, di di sebelah kanan dan kiri pintu masuk candi terdapat relung yang berisi arca Nandiswara dan satu lagi relung yang diduga merupakan tempat arca Mahakala. Meski arca Nandiswara kepalanya sudah hilang dan arca Mahakala sudah hilang, candi ini tetap memiliki pesona. Salah satunya adalah relief di bagian atap candi yang juga dapat ditemukan di Candi Bima, Dieng, Jawa Tengah. Relief ini berbentuk kepala manusia yang dibingkai oleh sebuah jendela.
Pemandangan yang Indah
Candi Gebang sebenarnya mudah dijangkau, tetapi lokasinya sedikit tersembunyi. Oleh karena itulah terkadang wisatawan yang ingin mengunjungi candi ini merasa kebingungan dengan lokasi candi. Candi ini memiliki pemandangan yang indah karena wilayah di sekitarnya sudah tertata rapi dan terawat.
Wisatawan yang berkunjung ke sini juga dapat menikmati pemandangan indah di samping melihat bangunan candi. Pemandangan sunset dari candi ini juga dikenal indah berkat kombinasi dari bangunan candi, taman hijau, dan sinar kecoklatan dari matahari yang akan tenggelam.
Lokasi candi yang agak tersembunyi sangat cocok bagi Anda yang ingin beristirahat dari keramaian dan hiruk-pikuk perkotaan. Candi ini juga dapat menjadi alternatif bagi Anda yang ingin melihat candi, tetapi kurang suka dengan keramaian seperti pada Candi Prambanan.
Dekat dengan Objek Wisata Lain
Daya tarik lain dari Candi Gebang adalah lokasinya yang tidak jauh dari objek wisata lain, seperti Embung Tambakboyo, Candi Sambisari, dan Jogja Bay Waterpark. Untuk sampai ke Embung Tambakboyo, jaraknya hanya sekitar 2,7 kilometer yang dapat ditempuh dalam waktu 9 menit menggunakan kendaraan roda empat. Jika menggunakan sepeda motor, waktu tempuhnya dapat menjadi lebih singkat.
Sementara itu, Candi Sambisari letaknya sedikit lebih jauh, yaitu sekitar 6,6 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 16 menit. Di banding kedua objek wisata tersebut, candi ini justru lebih dekat dengan Jogja Bay Waterpark yang jaraknya hanya sekitar 1,2 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu 5 menit.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Candi Gebang terletak di Kabupaten Sleman, yaitu di Dusun Gebang, Kelurahan Widormartani, Kecamatan Ngemplak. Jarak candi ini dengan pusat Kota Yogyakarta adalah sekitar 12 kilometer yang dapat ditempuh selama 30 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Bagi wisatawan yang ingin datang ke candi ini dari pusat Kota Yogyakarta, dapat menggunakan kendaraan untuk menujuk ke Jalan KH Ahmad Dahlan kemudian melewati Jalan Pangurakan hingga bertemu perempatan. Dari perempatan, ambil arah utara ke Jalan Mayor Sutopo, lurus hingga ke Jalan Mataram dan menemukan pertigaan.
Saat menemukan pertigaan, ambil arah timur ke Jalan Mas Suharto Jambu. Jika bingung, Anda dapat melihat Google Maps atau mengikuti papan petunjuk jalan. Anda juga disarankan untuk bertanya pada masyarakat sekitar karena candi ini letaknya lumayan tersembunyi.
Harga Tiket Masuk Candi Gebang
Tiket masuk ke Candi Gebang sangat murah meriah. Harga tiketnya juga sama untuk wisatawan lokal dan wisatawan asing, yaitu Rp 5.000,00 per orang. Selain memayar tiket masuk, wisawatan yang membawa kendaraan juga dikenai biaya parkir. Biaya parkirnya juga terjangkau, yaitu Rp 5.000,00 untuk parkir mobil dan Rp 2.000,00 untuk parkir sepeda motor.
Jam operasional atau jam buka candi ini adalah dari pukul 08.00-17.30 WIB. Candi ini buka setiap hari dari Senin-Minggu. Oleh karena itulah wisatawan dapat berkunjung ke candi ini di hari apa pun.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Melihat Keunikan Bangunan Candi
Candi Gebang memiliki arsitektur yang unik dengan unsur Hindu yang kental, yaitu lingga, yoni, dan ganesha. Lingga dan yoni melambangkan kesuburan, sementara Ganesha adalah salah satu dewa yang banyak dipuja oleh umat Hindu sebagai Dewa Pelindung, Dewa Pengetahuan dan Kecerdasan, Dewa Kebijaksanaan, dan Dewa Penolak Bala. Dewa ini digambarkan memiliki tubuh manusia dan kepala gajah.
Lingga merupakan arca yang bentuknya seperti tiang batu dengan bagian dasar yang berbentuk bujur sangkar. Bagian dasar dari lingga ini tidak dibuat secara asal, tetapi dibuat sedemikian rupa agar dapat dipasang pada yoni, yaitu arca berbentuk bujur sangkar dengan tonjolan di salah satu sisinya. Bagian tengah yoni lebih rendah dari bagian tepinya yang digunakan untuk menanam lingga. Lingga dan yoni biasa digunakan untuk memperingati peristiwa penting maupun untuk mengukuhkan takhta seseorang di suatu tempat.
2. Belajar Sejarah
Di Candi Gebang, wisawatan dapat belajar tentang sejarah, khususnya tentang candi tersebut yang diperkirakan merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno saat masih dikuasai oleh Wangsa Sanjaya. Corak Hindu pada candi dan lokasinya yang membuat peneliti memperkirakan bahwa candi tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Hindu sebelum akhirnya terpecah menjadi dua.
3. Berfoto
Selain aktivitas utama yaitu belajar sejarah dan melihat bangunan candi yang unik, pengunjung juga dapat melakukan aktivitas lain yang tidak kalah seru, yaitu berfoto. Pengunjung wisata candi ini dapat memotret bangunan candi baik sebagai objek utama maupun sebagai latar belakang untuk swafoto. Ditambah dengan pemandangan di sekitar candi yang indah dan sudah tertata rapi, foto yang dihasilkan pun akan tampak cantik dan indah.
4. Bersantai dan Menikmati Pemandangan
Dalam kompleks Candi Gebang, terdapat taman yang dikelola dengan baik, rapi, dan juga terawat. Di taman tersebut, terdapat banyak pepohonan yang rindang dan dapat dijadikan tempat untuk berteduh. Tersedia juga bangku-bangku di bawah pepohonan yang dapat digunakan oleh pengunjung sebagai tempat beristirahat. Dengan adanya fasilitas ini, pengunjung yang sudah puas berkeliling dan melihat candi pun dapat duduk santai sambil menikmati pemandangan di sekitar candi.
Fasilitas Penunjang di Candi Gebang
Layaknya tempat wisata sejarah lain yang berupa candi, Candi Gebang telah dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang dapat dinikmati oleh wisawatan. Fasilitas tersebut antara lain papan informasi, tempat parkir, toilet, tempat duduk, dan warung kecil. Adanya papan informasi memungkinkan wisatawan yang datang berkunjung mendapatkan informasi yang mereka butuhkan terkait candi.
Toilet disediakan oleh pihak pengelola agar wisatawan tidak perlu keluar kompleks candi. Tempat istirahat berupa tempat duduk disediakan untuk wisatawan yang ingin rehat sejenak dan bersantai. Tempat duduk ini dibangun di bawah pohon rindang sehingga dapat digunakan untuk berteduh dari terik matahari. Sementara itu, warung tersedia untuk wisatawan yang ingin mendapatkan minuman maupun makanan untuk mengisi perut setelah melihat candi.
Candi Gebang merupakan candi yang bagiannya tidak lengkap, tetapi candi ini tetaplah cagar budaya yang patut dijaga dan diapresiasi. Terutama jika Anda senang berwisata budaya dengan mengunjungi candi.