Candi Asu Sengi di Magelang adalah peninggalan budaya Hindu yang memukau, menawarkan keindahan arsitektur kuno di tengah panorama alam yang asri.
Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Kec. Dukun, Kab. Magelang, Jawa Tengah. |
Terkenal dengan sebutan Kota Candi, Magelang setiap harinya selalu ramai dikunjungi wisatawan. Salah satu destinasi wisata yang mereka kunjungi adalah Candi Asu Sengi.
Keunikan dan sejarah singkatnya membuat sebagian pengunjung penasaran dan segera menuju mengunjunginya. Apalagi lokasinya berada di bawah lereng Gunung Merapi, dimana memiliki pemandangan hijau yang menyejukkan.
Dilihat dari catatan sejarah dan juga tulisannya, candi ini merupakan peninggalan Mataram Kuno atau Mataram Hindu yang dikenal dengan trah Wangsa Sanjaya. Anggapan ini semakin diperkuat karena pada saat ditemukan terdapat tiga buah prasasti yang masing-masing Sri Manggala I, Sri Mangga II, dan Kurambitan.
Pada saat ditemukan juga terdapat satu buah arca Lembu Nandhi yang suda tidak lagi utuh, terutama bagian wajahnya. Candi yang dibangun pada tahun 869 Masehi ini digunakan untuk tempat ibadah, memuja arwah leluhur, dan juga memuja dewa. Hal ini bisa diketahui dari tulisan prasasti yang ditemukan.
Daya Tarik Wisata Candi Asu Sengi
Candi Asu Sengi sebenarnya bukan nama aslinya, hanya saja ketika ditemukan terdapat arca lembu yang bagian wajahnya tidak utuh. Warga sekitar melihatnya lebih mirip dengan asu atau anjing.
Sedangkan untuk Sengi sendiri merpakan lokasi keberadaan dari candi. Terlepas dari informasi diatas, faktanya ada beberapa daya tarik yang memikat, berikut diantaranya!
1. Sejarah Candi Asu Sengi
Meskipun hingga saat ini masih belum ada yang mengetahui nama asli dari candi yang ada di Sengi ini, paling ada nilai sejarah yang dapat diambil.
Lebih tepatnya adalah mitos yang dipercaya warga sekitar. Konon, dahulu ada seorang dewi cantik yang bernama Dewindani. Beliau adalah anak dari seorang raja atau keturunan ningrat.
Meskipun sudah bersuami, namun dia tidak bisa menahan hasrat seksual nya dan sering berhubungan dengan pria lain. Sikap seperti ini mirip dengan hewan dan tidak bisa lagi dikatakan sebagai manusia. Oleh sebab itulah sang Dewa kemudian marah dan mengutuknya menjadi hewan lembu yang menyerupai anjing.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, terdapat arca Lembu Nandhi ketika ditemukan Candi Asu Sengi. Arca inilah yang dikatakan mirip dengan anjing pada bagian wajahnya.
Meskipun terdapat beberapa versi cerita yang berbeda mengenai hal ini, sudah sepantasnya kita mengambil pelajaran bahwa hidup di dunia harus berperilaku sebagai manusia.
2. Ciri Khas Bangunan Candi
Bangunan candi kali ini tidak terlalu besar dan berbentuk kotak. Ukurannya hanya sekitar 8 x 8 meter dan di tengahnya terdapat tangga sebagai akses jalan utama.
Candi Asu Sengi memiliki tinggi kaki 2,5 meter dan tinggi tubuh sekitar 3,35 meter. Untuk ketinggian sebenarnya tidak bisa dipastikan karena ada bagian atap yang hilang.
Sebagian pendapat mengatakan bahwa atap tersebut bukanlah hilang, namun memang pembangunan candi masih belum selesai sepenuhnya. Meski demikian, kemungkinan bagian atap candi ini berbentuk kubah, karena ada potongan batu yang jika dibentuk akan mirip seperti kubah.
Selain terdapat arca Nandhi, di dalamnya juga ada sebuah sumur dengan kedalaman 3 meter berbentuk persegi dengan panjang sisi 1,3 meter.
Belum diketahui pasti mengenai fungsi sumur ini, hanya saja diperkirakan sebagai tempat penampungan air. Hal ini bisa dilihat dari bekas debit air yang cukup jelas terlihat hingga saat ini.
3. Relief Perjalanan Hidup
Daya tarik Candi Asu Sengi berikutnya yaitu relief atau ukiran yang ada di dinding candi. Pada keempat bagian sisi candi terdapat relief berbentuk bunga dengan ukiran yang jelas.
Selain itu, ada juga relief yang menggambarkan sebagai hiasannya. Burung ini mengitari semua bagian candi yang terlihat semakin cantik.
Menariknya, terdapat relief yang seolah menggambarkan kisah hidup pada masa kerajaan Mataram Kuno. Ada juga relief yang menggambarkan suasana masyarakat pada zaman tersebut dan kehebatan armada laut dengan bentuk kapal.
Tidak lupa relief yang menggambarkan perubahan wujud dari Dewindani mulai dari putri cantik hingga menjadi anjing.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Candi Asu Sengi mungkin sudah familiar bagi anda yang sering berwisata di kawasan Merapi. Alamatnya berada di Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Jaraknya sekitar 25 kilometer dari Candi Borobudur menuju ke arah timur laut. Sedangkan jarak dari pusat kota Magelang sekitar 22 kilometer dengan waktu tempuh 35 menit menggunakan kendaraan bermotor.
Supaya bisa sampai ke lokasi dengan mudah, usahakan membawa kendaran roda dua. Pasalnya, akses jalan saat ini masih kurang mumpuni bagi kendaraan roda empat. Untuk rute nya sendiri sangat mudah, langsung saja menuju ke Dukun dan lanjutkan ke Desa Sengi. Apalagi saat ini ada aplikasi Google Maps sehingga jauh lebih mudah menuju lokasi.
Harga Tiket Masuk Candi Asu Sengi
Meskipun dibuka untuk umum sebagai objek wisata, Candi Asu Sengi tidak mewajibkan pengunjungnya untuk membayar alias gratis.
Anda dan rombongan pun bisa dengan puas memasuki dan mempelajari budaya Indonesia, serta aktivitas menarik lainnya. Objek wisata ini cocok bagi kelaurga maupun pasangan, atau pemuda milenial yang berburu spot foto.
Meski demikian, bukan berarti anda tidak mengeluarkan biaya sama sekali ketika berkunjung. Paling tidak, biaya untuk parkir wajib dikeluarkan.
Tidak mahal tentunya, hanya 2.000 rupiah untuk motor, dan 5.000 untuk mobil. Bagi yang ingin menggunakan fasilitas umum di lokasi juga dikenakan biaya, salah satunya adalah toilet dengan tarif 2.000 rupiah.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Tujuan utama berwisata bukan hanya ingin melepas penasaran, namun juga melakukan aktivitas di dalamnya. Dalam hal aktivitas, Candi Asu Sengi tidak kalah dengan objek wisata lain, berikut diantaranya!
Menikmati Pemandangan di Sekitar Candi Asu Sengi
Lokasinya yang berada di lereng Gunung Merapi membuat pemandangan sekitarnya menjadi indah. Deretan pohon rindang nan hijau selalu menghiasi setiap mata memandang.
Belum lagi tanaman hias yang sengaja di bangun di sekitar candi, sayang sekali jika anda sering berkedip ketika berada di sini.
Selain indah, udara dan cuaca nya sejuk dan menyegarkan. sanat terasa bahwa oksigen di lokasi wisata ini asih murni. Udaranya pun sejuk, meski ketika di siang hari terkadang panas.
Bersantai sambil piknik bersama keluarga pastinya cocok dilakukan di tepat ini. Bagi pemuda yang datang dengan pasangan, silahkan berkeliling sambil berburu spot foto.
Mempelajari Sejarah dan Budaya Bangsa
Selain menjadi objek wisata keluarga, Candi Asu Sengi juga cocok dijadikan media edukasi, baik dewasa maupun anak-anak. Mengenal sejarah dan kebudayaan bangsa Indonesia sangat penting supaya kita bisa lebih menghargai perjuangan nenek moyang dalam menyatukan peradaban bangsa.
Bermain di Sungai
Objek wisata berupa candi kali ini lokasinya tidak jauh dari sungai, hanya beberapa meter saja. Setelah berkeliling dan belajar sejarah, tidak ada salahnya jika menghabiskan waktu bermain di sungai.
Aktivitas ini cocok bagi wisatawan yang datang bersama anak-anak, dimana mereka pastinya suka dengan permainan yang berhubungan dengan air.
Fasilitas Penunjang di Candi Asu Sengi
Meskipun gratis, fasilitas di kawasan candi tergolong memadai dan bisa dikatakan lengkap. Selain tempat parkir yang aman dan luas, wisatawan disediakan toilet bagi yang ingin bersih diri.
Selain itu, ada juga mushola dalam keadaan pintu terbuka bagi siapa saja yang ingin beribadah. Fasilitas lain adalah warung makan dan pusat jajanan oleh-oleh sebagai buah tangan.
Cukup menarik bukan apa yang telah dibahas diatas? Tidak perlu menabung terlebih dahulu jika anda ingin berkunjung. Cukup pastikan bahwa anda datang pada jam operasionalnya, yakni antara jam 8 pagi hingga 5 sore. Candi Asu Sengi dibuka setiap hari, jadi tidak perlu juga membuat jadwal khusus.