Cagar Budaya Buk Renteng di Sleman adalah saksi bisu perubahan zaman yang menyimpan sejarah panjang sejak era kolonial dengan nilai arsitektur yang unik.
Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Nyangkringan, Tangisan, Banyurejo, Kec. Tempel, Kab. Sleman, DI Yogyakarta. |
Cagar Budaya Buk Renteng atau Selokan Van Der Wijck merupakan sumber penghidupan bagi 20.000 hektare sawah di Kabupaten Sleman.
Cagar budaya ini telah didirikan sejak zaman pemerintahan kolonial Belanda dan masih terus dipakai hingga sekarang. Keberadaannya menjadi saksi bisu atas kehidupan masyarakat dari generasi ke generasi.
Nama resmi untuk cagar budaya ini sebenarnya berupa Selokan Van Der Wijck. Namun, oleh masyarakat sekitar disebut sebagai “Cagar Budaya Buk Renteng”, yang dalam bahasa lokal berarti “saluran air yang berderet panjang”. Disebut demikian karena memang panjang selokan dari hulu ke hilir mencapai 35 km.
Selokan ini pada mulanya dibangun sebagai sistem irigasi oleh pemerintah Belanda. Seiring berjalannya waktu, pemanfaatannya juga menyasar aspek pariwisata.
Banyak wisatawan yang datang ke sini untuk melihat uniknya Selokan Van Der Wijk atau sekadar memanjakan mata dengan panorama alam di sekitarnya.
Daya Tarik Wisata Cagar Budaya Buk Renteng

Lebih dari sekadar sistem irigasi, Cagar Budaya kini telah menjadi bagian dari dunia pariwisata di Kabupaten Sleman. Warga lokal maupun wisatawan berbondong-bondong mampir ke sini untuk melakukan berbagai aktivitas.
Kira-kira, apa saja daya tarik yang dimiliki oleh selokan tua ini? Berikut beberapa alasan kenapa sistem pengairan ini diminati pengunjung!
Pemandangan Sawah yang Menakjubkan
Hijaunya areal persawahan tidak pernah terasa membosankan. Orang yang tinggal di dekat sawah atau pemilik sawah pun bahkan akan terhibur melihat keindahan alam ini.
Cagar Budaya Buk Renteng Sleman, sebagai sistem irigasi yang mengairi 20.000 hektare sawah, tentunya dikelilingi oleh persawahan di sekitarnya.
Saat berkunjung ke sini, mata akan tertuju pada hamparan sawah yang tertata rapi di sekitarnya. Warna padi yang menghijau memberikan kesan segar.
Udara sejuk di sekitar cagar budaya indah ini menjadikannya semakin menarik di mata wisatawan. Wisatawan pun bisa menikmati kesegaran udara sekaligus pemandangan sawah menakjubkan.
Bentuk Selokan yang Unik
Kebanyakan selokan dibuat berdampingan rata dengan tanah di sekitarnya, bukan? Uniknya, Van Der Wijck tidak demikian.
Selokan kuno ini berada di tempat yang lebih tinggi dibandingkan daerah di sekitarnya. Terdapat terowongan yang dapat dilalui oleh orang dan kendaraan di bagian bawahnya.
Bentuk selokan yang unik ini membuatnya terlihat seperti jembatan layang di kejauhan. Konon katanya konstruksi tersebut dilakukan dengan memanfaatkan prinsip-prinsip hidrolika.
Para petani tetap mendapatkan pengairan sawah tanpa harus menggunakan bantuan mesin karena sistem irigasi dibangun di atas ketinggian.
Punya Sejarah yang Panjang
Belanda sudah sejak lama meninggalkan Indonesia, tetapi peninggalan mereka masih bertahan di negeri ini. Cagar Budaya Buk Renteng merupakan salah satu jejak penjajahan yang tetap dapat digunakan sampai sekarang.
Barangkali ada kisah pahit di balik pembangunannya, tetapi manfaatnya nyata bagi masyarakat sekitar.
Selokan yang unik ini dibangun pada periode 1800 M sampai 1900 M. Keberadaannya tetap kokoh membentang di tepi barat Kabupaten Sleman.
Berkunjung ke sini barangkali dapat menghadirkan perasaan nostalgia. Wisatawan juga bisa belajar sejarah mengenai selokan Van Der Wijck secara langsung di sini.
Alamat, Lokasi dan Tiket Masuk

Kawasan wisata Cagar Budaya Buk Renteng membentang sejauh 35 km dari hulu ke hilir. Lokasi bagian hulunya bertempat di Desa Bligo, Bendungan Karang Talun, yang menghubungkannya dengan aliran Sungai Progo. Sementara itu, lokasi bagian hilir dapat ditemukan di kawasan Bantul.
Selokan dengan arsitektur menarik ini secara resmi terdaftar sebagai cagar budaya yang berada di Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.
Jika ingin berkunjung, jangan ragu untuk mengemudikan kendaraan menuju Jalan Raya Tempel-Klangon di Tangisan, Kelurahan Banyurejo. Sebaiknya datanglah dengan teman agar suasana di perjalanan tidak sunyi.
Cagar Budaya Buk Renteng di Sleman ini, juga dikenal sebagai Selokan Van Der Wijck, adalah saluran irigasi bersejarah di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saluran ini dibangun pada tahun 1909 oleh pemerintah kolonial Belanda dan berfungsi mengairi lahan pertanian di wilayah tersebut.
Sebagai cagar budaya, Buk Renteng tidak memberlakukan tiket masuk bagi pengunjung. Namun, penting untuk menjaga kebersihan dan kelestarian situs ini saat berkunjung.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan

Memangnya, apa yang bisa dilakukan di kawasan sistem irigasi? Mungkin Wisatawan bertanya-tanya tentang kegiatan yang dapat dilaksanakan selama berada di sini.
Jangan bingung! Banyak pilihan aktivitas menyenangkan di sini! Apa saja? Berikut rekomendasi aktivitas untuk menyempurnakan momen kunjungan ke Cagar Budaya Buk Renteng, yaitu:
1. Bersepeda disekitar Cagar Budaya Buk Renteng
Kondisi jalan di kawasan Cagar Budaya Buk Renteng Sleman ini sudah sangat bagus. Tidak jarang warga lokal mampir ke sini untuk sekadar bersepeda sambil menikmati suasana yang ada.
Jalanan telah diaspal dengan baik sehingga akan memberikan kenyamanan saat mengendarai sepeda. Medannya juga cukup bersahabat, bahkan dapat dilalui oleh pesepeda pemula.
2. Bersantai untuk Menjernihkan Pikiran
Butuh tempat yang tenang untuk menjernihkan pikiran? Pusing dengan pekerjaan atau tugas-tugas sekolah? Jangan berlarut-larut dalam kerumitan pikiran, langsung saja kunjungi cagar budaya ini dan bersantai. Cagar budaya berbentuk selokan air ini memang cocok untuk bersantai.
Bersantai tanpa melakukan sesuatu yang berarti bisa membantu pemulihan diri. Carilah lokasi yang jarang dilalui di sekitar kawasan selokan, lihat padi-padi yang menghijau, atau sekadar menghirup udara segar dalam-dalam.
Harus diakui bahwa bersantai juga merupakan aktivitas yang menarik dilakukan di Cagar Budaya Buk Renteng.
3. Kencan dengan Pasangan
Sudah lama tidak menghabiskan waktu yang bermakna dengan pasangan? Bagi yang suka quality time, cobalah datang ke Cagar Budaya Buk Renteng ini.
Situasinya sangat mendukung untuk berbicara dengan santai, melepaskan semua beban dalam hati. Ajak pasangan berjalan-jalan di sekitar selokan, melihat pemandangan yang menawan di Selokan Van Der Wijck.
4. Hunting Foto
Cagar budaya yang unik ini merupakan tempat menarik bagi pecinta fotografi alam. Setiap sudutnya estetis dan menyimpan nilai-nilai sejarah.
Sebaiknya datanglah pada pagi atau sore hari untuk mendapatkan pencahayaan alami yang bagus. Pengunjung bisa mengabadikan momen sunrise atau sunset selagi berada di sini.
Fasilitas Penunjang di Cagar Budaya Buk Renteng

Tidak banyak fasilitas Cagar Budaya Buk Renteng yang dapat diharapkan untuk menunjang aktivitas pengunjung. Saluran irigasi ini pada dasarnya dibuat untuk mengairi lahan pertanian, bukan sebagai destinasi wisata.
Namun karena lokasinya masih berada di kawasan pemukiman, pengunjung dapat mengandalkan fasilitas yang disediakan oleh warga.
Warung makan, musala, dan lokasi parkir dapat ditemukan di dekat sistem pengairan sekaligus tempat wisata ini.
Wisatawan perlu berjalan-jalan di area pemukiman kalau ingin mendapatkan lebih banyak fasilitas. Artinya, Selokan Van Der Wijck adalah destinasi yang lebih cocok untuk kunjungan singkat.
Cagar Budaya Buk Renteng menyimpan nilai sejarah yang terus dipertahankan dari generasi ke generasi.
Walaupun zaman terus mengalami perubahan, tetapi sistem pengairan ini masih menghadirkan manfaat yang besar bagi bidang pertanian di tepi barat Kabupaten Sleman. Tidak hanya manfaat bagi pertanian, lokasi pengairan ini juga bisa menjadi tempat wisata!