Cagar Alam Batu Gamping di Sleman adalah kawasan bersejarah yang memiliki keterkaitan erat dengan Sultan Hamengkubuwono I dan warisan geologi yang menakjubkan.
Harga Tiket: Rp 10.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Gamping Tengah, Ambarketawang, Kec. Gamping, Kab. Sleman, DI Yogyakarta. |
Kawasan wisata Cagar Alam Batu Gamping berada di area bekas penambangan batu gamping. Area ini menjadi altar untuk melakukan persembahan Bekakak. Konon batuan ini sudah terbentuk sejak zaman eosin yaitu 50 juta tahun yang lalu. Keberadaan kawasan destinasi wisata menarik ini juga memiliki kaitan yang erat dengan sejarah dari keberadaan Keraton Yogyakarta.
Pada masa itu, bangunan-bangunan penting seperti Keraton Yogyakarta, jembatan, Istana Air Taman Sari dan Benteng Baluwarti dibangun dengan menggunakan kapur sebagai pengganti semen yang didapatkan dari Gunung Gamping. Karena merupakan sumber batu kapur yang paling dekat dengan pusat kota.
Cagar alam yang kaya akan cerita sejarah ini baru dibuka kembali pada tahun 2022 setelah sebelumnya ditutup pada tahun 2020 karena adanya pandemi Covid-19.
Maka dari itu itu, bagi yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai kebudayaan dan sejarah dari berdirinya Keraton Yogyakarta, maka bisa datang ke cagar alam yang indah ini.
Daya Tarik Wisata Cagar Alam Batu Gamping

Umumnya pengunjung yang datang adalah siswa dari TK-SMA dan mahasiswa, namun masyarakat umum juga bisa datang berkunjung, mengingat ada banyak daya tarik yang dimiliki tempat ini.
1. Menyimpan Banyak Cerita Sejarah
Bentuk awal dari Cagar Alam Batu Gamping di Sleman ini konon merupakan perbukitan kapur yang memanjang. Hal ini yang menjadikan Sultan Hamengkubuwono I memerintahkan untuk menambang batu Gamping, sebagai fondasi untuk membangung Benteng Keraton Yogyakarta.
Selain karena adanya aktivitas penambangan, pada masa penjajahan Jepang, Batu Gamping juga sempat ingin diledakan. Tujuannya yaitu untuk mengambil gamping sebagai bahan dasar dalam pembuatan kaca. Hal tersebut bisa dilihat pada bagian sisi-sisinya yang terdapat bekas pengeboran sebagai tempat untuk meletakkan bom kecil.
2. Sebagai Altar Persembahan Bekakak
Cagar Alam Batu Gamping Sleman juga menjadi tempat dilaksanakannya Upacara Bekakak yang merupakan tradisi masyarakat setempat. Tujuan diadakannya ritual ini yaitu untuk menghormati roh-roh masyarakat serta abdi dalem kepercayaan Sultan Hamengkubuwono I, yang menjadi korban timbunan di penambangan batu gamping akibat adanya gempa.
Arti dari Bekakak yaitu korban penyembelihan hewan atau manusia. Manusia yang dimaksud di sini adalah tiruan manusia yang dibuat dalam wujud boneka pengantin Jawa. Tiruan boneka ini yang dijadikan sesajen dalam prosesi upacara.
Upacara ini juga bertujuan sebagai tolak bala yaitu sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terlindung dari musibah. Upacara Bekakak ini dilakukan setiap tahunnya pada bulan Sapar dalam kalender Jawa, sehingga sering disebut sebagai saparan.
3. Tempat Bertapa Sultan Hamengkubuwono I
Cagar Alam Batu Gamping juga menjadi tempat bertapa bagi Pangeran Mangkubumi yang dikenal sebagai Sultan Hamengkubuwono I, untuk meminta petunjuk atas pembangunan Keraton Yogyakarta yang sekarang ini sudah berdiri.
4. Memiliki Panorama Alam yang Memukau
Selain kental dengan sejarah dan budayanya, tidak bisa dipungkiri bahwa keindahan alamnya cukup memukau. Suasana asri dan sejuk bisa memberikan ketenangan bagi siapapun yang datang berkunjung.
Alamat, Lokasi dan Tiket Masuk

Kawasan wisata Cagar Alam Batu Gamping berada di Jalan Gamping Tengah, Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dari Titik Nol Kilometer Yogyakarta menuju cagar alam ini cukup ditempuh dalam waktu sekitar 17 menit. Rute menuju wisata ini juga mudah diakses jadi siapapun tidak akan sulit untuk menemukannya.
Untuk memasuki kawasan cagar alam, wisatawan lokal cukup membayar biaya sebesar Rp5.000/orang untuk hari kerja dan Rp7.500/orang untuk hari libur.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan

Ada banyak hal menarik yang bisa dilakukan apabila datang berkunjung ke sini. Terlebih lagi lokasinya yang sejuk dan nyaman akan membuat orang-orang yang datang betah untuk berlama-lama. Beberapa aktivitas menarik yang mungkin dilakukan di Cagar Alam Batu Gamping diantaranya yaitu sebagai berikut:
Melihat Panorama Alam di Sekeliling Cagar Alam Batu Gamping
Di Cagar Alam Batu Gamping Sleman banyak ditemukan pohon-pohon besar yang rindang. Hal ini yang membuat panorama wisata alam di sini tampak memukau. Selain itu, suasana yang menenangkan dan udara sejuk akan sangat terasa begitu sampai di wisata.
Belajar Mengenal Sejarah dan Budaya
Cagar Alam Batu Gamping di Sleman ini merupakan tempat yang menyimpan banyak sejarah dan budaya. Bahkan hingga sekarang ini masih ada beberapa upacara ritual yang menjadi bagian dari tradisi masyarakat sekitar. Seperti yang sudah diketahui bahwa tempat ini dahulunya merupakan tempat penambangan batu kapur.
Batuan kapur yang didapatkan disini selain digunakan sebagai bahan pembangunan Keraton Yogyakarta dan bangunan penting lainnya, kapur di sini juga berguna sebagai salah satu bahan dalam proses penjernihan sari tebu dalam industri gula pasir.
Mengamati dan Belajar Mengenal Batuan Gamping yang Sudah Ada Sejak Zaman Eosin
Batu gamping yang ada di cagar alam ini sudah terbentuk sejak 50 juta tahun yang lalu atau sudah ada sejak zaman eosin. Susunan dari batuan ini terdiri dari gundukan batu yang berwarna putih, lalu putih kemerahan hingga berwarna abu-abu. Pada bagian retakannya dijumpai adanya gejala kristalisasi yang berasal dari mineral kalsit.
Tidak hanya itu saja, pada batuan gamping juga ditemukan berbagai macam fosil-fosil dari binatang laut yang sebagiannya berupa fragmen. Fosil yang ditemukan diantaranya yaitu ada Koral, Moluska, Foraminifera dan Bryozoa.
Fasilitas Penunjang di Cagar Alam Batu Gamping

Fasilitas yang ada di Cagar Alam Batu Gamping Sleman memang tidak selengkap seperti di tempat-tempat wisata yang lainnya. Namun di sini tersedia balai yang bisa digunakan sebagai tempat untuk mengadakan acara seperti sarasehan.
Cagar Alam Batu Gamping adalah kawasan yang dahulunya adalah sebuah penambangan batu kapur. Di sinilah wisatawan bisa belajar mengenal bagaimana sejarah berdirinya Keraton Yogyakarta dan berbagai kebudayaan yang unik dan menarik. Selain bersenang-senang, tentu akan ada banyak pembelajaran yang bisa didapatkan jika datang ke sini.