Jalan Malioboro, kawasan wisata legendaris di tengah Kota Jogja, menawarkan pengalaman belanja, kuliner, dan budaya khas yang tak terlupakan.
Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Malioboro, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta. |
Salah satu kawasan yang wajib anda kunjungi ketika berada di Yogyakarta adalah Jalan Malioboro. Bukan sembarang jalan tentunya, banyak daya tarik yang memikat wisatawan untuk menuju lokasi.
Bukan hanya wisatawan lokal, namun juga turis mancanegara yang tujuan awalnya hanya sekedar mampir, namun akhirnya ingin berlama-lama di lokasi.
Sebagian orang bahkan mengatakan bahwa kurang lengkap dan juga tidak dianggap ke Jogja jika belum menuju jalan ikonik tersebut.
Sebagai bukti untuk menjawab anggapan ini, ada baiknya jika anda mempersiapkan foto sebagai dokumentasi. Ramai riuh nya suasana menjadi ciri khas di tempat ini dan belum tentu ditemukan ditempat lain di kota Jogja.
Jalan Malioboro bisa dikategorikan sebagai objek wisata keluarga. Siapa pun bisa mengunjungi lokasi ini karena termasuk fasilitas umum.
Seperti halnya jalanan lainnya, ruangannya pun terbuka dan berada di hiruk pikuk perkotaan. Sebelum anda menuju lokasi, sebaiknya simak beberapa informasi penting yang telah kami siapkan.
Daya Tarik Wisata Jalan Malioboro
Pertama kita bahas dulu mengenai daya tariknya, tentang alasan kenapa setiap hari selalu padat pengunjung. Meskipun secara keseluruhan tidak jauh berbeda dengan pasar, hal-hal berikut mungkin dapat menarik minat anda!
1. Sejarah Jalan Malioboro
Menurut informasi yang kami ambil dari beberapa sumber, Jalan Malioboro memiliki nilai filosofi dan sejarah Jogja yang sangat kuat. Beberapa ahli mengatakan bahwa jalan ini merupakan jantung yang menggerakkan kota Yogyakarta secara keseluruhan. Tidak adanya jalan ini mungkin bisa dikatakan Jogja kurang terkenal.
Ada dua versi kenapa nama ini diambil, dan mungkin asing di telinga. Dimana jogja terkenal akan bahasa jawanya yang halus, bahkan nama tersebut tidak ada dalam kamus besarnya.
Versi yang pertama mengatakan bahwa nama Malioboro diambil dari bahasa sansekerta yang berarti Karangan Bunga.
Sedangkan versi yang kedua dikaitkan dengan Marlborough, yakni seorang kebangsaan Inggris yang pernah tinggal di kawasan sekitar, tepatnya pada tahun 1811-1816.
Terlepas dari perdebatan tersebut, faktanya Jalan Malioboro dibangun tepat pada garis imajiner antara tiga tempat penting yang ada di Jogja, yaitu Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta, dan Pantai Selatan Jawa.
Awal mula kawasan ramai dimulai dari pembangunan Kantor Patih Kraton Yogyakarta. Kala itu yang menjabat sebagai patih adalah Danurejo.
Meski saat ini Keraton Yogyakarta tidak memiliki patih, namun kantor tersebut masih difungsikan sebagai Kantor Gubernur Jogja hingga saat ini.
2. Deretan Pedagang Kaki Lima
Selain nilai sejarahnya, Jalan Malioboro pun memiliki daya tarik dari deretan pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan.
Ada juga beberapa kios di sepanjang jalan itu, namun semuanya seolah tertutup dengan banyaknya pedagang di tepi jalan. Sebagai besar jualannya berupa pernak-pernik dan suvenir bagi pengunjung yang datang.
Menariknya, mereka yang berjualan di sepanjang jalan tersebut bukan hanya warga asli Jogja, namun juga warga sekitar dan bahkan dari luar etnis Indonesia.
Setiap pengunjung yang datang bebas memilih barang yang diminati. Asalkan bisa menawar pastinya mendapatkan harga yang murah.
Adanya pedagang di sepanjang Jalan Malioboro ini bahkan menjadi ikon Jogja. Hampir semua wisatawan yang datang ke Jogja menyempatkan diri mampir ke lokasi, apalagi mereka yang berada di wilayah sekitarnya. Biasanya, jalan ini akan mulai ramai menjelang petang hingga malam hari.
3. Banyak Hotel di Sekitarnya
Bukan hanya pegangan yang membuat Malioboro menarik, namun juga banyaknya hotel yang ada di sekitarnya. Bangunan tinggi menjulang ini seakan turut melengkapi keramaian yang ada. Lampu terang benderang dengan macam warna semakin membuat ramai setiap sudut jalanan.
Wisatawan asing dan lokal dari luar daerah biasanya memanfaatkan hotel ini sebagai tempat penginapan sementara sebelum melanjutkan perjalanan menuju tempat berikutnya.
Bahkan hotel tertua di Jogja juga ada di sekitar Jalan Malioboro, namanya Hotel Garuda. Ada yang menarik dari hotel ini, harganya murah sehingga banyak yang menjadikan rujukan utama sebagai penginapan.
4. Sebagai Tempat Wisata Kuliner
Malioboro ternyata tidak hanya menyimpan sejarah maupun banyaknya hotel di sekelilingnya. Di beberapa titik di sepanjang jalan terdapat warung lesehan dan warung makan dengan berbagai menu yang disediakan. Pengunjung yang lelah dan lapar seringkali mampir untuk memulihkan tenaga dengan makanan nikmat.
Makanan khas Jogja juga ditemui di sana, seperti Gudeg dan Sate Klatak. Sebagaimana makanan Yogyakarta, harganya pun murah meriah sehingga tidak menguras kantong. Sambil menikmati makanan enak, anda pun dapat melihat ramainya suasana di sekitar Jalan Malioboro.
Alamat dan Rute Menuju Lokasi
Sesuai namanya, Jalan Malioboro, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, itulah lokasi yang harus anda tuju jika ingin mendapatkan suasana ramai di Yogyakarta. Lokasinya pasti strategis dan mudah ditemukan karena berada di sebelah Stasiun Kereta Api Tugu Yogyakarta.
Apabila anda datang dari arah selatan, maka patokan utamanya adalah Kraton Yogyakarta. Bagi pengunjung dari arah Solo, silahkan menuju Bandar Udara Adisutjitpto terlebih dahulu.
Kemudian lanjutkan menuju ke Jalan Solo – Jogja, banyak rambu petunjuk yang dapat dimanfaatkan hingga menuju lokasi.
Lain halnya jika datang dari Kulon Progo, maka patokan utamanya adalah Ring Road Barat. Kemudian menuju ke timur yang menuju ke arah Titik Nol Km Jogja dan tibalah anda di lokasi.
Bagi yang belum pernah ke Jogja sama sekali, ada baiknya jika menggunakan aplikasi Google Maps atau peta digital lain.
Harga Tiket Masuk Jalan Malioboro
Jalan Malioboro bukanlah sebuah objek wisata pada umumnya yang mengharuskan setiap pengunjungnya membayar tiket masuk. Ini adalah jalan seperti halnya di daerah lain sebagai akses umum.
Jadi tidak ada biaya tiket masuk yang dibutuhkan. Meski demikian, tetap saja ada retribusi parkir bagi yang membawa kendaran bermotor.
Sebagaimana tarif parkir di Jogja, siapkan 3.000 rupiah untuk motor dan 5.000 bagi yang membawa mobil. Tidak adanya tiket masuk bukan berarti tidak mengharuskan anda membawa budget minim.
Setiap barang yang ada di sana tentunya menarik perhatian dan langsung dapat menaikkan animo belanja, terutama bagi wanita.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Apa yang anda lakukan ketika berada di sebuah pasar? Pertanyaan itu mungkin bisa menjawab aktivitas menarik selama berada di Jalan Malioboro. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan di sana!
Jalan-jalan di Sepanjang Jalan Malioboro
Menghabiskan malam di Jogja bukan masalah yang sulit sebenarnya. Banyak tujuan yang bisa dijadikan rujukan utama. Jalan di sepanjang Jogja hampir semuanya ramai, terutama ketika di Malioboro.
Aktivitas ini sangat menarik, namun siap-siap saja nantinya terasa melelahkan. Jalanan panjang, belum lagi banyaknya pengunjung yang memadati sehingga perjalanan tidak lancar.
Meski demikian, dipastikan bahwa lelah yang dirasakan terbayar lunas dengan banyaknya pemandangan di sekitar lokasi. Bukan dari pemandangan alam berupa pepohonan atau perbukitan, melainkan pemandangan sepanjang jalan yang dipenuhi dengan barang-barang cantik yang dijual pedagang di sekitar.
Belanja Oleh-Oleh
Tentunya kurang menarik jika hanya jalan-jalan bukan? Maka tidak ada salahnya jika berbelanja oleh-oleh ketika berada di Jalan Malioboro.
Apapun barang yang anda inginkan, hampir semuanya tersedia di sini. Mulai dari barang rumah tangga, peralatan tukang, dan pastinya adalah barang suvenir sebagai buah tangan.
Jangan khawatir masalah harga, wisata Jogja dikenal ramah kantong bagi sebagian besar wisatawan. Namun ada baiknya jika anda menanyakan terlebih dahulu tentang harga tersebut.
Terlebih jika anda pintar menawar, harganya pun biasanya turun drastis dan jauh dari harga awal yang ditawarkan.
Wisata Kuliner
Kurang lengkap rasanya jika belum menikmati kuliner yang ada di sepanjang Jalan Malioboro. Pilihan makanannya bervariasi, begitu juga dengan warung yang bisa dituju.
Deretan warung ini hampir mirip dan memiliki pelanggan masing-masing. Jika ingin lebih santai, sebaiknya pilih warung lesehan dengan duduk beralaskan tikar di jalanan.
Menginap di Hotel
Tidak harus dijadikan tujuan utama ketika mengunjungi Malioboro. Bisa juga digunakan sebagai tempat singgah sementara dengan tujuan membeli oleh-oleh.
Pada umumnya, wisatawan dengan tujuan ini akan menginap di hotel di sebelahnya. Rombongan wisatawan yang datang dari objek wisata hits ini di sekitarnya pun kerap terlihat mampir dan menginap di hotel pilihan masing-masing.
Fasilitas Penunjang di Jalan Malioboro
Jalan Malioboro dikelola resmi oleh pemerintahan setempat, meskipun tidak sepenuhnya dikatakan baik dalam hal penataan pedagang di tepi jalan.
Fasilitas umum yang disediakan tergolong lengkap dan biasanya memanfaatkan fasilitas di sekitarnya. Sebut saja masjid yang tidak jauh dari lokasi, silahkan digunakan sebagai tempat ibadah.
Tempat parkir nya sangat banyak, tinggal pilih sesuai dengan arah tujuan datang. Selain itu, penjaganya ramah tamah dan siap membantu mengamankan jalan ketika anda masuk maupun keluar. Fasilitas lain diantaranya yaitu taman, bangku, area pedestrian, spot foto, dan masih banyak lainnya.
Daripada bertanya-tanya dan semakin penasaran, kenapa tidak langsung mengunjungi Jalan Malioboro? Di sana, anda bisa lebih tahu mengenai situasi sebenarnya.
Sebelumnya, pastikan membawa kamera terbaik sebagai bukti bahwa anda pernah mengunjunginya. Selain itu, bawa juga budget lebih jika tidak ingin kecewa karena melewatkan berbagai suvenir yang dijual.