Harga Tiket: Rp 20.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Doktor Sutomo No.13A, Bausasran, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta. |
Museum Batik Yogyakarta adalah salah satu museum tertua yang ada di kota Yogyakarta, bahkan bisa dikatakan yang pertama. Museum ini menyimpan banyak sekali koleksi benda antik yang berhubungan dengan aktivitas membatik. Dibangun diatas lahan seluar 400 meter persegi, setiap benda yang ada di dalamnya tertata rapi untuk dinikmati.
Mengisi waktu liburan tidak harus mengunjungi objek wisata alam atau wahana, sesekali juga perlu belajar sejarah dengan tujuan menghargai setiap nilai yang terkandung di dalamnya. Salah satunya adalah mengunjungi museum, dimana pastinya terdapat banyak benda yang memiliki nilai sejarah penting yang harus dikenang.
Sejarah Museum Batik Yogyakarta
Hadi Nugroho, itulah sosok dibalik kesuksesan pendirian Museum Batik Yogyakarta. Beliau bersama keluarganya mulai merintis pengumpulan batik pada tahun 1977. Alasannya pada waktu itu tidak lain karena banyaknya wisatawan asing yang memiliki minat dan memberikan perhatian besar akan seni batik.
Awal mula pengumpulan dilakukan melalui kerabat terdekatnya, orang tua, hingga generasi atau anak-anak dari Hadi Nugroho. Perlahan namun pasti, pendirian museum pun berhasil terlaksana dan hingga kini memiliki setidaknya 500 lembar kain batik yang didapat dari seluruh wilayah di nusantara.
Menjadi yang pertama di Yoyakarta, Museum Batik Yogyakarta pernah mendapatkan penghargaan dari MURI atas karyanya yang dinilai menjadi Sulaman Terbesar dengan ukuran 90×400 cm2. Penghargaan tersebut didapatkan pada tahun 2000 lalu dan kemudian mendapatkan penghargaan lagi dari instansi yang sama pada tahun 2001 dengan kategori pemrakarsa Museum Sulaman pertama di Indonesia.
Saat ini, museum yang masih belum dikenal luas oleh seluruh masyarakat Indonesia ini dikelola oleh Dewi Sukaningsih. Beliau lebih arab disapa dengan Oma Dewi dan sekaligus menjadi sosok pembuat sulaman tangan dengan karya terbaiknya. Dibalik banyaknya koleksi yang dimiliki dan sudah diakui di mata dunia, nyatanya pihak pemerintah masih belum memberikan perhatian khusus yang berdampak kurang populer di negeri sendiri.
Koleksi Museum Batik Yogyakarta
Koleksi Museum Batik Yogyakarta tergolong sangat banyak dan lengkap. Setidaknya, terdapat total 1219 yang meliputi kain batik serta alat tenun tradisional untuk pembuatan atau melukis batik itu sendiri. Dari banyaknya jumlah terebut, diantaranya meliputi benda-benda berikut!
1. 500 Lembar Kain Batik
Koleksi yang pertama dan dapat disaksikan langsung oleh pengunjung adalah kain batik yang berjumlah kurang lebih 500 lembar. Motif dari semua kain batik tersebut bervariasi, tergantung dari daerah asal didapatkan nya. Sebagai contoh adalah batik ala Jawa Tengah yang didapat dari Solo dan Yogyakarta.
Selain itu, Museum Batik Yogyakarta memiliki koleksi kain dari Pekalongan, Cirebon, dan Lasem. Untuk batik Jawa Timur pun ada yang didapat dari Madura dan sekitarnya. Selain kain, museum ini juga memiliki koleksi dari jenis cap batik yang berjumlah sekitar 600 buah dan tertata rapi sehingga mudah disaksikan pengunjung.
2. Alat dan Perlengkapan Membatik
Koleksi lainnya dari alat dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk membatik. Terdapat 35 alat pening yang bisa anda temui, diantaranya adalah wajan, anglo, pewarna alam, dan pacar air. Selain itu, masih ada lagi koleksi lain yang perlu anda ketahui, yakni kulit pohon mengkudu, dan kayu pohon tegeran. Untuk canting nya sendiri ada 124 buah dengan berbagai bentuk dan ukuran.
3. Kain Batik dari Tahun 1960
Kain batik dari tahun 1960 menjadi koleksi Museum Batik Yogyakarta yang paling utama. Meskipun usianya sudah sangat tua, namun kondisinya masih bagus karena selalu dirawat. Ada juga koleksi kain dari tahun 1700 an dengan macam-macam corak yang memiliki nilai seni tinggi. Batik karya Van Zuylen dari Belanda dan karya Oey Soe dari China pun tidak ketinggalan menjadi koleksi utamanya.
4. Sulaman Karya Dewi Nugroho
Dewi Nugroho adalah istri dari Hadi Nugroho yang sekaligus menjadi pembatik terkenal di masanya. Beberapa karya sulaman nya menjadi koleksi wajib yang layak anda nikmati. Motif batik yang dibuatnya memiliki filosofi dengan dimensi keseharian manusia. Koleksi lain yang juga menjadi alasan penganugerahan MURI adalah Sulaman Terpanjang dengan ukuran 90×400 cm2.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Lokasi Museum Batik Yogyakarta berada di Jalan Doktor Sutomo No.13A, Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Akses jalannya sudah cukup baik dan daerahnya pun mudah dikenali. Jaraknya sangat dekat dari usat kota Jogja, hanya sekitar 2 kilometer dengan waktu tempuh tidak lebih dari 10 menit.
Dari pusat Jogja, silahkan ambil arah yang melewati Jalan Panembahan Senopati. Setelah menemukan pertigaan, ambil rute yang menuju ke jalan Gajah Mada. Lanjutkan perjalanan hingga menuju ke Jalan Purwanggan dan berakhir di Jalan Letkol Subadri. Dari titik ini, lokasi museum sudah dekat dengan mengarahkan kendaraan ke arah barat.
Harga Tiket Masuk Museum Batik Jogja
Museum Batik Yogyakarta dikelola personal oleh Dewi Sukaningsih yang sekaligus menjadi penghuni tetap di museum tersebut. Meski demikian, tetap saja ada biaya tiket masuk yang wajib anda bayarkan sebesar 20.000 rupiah untuk satu orang. Jangan kaget jika tidak ada bukti pembayaran tiket karena biaya hanya sebagai formalitas saja.
Selain tiket masuk, ada juga biaya yang wajib anda keluarkan jika membawa kendaraan bermotor. Biaya parkir mobil untuk saat ini sebesar 5.000 rupiah, sedangkan sepeda motor 2.000 rupiah.Wisata museum di Jogja ini dibuka setiap hari Senin hingga Sabtu mulai jam 09.00 sampai 15.00. Sementara ini untuk hari minggu tidak beroperasi atau libur.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Sekilas memang tidak ada aktivitas seru yang dilakukan selama mengunjungi Museum Batik Yogyakarta. Tetapi sebenarnya tidak demikian, aktivitas yang dilakukan di lokasi tidak kalah menarik dengan objek wisata lain, berikut contohnya!
1. Ikut Workshop Membatik
Bagi anda yang ingin mengetahui langsung bagaimana cara membuat batik dan sekaligus mempraktekkannya, silahkan mengikuti workshop yang diadakan setiap hari. Untuk aktivitas ini diwajibkan membayar biaya tambahan sebesar 40.000 rupiah. Dengan harga tersebut, anda mendapatkan kain dan sekaligus peralatan lengkap untuk membatik. Hasil dari lukisan batik yang anda buat boleh dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
2. Tour di Museum Batik Yogyakarta
Aktivitas yang wajib dilakukan ketika mengunjungi Museum Batik Yogyakarta yakni tour atau jalan-jalan mengelilingi museum. Dalam hal ini, ada guide atau pemandu yang siap menjawab pertanyaan anda seputar koleksi museum yang ditampilkan. Bahkan mereka bersedia menceritakan ciri khas dan maksud dari motif yang ada di lukisan kain tersebut.
3. Belanja Souvenir
Toko souvenir yang ada di sebelah museum dapat dijadikan aktivitas menarik, tentunya dalam hal belanja. Pastinya kurang lengkap jika nada berkunjung tanpa membawa pulang oleh-oleh bukan? Maka dari itu, jangan pernah lupakan aktivitas penting ini. Apalagi banyak souvenir yang cocok dijadikan buah tangan yang kebanyakan masih berhubungan dengan batik.
Fasilitas Penunjang di Museum Batik Jogja
Fasilitas Museum Batik sudah cukup memadai untuk sekelas objek wisata sejarah. Di sana, pengunjung diperbolehkan menggunakan toilet dengan kondisi nyaman. Area parkir tidak begitu luas, namun cukup menampung puluhan kendaraan sekaligus. Fasilitas lainnya adalah toko souvenir bagi pengunjung yang ingin membeli oleh-oleh, serta local guide yang siap menambah wawasan anda selama di lokasi.
Objek wisata ini memang tidak menampilkan keindahan alam seperti halnya lokasi wisata lain di Jogja. Namun sesekali anda perlu mendatanginya jika tertarik dengan hal-hal yang berbau seni, khususnya teknik membatik. Seni batik tidak dapat diciptakan dalam waktu singkat, adanya Museum Batik Yogyakarta ini cocok dijadikan tempat belajar dan sekaligus memahami lebih luas tentang motif batik di Indonesia.