Harga Tiket: Rp 10.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Kinarejo, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kab. Sleman, DI Yogyakarta. |
Gunung Merapi selalu menjadi pusat perhatian penduduk Nusantara. Bagaimana tidak, gunung api aktif ini tidak henti-hentinya mengeluarkan ‘wedhus gembel’, sebutan untuk awan panas yang dihasilkan akibat aktivitas vulkanik. Bahkan hingga saat ini, Gunung Merapi selalu muncul dalam berita nasional karena aktivitasnya.
Dibalik keagungannya, kawasan sekitar Gunung Merapi menjadi tempat wisata yang seru untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Bunker Kaliadem Merapi di Seleman yang menyimpan beragam cerita, sejarah, dan misteri yang mengiringi.
Sebagai tempat wisata yang masih baru, Bunker Kaliadem juga memiliki daya tarik lain, yang membuatnya menjadi tujuan utama wisatawan dari seluruh penjuru negeri.
Daya Tarik Wisata Bunker Kaliadem Merapi
1. Napak Tilas Sejarah Keganasan Gunung Merapi
Jika dirunut ke belakang, proses pembangunan Bunker Kaliadem Merapi dilakukan pada awal milenia, tepatnya pada pertengahan tahun 2001. Proses pembangunan membutuhkan waktu hingga lebih daru 2 tahun, dan baru diresmikan pada tahun 2005. Kala itu Pemerintah Kabupaten Sleman meresmikan bangunan bawah tanah ini sebagai shelter yang digunakan ketika Gunung Merapi meletus. Dan benar saja, satu tahun kemudian, terjadi letusan Merapi 2006 yang menumpahkan lavar pijar dan juga awan panas ke sekitar kaki gunung.
Awan panas turun dengan cepat ke titik pengawasan Gunung Merapi, dimana saat itu ada 2 orang relawan yang bersiaga ketika letusan terjadi. Kedua relawan tersebut berhasil lari menyelamatkan diri dan masuk ke dalam Bunker Kaliadem. Hanya saja, bangunan yang baru satu tahun diresmikan ini ternyata tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menghalau suhu ekstrim dari wedhus gembel Merapi.
Relawan yang bersembunyi di dalam bunker justru tewas mengenaskan akibat hawa panas di dalam bunker. Kedua jasad ditemukan di tolet bunker dalam kondisi terpanggang. Sejak saat itu, Bunker Kaliadem pun hanya digunakan untuk shelter sementara ketika cuaca buruk karena kenyataannya bangunan bunker tidak bisa dijadikan sebagai tempat berlindung dari amukan Gunung Merapi.
Pada tahun 2010, ketika Gunung Merapi kembali meletus dan mengeluarkan lava pijar, area Bunker Kaliadem Merapi justru tertutup rapat oleh abu vulkanik sedalam 4 meter. Bahkan evakuasi dengan alat berat baru bisa dilakukan 54 jam setelah letusan.
Alat berat yang dikerahkan berhasil mengambil material vulkanik yang mengubur bunker selama hampir 2 hari. Beragam kejadian telah membuktikan bahwa bunker ini tidak aman, sehingga kini keberadaanya hanya digunakan sebagai kawasan wisata saja.
2. Cerita Mistis dan Akar Budaya Masyarakat Yogyakarta
Selain dikenal karena memiliki kisah pilu dari letusan Gunung Merapi, Bunker Kaliadem Merapi juga menyimpan kisah mistis yang masih ada kaitannya dengan hal-hal ghaib. Konon katanya, Gunung Merapi adalah panglima dari gunung-gunung berapi yang ada di Nusantara.
Hal ini membuat Gunung Merapi selalu aktif setiap saat, bahkan intensitasnya sangat tinggi jika dibandingkan dengan gunung berapi lain di Indonesia. Gunung Merapi juga diyakini masih memiliki ikatan kuat dengan Kraton Yogyakarta dan Kerajaan Laut Kidul yang dikuasai oleh Ratu Pantai Selatan.
Beredar pula kisah-kisah mistis yang beredar dari masyarakat setempat yang menyebut bahwa di saat-saat tertentu, wisatawan bisa saja mendengar suara jeritan tangis dari dalam bunker. Kondisi bagian dalam bunker yang sangat sepi, gelap, dan lembap memang cukup mencekam meski kita mengunjunginya di siang hari.
Konon katanya, suara tangis berasal dari korban-korban letusan Gunung Merapi yang tewas akibat awan panas. Akan tetapi, cerita mistis ini tidak menghalangi wisatawan untuk datang ke Bunker Kaliadem Merapi. Mereka justru semakin penasaran sehingga nekat untuk datang dan menyaksikan sendiri bangunan bunker kosong ini.
Meski wisatawan diperbolehkan berada di kawasan bunker hingga sore dan malam hari, namun banyak yang menyarankan untuk segera pulang ketika matahari sudah mulai turun ke peraduan.
3. Melihat Gunung Merapi Lebih Dekat
Untuk beberapa orang, Gunung Merapi memang menyimpan misteri tersendiri. Tidak hanya soal kisah mistis, tapi banyak pengunjung yang datang dari jauh ke Bunker Kaliadem Merapi karena mereka penasaran dengan keindahan gunung api paling aktif di Indonesia ini. Apalagi selama ini banyak orang yang hanya bisa melihat dan mendengar Gunung Merapi dari media sosial atau televisi saja. Hal ini mendorong pengunjung untuk datang dan melihat dari dekat bagaimana keindahan dan kemegahan Gunung Merapi.
Memang wisatawan berkesempatan untuk melihat Gunung Merapi dari jarak yang sangat dekat dari Bunker Kaliadem Merapi. Jaraknya hanya sekitar 5 kilometer dari mulut bunker ke puncak Gunung Merapi. Ini adalah jarak paling aman untuk menikmati keindahan Gunung Merapi. Meski gunung ini masih bisa didatangi pendaki, namun tidak semua orang bisa mendaki hingga puncak Gunung Merapi.
Dari kawasan ini, wisatawan bisa mendapatkan spot terbaik untuk selfie dengan latar Merapi yang megah dan indah. Keganasan yang selama ini terlihat di layar kaca tampak berbeda karena sepanjang mata memandang, Anda hanya akan melihat pegunungan hijau dengan udara yang segar dan menyejukkan dada. Nuansa mistis pun hanya terasa di beberapa sudut saja, tertutup oleh kemegahan Gunung Merapi yang sesekali mengeluarkan asap belerang.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Bunker Kaliadem Merapi berada di desa Kinarejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta. Untuk bisa datang ke destinasi ini dari pusat kota, wisatawan harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam perjalanan.
Dari pusat kota, kita bisa langsung menuju ke ring road utara untuk kemudian menuju ke jalan Kaliurang yang akan mengantarkan kita ke beberapa tempat wisata di dekat Merapi. Anda hanya perlu mengikuti petunjuk jalan yang mengantarkan ke kawasan wisata Bunker Merapi.
Harga tiket masuk ke Bunker Kaliadem Merapi hanya sebesar Rp 10.000,- saja per orang. Sedangkan parkir kendaraan dikenakan tarif Rp 5.000,-. Pengelola tidak menetapkan jam buka dan jam tutup sehingga wisatawan bisa datang kapan saja.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Menikmati Keindahan Hutan Pinus
Selama ini banyak wisatawan yang hanya menikmati keindahan Gunung Merapi dari dekat bunker saja. Biasanya setelah selesai foto-foto dengan layar kemegahan Gunung Merapi, wisatawan hanya duduk bersantai memandangi keindahan alam di sekitarnya. Padahal ada spot lain yang bisa dikunjungi untuk membuat liburan semakin berwarna.
Lokasi Bunker Kaliadem Merapi yang berada di ketinggian 1.000 mdpl membuat sekitar kaki gunung memiliki tanah yang subur. Selama perjalanan kita juga akan disuguhi akan keindahan alam yang sangat mengagumkan.
Cobalah singgah dan menikmati keindahan hutan pinus. Udara segar dan pemandangan indah pepohonan pinus yang menjulang tinggi akan menjadi spot yang tepat untuk rehat sejenak selama perjalanan. Hutan pinus juga menyajikan panorama yang indah ketika dijadikan sebagai spot foto. Perjalanan juga terasa menyenangkan apalagi jika dilakukan bersama dengan teman-teman.
2. Menjelajah Ruangan Bunker
Sesampainya di lokawisata, hawa dingin langsung menyambut ketika kita turun dari kendaraan. Suasana asri yang indah dengan pemandangan menakjubkan terhampar sepanjang mata memandang. Setelah berjalan beberapa meter dari tiket masuk, kita akan sampai di mulut Bunker Kaliadem yang memiliki beberapa anak tangga yang akan mengantar Anda untuk turun ke bawah.
Bangunan yang sudah berusia hampir 20 tahun ini memang masih terlihat kokoh. Bahkan dari pintu masuk Bunker Kaliadem kita bisa melihat bahwa pintu setebal 25 cm itu terbuat dari besi baja. Pengunjung harus menuruni anak tangga yang akan membawa kita ke kedalaman 3 meter dari permukaan tanah.
Sesampainya di ruangan bunker, kita akan merasakan hawa yang berbeda. Suasana yang sepi dan ruangan yang minim penerangan membuat Bunker Kaliadem memiliki aura mistis yang sangat kental. Apalagi aroma abu vulkanik masih terasa karena sisa material vulkanik masih bisa kita temukan di dalam bunker.
Berdasarkan informasi pengelola, Bunker Kaliadem memiliki ruangan seluas 12 meter x 8 meter, ukuran yang cukup luas untuk sebuah bunker. Hanya saja memang bangunannya seperti tidak direncanakan dengan baik sehingga Bunker Kaliadem tidak berfungsi sebagaimana mestinya ketika bencana erupsi terjadi.
3. Wisata Malam Lava Pijar
Pengelola memang tidak menetapkan jam operasional di wisata alam cantik ini, yang membuat wisatawan bisa datang kapan saja selama 24 jam. Aktivitas Gunung Merapi yang sangat aktif ternyata menarik banyak perhatian wisatawan. Apalagi ketika lava pijar mulai terlihat dari bagian kaldera hingga turun ke bawah melalui jalur awan panas. Ketika aktivitas vulkanis Gunung Merapi terjadi, fenomena lava pijar menjadi tontonan yang menakjubkan sekaligus menantang.
Wisata malam lava pijar memang memicu adrenaline karena dari kegelapan, kita bisa melihat lava berwarna merah menyala turun melalui kubah lava. Ini sangat menantang karena kapan saja aktivitas gunung bisa meningkat hingga mengeluarkan awan panas atau bahkan letusan.
Wisata malam lava pijar memang hanya bisa dilakukan di waktu tertentu, pengunjung pun dibatasi demi keamanan dan keselamatan. Namun jika Anda beruntung, keindahan lava pijar yang turun dari Gunung Merapi di malam hari akan menjadi sebuah pengalaman yang jarang Anda temui.
Fasilitas Penunjang di Bunker Kaliadem Merapi
Sebagai tempat wisata alam yang menantang, pengelola Bunker Kaliadem tentu akan memastikan keamanan dan keselamatan wisatawan. Segala aktivitas wisata boleh dilakukan jika kondisi memang aman dan memungkinkan.
Ketika pengelola mendapatkan pesan peringatan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi, maka pengelola akan dengan sigap mengawal wisatawan untuk segera turun dan berada ke tempat yang aman. Jadi terlepas dari fasilitas wisata, pengelola sudah menjadi keselamatan pengunjung selama pengunjung juga mematuhi peraturan yang berlaku.
Bunker Kaliadem Merapi memiliki fasilitas yang lengkap, mulai dari area parkir aman, toilet dan akses air bersih, hingga mushola sebagai tempat ibadah. Selain itu ada banyak warung-warung yang menawarkan aneka makanan dan minuman hangat yang bisa dinikmati di tengah sejuknya hawa di kaki Gunung Merapi. Spot foto lengkap dengan tulisan “Bunker Kaliadem” yang ikonik selalu ramai diserbu wisatawan untuk swafoto.
Dari yang awalnya digunakan sebagai tempat perlindungan, kini Bunker Kaliadem Merapi dimanfaatkan sebagai tempat wisata yang menarik perhatian pengunjung dari berbagai penjuru Nusantara. Mengingat kondisi alam dan sejarah yang pernah terjadi di sini, wisatawan diharapkan untuk tidak sembarangan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.