Desa Sade di Lombok Tengah adalah desa wisata unik yang mempertahankan keaslian budaya dengan beragam rumah adat Lombok dan pola hidup tradisional.
Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Desa Rembitan, Kec. Pujut, Kab. Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. |
Sade Village, yang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata di Lombok Tengah, selalu menarik untuk dijelajahi. Keunikannya terletak pada bagaimana penduduk lokal tetap memelihara warisan budaya mereka.
Di era modernisasi seperti sekarang, mempertahankan budaya tradisional merupakan tantangan besar. Berlokasi di Lombok Tengah, desa ini merayakan kekayaan warisan budayanya.
Terkenal dengan rumah-rumah tradisionalnya yang dibangun dari bambu dan atap jerami, arsitekturnya dirancang khusus untuk bertahan di iklim tropis.
Masyarakat di Desa wisata ini masih menjunjung tinggi keautentikan rumah adat mereka. Desa ini juga menyuguhkan pengalaman yang mendalam tentang kehidupan Suku Sasak tradisional.
Para pengunjung diberi kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan penduduk desa dan mempelajari berbagai kerajinan tangan setempat, seperti tenun ikat, kerajinan perak, dan anyaman. Penduduk desa yang ramah juga senang berbagi cerita dengan para wisatawan.
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Sade Village
Jauhkan pikiran anda dari sebuah bangunan yang megah dan modern. Karena desa ini masih menjaga tradisi nenek moyang dan mewariskan budaya mereka secara turun temurun. Ini merupakan salah satu daya tariknya, masih banyak hal lain yang perlu anda ketahui.
1. Rumah Adat Lombok
Satu hal yang sanga menarik ketika anda pertama kali menginjakkan kai di desa ini adalah rumah adat yang masih terjaga dengan baik.
Rumah adat ini mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi yang masih dijaga dengan cermat oleh masyarakat Sasak. Arsitekturnya yang unik dan menjadi pusat perhatian bagi setiap pengunjung yang datang.
Rumah adat di Sade Village Lombok Tengah ini umumnya dibangun dengan menggunakan bahan alami seperti bambu untuk kerangka dan dindingnya.
Atapnya terbuat jerami yang dirangkai dengan presisi untuk menciptakan struktur yang kokoh. Rumah adat ini memiliki desain yang sederhana namun fungsional, dikenal dengan nama balai.
Terbagi atas ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan tempat penyimpanan. Pintu masuk rumah biasanya rendah, yang mengharuskan pengunjung untuk sedikit membungkuk saat masuk sebagai tanda rasa hormat kepada tuan rumah.
Desain rumah adat Sasak dipengaruhi oleh aspek kehidupan tradisional yang erat terkait dengan pertanian.
Selama berada disini, anda dapat menemukan rumah dengan bagian atap yang cenderung tinggi. Bukan tanpa alasan, yakni untuk membantu sirkulasi agar udara di dalam rumah tetap sejuk.
Selain itu, rumah ini juga mengandung filosofi yang dalam terkait dengan tata letak ruang, lokasi, arah bangunan, hingga pemilihan bahan yang digunakan.
2. Pola Hidup Masih Tradisonal
Tidak hanya keunikan rumah adat yang menjadi daya tarik desa adat ini, namun juga kehidupan warganya.
Merek masih menerapkan pola hidup tradisional, mulai dari kehidupan sehari-hari, tradisi, budaya, dan bahkan sistem pertanian. Mayoritas penduduk Desa Sade masih mengandalkan pertanian dan peternakan sebagai mata pencaharian.
Penduduk Sade Village mengolah lahan pertanian untuk menanam padi, jagung, dan beberapa tanaman lainnya.
Selain itu, peternakan juga menjadi sumber pendapatan dengan ternak sapi dan kambing. Sistem sosial dan nilai-nilai budaya ditransmisikan dari generasi ke generasi melalui berbagai ritual, upacara adat, serta cara hidup sehari-hari.
Salah satu contoh pola hidup tradisional yakni melumurkan kotoran kerbau atau sapi di waktu tertentu. Tujuannya untuk mengusir nyamuk dan membuat lantai tetap lembap.
Dalam hal pernikahan juga unik, dimana diwajibkan serumpun untuk menjaga keaslian warganya. Pengantin perempuan sebelumnya harus diculik oleh pihak laki-laki.
3. Kerajinan Khas Suku Sasak
Daya tarik wisata Sade Village selanjutnya yakni adanya kerajinan tangan khas Suku Sasak yang mudah ditemui. Bukan tanpa sebab, karena wanita di desa ini sangat pandai menenun.
Mereka terampil dalam menenun kain tradisional yang indah dengan motif khas Sasak. Kain ini sering digunakan dalam berbagai upacara adat atau sebagai pakaian sehari-hari.
Masyarakat di Desa Sade juga terampil dalam seni anyaman. Mereka membuat berbagai produk anyaman dari bahan-bahan alami seperti bambu, rotan, atau daun pandan.
Keranjang, tas, hiasan dinding, atau perabotan rumah tangga lainnya adalah beberapa contoh produk anyaman yang dibuat oleh penduduk setempat.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Wisata Sade Village cukup populer di kalangan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Lokasinya cukup strategis dan mudah ditemukan, pintu masuknya berada di Jalan Raya Kuta Lombok.
Secara administratif, desa wisata ini berada di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Apabila anda berangkat dari Alun-alun Tastura, waktu yang dibutuhkan sekitar 30 menit. Waktu tersebut dibutuhkan untuk menempuh jarak 20 kilometer dengan kecepatan kendaraan normal.
Rute nya mudah, silahkan melintasi Jalan Raya Mandalika, Jalan Raya Sengkol, dan Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok.
Rute menuju desa tradisional ini berikutnya yakni menuju ke Jalan Raya Tanak Awu, lalu dilanjutkan ke Jalan Kuta Lombok.
Dari sini, silahkan perhatikan papan petunjuk hingga anda menemukan gapura atau gerbang pintu masuk desa wisata. Jika ingin lebih mudah, anda dapat menggunakan bantuan aplikasi Google Maps atau sejenisnya.
Harga Tiket Masuk Sade Village
Setelah menemukan kawasan wisata tujuan, silahkan mencari area parkir yang nyaman. Berikutnya anda dapat membeli tiket di tempat yang disediakan.
Tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan pengalaman liburan yang anda dapatkan. Satu pengunjung desa wisata ini hanya dibebankan tarif sebesar 15.000 rupiah.
Selain harga tiket masuk Sade Village Lombok Tengah yang disebutkan diatas, ada tambahan biaya untuk retribusi parkir. Apabila anda membawa sepeda motor, siapkan tambahan sebesar 3.000, sedangkan mobil 5.000 rupiah.
Wisata alam ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 – 19.00 waktu setempat. Waktu terbaik yakni di pagi hari, dimana suasana masih terasa alami.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Desa Sade sangat tepat dikunjungi untuk mengisi waktu liburan. Meski bukan objek wisata yang menawarkan keindahan, namun ada banyak hal yang dapat anda lakukan di sini. Berkeliling desa, melihat aktivitas warga, hingga membeli suvenir untuk oleh-oleh.
Berkeliling di Sade Village
Aktivitas menarik yang pertama ketika berada di Sade Village Lombok Tengah ini yakni berkeliling. Tentu yang dimaksud tidak hanya berkeliling jalan-jalan saja, namun juga mempelajari adat dan budaya setempat.
Anda dapat melihat keunikan rumah yang dibangun beratapkan jerami. Desa ini menampung 700 jiwa yang terdiri dari 152 Kepala Keluarga.
Melihat Aktivitas Warga
Warga desa dikenal ramah dan selalu terbuka terhadap wisatawan. Mereka tidak sungkan berbagi pengalaman seru dan bercerita mengenai budaya yang selalu dijaga.
Anda juga dapat melihat wanita dari Sade Village ini ketika sedang membuat hasil karya seni. Jika beruntung, pengunjung dapat menyaksikan budaya Peresean, yakni bertarung menggunakan tongkat.
Belanja Suvenir
Kesenian tradional di Sade Village yang kebanyakan berupa hasil tenun tidak hanya dipamerkan saja. Selain itu juga dijual di toko suvenir, anda dapat membelinya sebagai kenang-kenangan.
Salah satu hasil karya yang wajib dibeli yakni kain tenun. Harganya lumayan murah dibandingkan harus membeli di toko tempat wisata lainnya.
Fasilitas Penunjang di Sade Village
Desa Sade diresmikan pada tahun 1990 sebagai desa wisata oleh presiden yang menjabat kala itu. Selama berjalannya waktu, fasilitas publik terus dibangun demi kenyamanan wisatawan.
Saat ini, anda dapat menggunakan area parkir yang luas, toilet, tempat ibadah, warung makanan, toko suvenir, area istirahat, dan masih banyak lainnya.
Mengisi liburan dengan mengunjungi objek wisata memerlukan banyak pertimbangan. Salah satu yang paling penting yaitu menentukan tujuan.
Apabila anda ingin mengenal salah satu warisan budaya lokal, Sade Village adalah tempat yang tepat. Di sini, anda dapat melihat rumah adat tradisional, aktivitas warga, dan budaya yang masih terjaga kemurniannya.