Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Selaparang, Cakranegara Timur, Kec. Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. |
Pura Meru adalah pura terbesar di Lombok yang punya arsitektur unik berupa meru yang bertingkat. Pura cantik ini dalam catatan sejarah dibangun oleh 33 desa yang ada di Lombok, pada abad ke-18 tepatnya di tahun 1720 atas perintah dari Anak Agung Made Larang. Pura Meru dibangun untuk persembahan 3 dewa utama dalam ajaran umat Hindu.
Nama Meru diambil dari singkatan Semeru yang merupakan nama gunung tertinggi di Jawa Timur. Di area luar pura ada bangunan masjid bernama Nurul Falah yang telah ada pada masa Raja Karangasem Mataram yaitu Anak Agung Anglurah Gede Ngurah yang memang terkenal sebagai raja baik hati dan toleran.
Sekarang di Pulau Lombok sendiri mayoritas penduduknya beragama islam, namun wisatawan masih bisa menemukan peninggalan Hindu yang ada di Jalan Utama dari Kota Cakranegara. Penasaran dengan keistimewaan Pura Meru Lombok ini? Simak ulasannya berikut
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Pura Meru
1. Tiga Meru Bertingkat
Daya tarik utama adalah bangunan utamanya yaitu tiga meru bertingkat yang sangat mencolok. Pura Meru dibangun untuk menghormati 3 dewa utama oleh umat Hindu yaitu Dewa Brahma, Syiwa dan Wisnu.
Masing-masing Pura mewakili dewa tertentu, Dewa Brahma mewakili Gunung Agung yang ada di Bali. Dewa Syiwa atau Pura Syiwa mewakili Gunung Rinjani yang ada di Lombok, dan Dewa Wisnu di Pura Wisnu yang mewakili Gunung Semeru yang letaknya di Jawa Timur.
2. Atap Susun Berjumlah Ganjil
Atap pada meru memiliki jumlah ganjil, untuk Pura Brahma dan Wisnu jumlahnya 9 sedangkan Pura Syiwa punya 11 atap susun. Selain jumlah atapnya yang ganjil ketiga pura juga punya simbol warna yang berbeda pada perayaan piodalan. Piodalan adalah peringatan lahir kembalinya Pura.
3. Penampilan Pura pada Perayaan Piodalan
Masing-masing pura pada peringatan piodalan akan dihias dengan warna yang berbeda. Pura Syiwa dihias dengan warna putih sebagai simbol dari air, yang punya makna mensucikan abu kremasi sebelum dilarung ke laut.
Pura Brahma dihias dengan kain merah yang punya simbol api dari proses kremasi. Sedangkan Pura Wishnu dihias dengan kain hitam sebagai lambang kegelapan setelah kematian.
4. Indahnya Pemandangan di Pura
Pura Meru ini letaknya berada di tengah kawasan permukiman. Pura megah ini terbagi menjadi tiga halaman. Halaman pertama ada 29 tempat pemujaan, 3 meru, 2 padma, dan 2 balai penunjang. Pada halaman pertama atau utama ini ada tanaman hias, perindang dan pagar pembatas dari batu bata.
Sedangkan pada halaman kedua lokasinya lapang tidak ada bangunan, hanya terdapat pohon perindang dan tanaman hias. Pintu utama pura ada di sebelah utara dari candi bentar, sedangkan pada bagian terluarnya terdapat bangunan di sebelah timur dari pintu masuk yang merupakan bangunan dari penjaga keamanan.
5. Sake Ulu Menambah Kesan Religi
Adanya bangunan Sake Ulu yaitu sebuah gazebo dengan 8 penyangga dipakai sebagai tempat meletakkan sesajen kepada dewa dan juga banten merupakan tempat pemujaan. Selain Sake Ulu ada juga Sekepat yang merupakan gazebo dengan 4 penyangga. Sekepat adalah tempat Ida Pedande untuk memimpin upacara.
6. Dekat dengan Tempat Lain
Pura Meru lokasinya sangat strategis karena terletak hanya di seberang jalan dari Taman Mayura, Masjid Nurul Falah dan pusat perbelanjaan Pasar Cakranegara. Untuk bisa sampai ke lokasi Pura pun bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum dan untuk mencari penginapan juga tidak susah.
7. Peninggalan Kerajaan Karangasem
Kerajaan Karangasem merupakan kerajaan bercorak Hindu yang berdiri pada abad ke-17 pusat pemerintahannya berada di bagian Timur Bali sampai ke Pulau Lombok. Di Lombok khususnya Mataram ini banyak peninggalan kerajaaan hindu yang masih terjaga sampai sekarang termasuk bangunan Pura Meru.
Bangunan pura cantik ini juga menjadi saksi sejarah kemerdekaan rakyat Lombok dari penjajah. Berbagai masa telah berhasil dilalui oleh Pura Meru hingga tetap berdiri sampai sekarang.
8. Pura Terbesar dan Tertua
Bangunan Pura Meru mampu menampung sebanyak 5.000 orang ketika perayaan keagamaan seperti Kuningan, Pujawali dan Galungan. Dibangun pada abad ke-18 menjadikannya sebagai pura umat hindu tertua di Pulau Lombok yang masih aktif sampai sekarang.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Alamat Pura Meru Lombok berada di Tengah Kota Mataram tepatnya pada kawasan Jalan Selaparang. Masuk di kawasan Kecamatan Cakranegara. Pura Meru selain sebagai pura terbesar juga menjadi pura tertua di Lombok.
Pura Mura letaknya hanya seberang jalan dari Pura Taman Mayura atau sekitar 200 meter saja. Taman Mayura sendiri merupakan sebuah tempat yang bentuknya kolam raksasa dengan luas tiga hektar.
Rute perjalanan menuju Pura Meru bila berasal dari Bandara Udara Zainuddin Abdul Madjid bisa ditempuh dalam waktu 40 menit. Jika dari Super Prioritas The Mandalika yang ada di Lombok Tengah, Nusa Tenggra Barat perlu melakukan perjalanan selama satu jam untuk bisa sampai ke Pura.
Pura Meru Lombok bisa dikunjungi dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Bila wisatawan ingin sekaligus berkeliling kota bisa naik angkutan umum dari Kota Mataram, naik angkutan jurusan Ampena- Sweta ongkosnya mulai dari Rp 5.000,- sampai Rp 10.000,- saja.
Harga Tiket Masuk Pura Meru
Harga tiket masuk Pura Free alias Gratis, namun pengunjung tetap bisa memberikan sumbangan sukarela untuk biaya perawatan Pura. Supaya kondisi pura tetap bisa terjaga dengan baik. Sumbangan ini juga nantinya pengunjung akan dipandu oleh petugas yang dengan senang hati akan menjelaskan bagian-bagian dari pura
Yang tidak boleh terlupakan ketika mendatangi pura adalah mengenakan kain berwarna kuning sebagai bentuk menghormati tempat suci umat Hindu. Jam operasional Pura Meru Lombok setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, akan ditutup untuk umum saat ada kegiatan ibadah keagamaan umat hindu.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Wisata Religi
Pemeluk Agama Hindu yang mendatangi Pura Meru bisa melakukan peribadatan disini. Pura ini memang masih aktif dipakai sebagai tempat ibadah dan ritual keagamaan. Setiap harinya sesajen tetap diletakkan disini. Pada perayaan besar ada banyak kegiatan yang dilakukan.
Memang mayoritas penduduk sekitar destinasi religi ini beragama Islam namun pada saat perayaan keagamaan tempat ini tetap ramai didatangi umat Hindu dari penjuru Pulau Lombok bahkan Bali.
2. Berkeliling
Daya tarik utama dari Pura Meru adalah 3 bangunan meru yang menjulang tinggi. Setiap bangunan memiliki simbol dan makna tersendiri. Wisatawan akan dipandu oleh petugas untuk menjelaskan berbagai simbol dan makna yang ada supaya tour perjalanan menjadi lebih menarik.
3. Bersantai
Mendatangi Pura Meru terbuka untuk siapa saja dengan ajaran agama apapun. Sebagai sebuah tempat ibadah pura dikenal memiliki keistimewaan berupa rasa tenang. Perasaan sejuk dan nyaman sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat bersantai dari sibuknya kehidupan sehari-hari.
Bila ingin bermeditasi juga bisa dilakukan di tempat pura, bangunannya yang luas dengan banyaknya space membuat pengunjung betah berlama-lama disana untuk menenangkan jiwa dan raga.
4. Berfoto
Mengabadikan momen ketika mengunjungi wisata pura cantik diperbolehkan asalkan tetap menghormati ajaran yang ada dan menjaga kesopanan, jangan membuat gaduh dan tidak boleh terlalu berisik. Outfit yang wajib dikenakan adalah kain berwarna kuning, apabila tidak membawa pengunjung bisa meminjam pada petugas.
5. Foto Prewedding
Selain foto selama liburan di Pura Meru juga bisa dijadikan sebagai tempat Foto Prewedding atau mengabadikan momen lainnya. Untuk bisa menggunakan pura sebagai foto prewedding pengunjung hanya dikenakan donasi untuk biaya perawatan, namun sebelum foto-foto ada baiknya untuk izin terlebih dahulu ke pihak pengelola.
Fasilitas Wisata di Pura Meru
Fasilitas di dalam pura yang wajib dikunjungi adalah pusat souvenir dari Pura Meru yang ada di area Pasar Cakranegara. Di pusat sovenir ini pengunjung bisa membeli aneka oleh-oleh khas dari Lombok. Jangan ragu untuk menawar supaya mendapatkan harga yang lebih murah.
Fasilitas di dalam pura ada area parkir cukup untuk menampung kendaraan pengunjung, toilet, atm corner, dan penjual makanan dan minuman. Di dalam bangunan ada tiga halaman pada halaman kedua dan ketiga merupakan area taman dengan tanaman hias.
Wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan masuk ke dalam area suci Pura. Pakaian yang dikenakan juga harus sopan menghormati tempat ibadah. Sebelum melewati pintu masuk pengunjung akan dipinjami kain berwarna kuning sebagai syarat untuk bisa masuk ke dalam pure.
Nah itu tadi ulasan mengenai Pura Meru, tempat wisata religi di pulau lombok yang menjadi simbol toleransi agama. Pura Meru ini jadi bangunan pura tertua dan terbesar yang ada di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat.