Museum Subak merupakan museum bersejarah yang memperkaya pengetahuan tentang konsep hidup warga Bali di Tabanan, menawarkan wawasan yang dalam mengenai warisan budaya dan sistem pertanian tradisional.
Harga Tiket: Rp 10.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Gatot Subroto No.5b, Banjar Anyar, Kec. Kediri, Kab. Tabanan, Bali. |
Subak merupakan teknik pertanian yang sudah menemani kehidupan masyarakat Bali selama ratusan tahun. Teknik ini seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka dan turut berkontribusi membentuk konstruksi sosial. Tidak heran jika pembahasan tentangnya menarik atensi banyak orang di berbagai penjuru dunia.
Contoh konkritnya adalah lewat pembangunan Museum Subak di Tabanan yang mana menampilkan segala hal mengenai budaya subak. Apakah itu cara bertani, potret petani masa lampau, hingga sejarah turun-temurun, seluruhnya dapat Anda temukan di museum tersebut. Ini juga menjadi alasan mengapa banyak akademisi berkunjung, di samping wisatawan.
Pasalnya, mampir ke museum unik itu sama artinya sedang merencanakan menambah wawasan baru soal teknik pertanian kuno. Sering kali ini dapat dijadikan kesempatan bagi pelajar atau mahasiswa untuk menambah wawasan mereka sembari tetap mendapatkan hiburan seperti wisata pada umumnya.
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Museum Subak
1. Koleksi Alat Pertanian
Museum Subak menjadi pusat pameran tentang sistem irigasi tradisional khas masyarakat Bali. Bermain di sini akan membawa Anda pada berbagai macam koleksi alat-alat pertanian kuno yang dimanfaatkan sejak ratusan tahun silam, seperti alat penumbuk padi.
Koleksi ini sedikit banyak merepresentasikan aplikasi nyata atas subak dalam masyarakat lokal. Artinya, informasi yang dapat Anda peroleh bersifat akurat sehingga cocok untuk dijadikan sarana menambah wawasan.
2. Peluang Study Tour
Sudah bukan hal asing untuk melihat para pelajar atau mahasiswa untuk mampir ke museum cantik ini. Anda bisa menemukan keberadaan mereka yang tampak antusias menyimak, baik di gedung terbuka maupun gedung tertutup.
Ini berarti, pihak pengelola Museum Subak memang terbuka untuk kunjungan pembelajaran. Jika Anda berprofesi sebagai guru, jangan ragu mengajak siswa belajar langsung ke sini karena setiap pengunjung akan disambut secara hangat.
Namun, sebelum itu pastikan melakukan briefing dengan optimal agar terhindar dari hal-hal yang tak diharapkan. Pasalnya, cukup sulit mengatur siswa yang punya kecenderungan bermain untuk menikmati momen belajar di dalam suasana serius khas museum. Jika mampu memberikan mereka pemahaman, itu pasti akan jadi pengalaman belajar paling berkesan.
3. Representasi dan Informasi Subak yang Sepadan
Museum Subak terbagi atas dua kompleks yakni gedung terbuka dan tertutup. Di kompleks terbuka, pengunjung dapat melihat bentangan sawah yang dilengkapi sistem irigasi subak sebagai representasi nyata di lapangan.
Sementara itu, di gedung tertutup lebih didesain seperti pameran dan ruang pembelajaran tentang teori subak. Ada perpustakaan, ruang audio-visual, pameran koleksi alat pertanian, miniatur sistem irigasi subak, bahkan ruang belajar.
Singkatnya, Anda dapat mengukur sejauh mana pemahaman tentang subak setelah mampir ke gedung tertutup. Caranya dengan melihat-lihat aplikasi nyata di kompleks terbuka sehingga pemahaman yang dimiliki akan lebih komprehensif.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Pergilah ke Kecamatan Kediri di Kabupaten Tabanan apabila Anda ingin mengetahui lebih lanjut terkait budaya subak masyarakat adat Bali. Anda akan menemukan sebuah museum unik yang beroperasi setiap hari kecuali hari libur nasional dan Minggu.
Museum Subak namanya, berdiri kukuh di Jalan Gatot Subroto II, yang dapat dicapai kurang dari satu jam perjalanan jika bertolak di Denpasar. Persisnya di Desa Banjar Anyar, tempat yang sangat kental dengan suasana subak dan keseharian para petani.
Anda dapat menyewa mobil, mengendarai motor pribadi, atau alternatif serupa lainnya agar dapat sampai di sini. Sebelum itu, pastikan Anda datang antara hari Senin sampai Sabtu karena jadwal operasionalnya memang relatif terbatas.
Harga Tiket Masuk Museum Subak
Berlaku tarif sejumlah Rp 5.000 bagi anak kecil yang berminat melakukan kunjungan ke Museum Subak. Sementara itu, orang dewasa diharuskan membayar retribusi senilai Rp 10.000. Tarif ini terbilang sangat murah jika dibandingkan dengan pengalaman yang potensial diperoleh selama berada di dalamnya.
Tidak ada pula perbedaan retribusi dalam jadwal operasional museum unik itu. Kapan pun Anda datang tarifnya tidak akan berubah, baik Senin ataupun di hari Sabtu. Adapun jam bukanya biasa dimulai dari 7.30 WITA dan berakhir pada pukul 13.30 untuk Jumat, serta 16.30 untuk Senin sekaligus Sabtu.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Belajar Konsep Hidup Warga Bali
Bagi masyarakat umum subak barangkali dipandang tidak lebih dari sekadar sistem irigasi yang diwariskan oleh nenek moyang. Namun, untuk warga Bali sendiri, teknik pertanian ini memiliki arti mendalam bahkan berkaitan dengan konsep filosofi hidup mereka.
Dikenal sebagai Tri Hita Karana, yang diadopsi dari potret filosofi hidup ala agama Hindu. Di sini, manusia diajarkan untuk selalu berintegrasi dengan tiga aspek, yakni ke sesama manusia, alam, serta Tuhan. Pasalnya, semua itu saling berhubungan satu sama lain dan memberikan pengaruh besar bagi diri manusia.
Pemahaman ini semestinya mendorong Anda untuk memiliki keseimbangan antara hubungan horizontal maupun vertikal. Kepada Tuhan, manusia adalah hamba yang patuh dan menjalankan sebaik-baik kehidupan. Di lain pihak, kepada alam dan sesama kita berusaha menjalin ikatan yang harmonis.
Konsep kehidupan yang bermakna ini dapat dipelajari selama menjelajah di Museum Subak. Temukan makna hidup dalam perjalanan singkat Anda dan kembalilah ke rumah bersama kondisi hati yang lebih tenang.
Bagaimanapun, jarang ditemukan sebuah destinasi wisata edukasi yang menawarkan filosofi hidup kepada pengunjungnya. Sering kali kita hanya berfokus pada upaya menghibur diri alih-alih menemukan jati diri. Memang tidak salah, tetapi jika mampu mendapatkan keduanya dalam satu waktu, bukankah terdengar menyenangkan?
Menyimak Audio-Visual Tentang Simulasi Subak
Museum Subak menawarkan pengalaman yang komprehensif kepada setiap pengunjung, misalnya dengan ketersediaan fitur audio-visual. Anda dimungkinkan untuk mendapatkan penjelasan mengenai simulasi subak tanpa harus terjun ke lapangan langsung.
Fitur ini bahkan didesain di ruangan terpisah sehingga pengunjung dapat lebih fokus saat ingin menyimak. Anda dapat mampir ke ruangan tersebut setelah melihat-lihat ragam objek demonstrasi terkait peralatan subak.
Baik itu cara petani di Bali hidup pada masa lampau, alat apa saja yang digunakan, atau pertanyaan-pertanyaan lain yang mengusik Anda, temukan jawabannya hanya di Museum Subak. Bila perlu, bawalah alat tulis untuk mengikat informasi yang baru saja Anda dengar sehingga bisa diceritakan kembali di kemudian hari.
Menikmati Lanskap Alam Tabanan
Ada alasan khusus mengapa Tabanan dijadikan sebagai daerah pembangunan Museum Subak alih-alih memilih kabupaten lain di Pulau Bali. Paling utama, itu tidak lain sebab Tabanan menerima label Lumbung Beras Bali karena banyaknya lahan pertanian di wilayah cantik ini.
Selanjutnya, didasari pula oleh jumlah organisasi subak yang berjumlah paling besar di antara seluruh kawasan Bali. Bagaimanapun, Tabanan adalah tanah subur dengan kekentalan budaya yang dipertahankan dari generasi ke generasi.
Bersama penawaran semacam itu, akan disayangkan bila Anda pergi meninggalkan museum tanpa sempat menilik lebih dalam tentang panorama alam Tabanan. Oleh karenanya, alangkah baiknya untuk turut mempertimbangkan perjalanan singkat di kabupaten ini secara umum.
Namun, mengingat jam operasionalnya sangat terbatas, sebaiknya lakukan hal tersebut setelah keluar dari museum. Anda bisa bebas mengeksplorasi sudut-sudut Kabupaten Tabanan khususnya di Desa Banjar Anyar. Lihat bagaimana aplikasi nyata atas sistem subak dalam kehidupan bermasyarakat.
Fasilitas Penunjang di Museum Subak
Keperluan primer seperti mencari warung makan atau toilet dapat Anda temukan dengan mudah saat mampir ke Museum Subak. Datanglah tanpa merasa terbebani bersama rombongan, baik itu keluarga atau kawan sepermainan. Nikmati segala sajian yang ada di objek berbasis budaya ini agar hari-hari Anda jadi lebih berkesan.
Lagi pula, setiap pengunjung dapat menambah wawasan mereka tentang subak asal mau menyimak apa yang tersaji di dalam museum. Baik itu saat berada di gedung terbuka maupun tertutup, beragam ikon menarik siap menyambut Anda. Jadi, jangan lupa untuk memanfaatkannya semaksimal mungkin alih-alih sekadar berfoto ria.
Dalam rangka menunjang proses pembelajaran para pengunjung, pihak pengelola museum bahkan menyediakan penjelasan berbasis audio dan visual. Hal ini memungkinkan lebih gampang dimengerti bahkan oleh anak kecil sekalipun. Pada dasarnya, kunjungan ke destinasi bersejarah ini memang lebih didominasi oleh tujuan edukasi dibandingkan hiburan semata.
Museum Subak di Tabanan mampu membawa Anda menyelami budaya subak yang sudah melekat dengan kehidupan warga Bali. Baik itu filosofi hidup mereka, latar belakang pembangunan, foto-foto penuh kenangan, ataupun aspek lainnya.