Buleleng seringkali menjadi salah satu tujuan utama wisatawan di Pulau Bali karena keindahan alamnya. Selain itu, para wisatawan juga disuguhkan dengan berbagai makanan khas Buleleng yang dikenal mampu memanjakan lidah penikmatnya.
Selama ini, pulau Bali terkenal sebagai salah satu destinasi wisata populer di dunia karena alamnya yang menyimpan beragam pesona keindahan sekaligus keunikan budayanya. Hal ini menjadi daya tarik yang memikat para wisatawan baik mancanegara maupun lokal untuk berlibur ke pulau yang indah tersebut.
Buleleng adalah salah satu objek wisata yang seringkali dikunjungi oleh para wisatawan saat mengunjungi Bali, dan hal tersebut bukan tanpa sebab. Kota ini memiliki banyak sekali pantai dan laut yang menyejukkan mata. Tidak hanya itu, ada banyak tempat ibadah seperti pura yang memicu minat wisatawan untuk mengenal tempat ini lebih lanjut.
Selain terkenal dengan pantainya yang indah dan lumba-lumba yang lucu, Buleleng juga memiliki beragam makanan tradisional. Tidak hanya pie susu yang lebih dulu dikenal oleh masyarakat luas, Buleleng pun memiliki banyak sekali jenis makanan unik dan khas yang patut dicoba apabila berkunjung ke sana. Lantas, apa sajakah makanan khas tersebut?
Daftar Konten
1. Sudang Lepet
Buleleng terkenal dengan lautnya yang indah, sehingga tak mengherankan apabila banyak makanan tradisionalnya yang berasal dari ikan seperti Sudang Lepet ini. Secara harfiah, makanan ini memiliki arti yang cukup unik. Sudang dapat diartikan menjadi ikan asin, sedangkan lepet memiliki arti sial.
Konon, penamaan tersebut muncul akibat proses pembuatannya yang memakan waktu cukup lama karena ikan asinnya harus digoreng menggunakan tepung sampai garing. Sudang Lepet merupakan makanan khas Buleleng yang biasa dihidangkan bersamaan dengan nasi urap atau nasi campur. Karena dibuat dari ikan laut yang khusus, tak heran apabila banyak yang menginginkan untuk mencicipi makanan ini.
Selain harganya yang terjangkau, sensasi yang didapat setelah memakan ini pun sangat khas dan lebih enak daripada ayam goreng. Apabila ingin mencicipi Sudang Lepet, Anda tidak perlu kesusahan mencari tempat penjualnya.
Makanan ini banyak ditemukan di Buleleng terlebih di Desa Sangsit yang menjadi pusat produksi hidangan ini. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menemukan Sudang Lepet ini di berbagai pasar oleh-oleh yang ada di Buleleng.
2. Siobak
Hidangan dengan bahan baku daging babi ini juga menjadi salah satu kuliner khas Buleleng yang juga wajib untuk dicoba. Siobak pada mulanya adalah makanan khas Tionghoa, namun seiring berjalannya waktu, siobak ini pun menjadi makanan khas warga dan sekarang mencapai popularitas yang cukup tinggi karena dinikmati oleh banyak wisatawan.
Makanan ini dibuat dengan memakai bahan utama daging babi yang dipadu dengan bumbu khas Bali dan Tionghoa, sehingga menghasilkan rasa yang lezat. Bumbu yang digunakan merupakan campuran antara taoco dan ngo hiang yang dimasak sekaligus dengan campuran tepung sehingga menghasilkan saus yang kental dan pekat berwarna hitam.
Bahan yang digunakan untuk membuat makanan inii tidak hanya daging babinya saja, namun juga hampir ke selurah tubuh babi termasuk jeroan, kulit, lemak, dan ususnya.
Meskipun membutuhkan proses memasak yang lama, namun hal tersebut justru membantu menciptakan rasa renyah di dagingnya saat dipanggang karena tekstur yang lembut akan menambah rasa gurih saat dimakan bersamaan dengan bumbunya.
Hal yang membedakan siobak Buleleng dengan siobak yang biasa ditemukan di Surabaya dan Jakarta adalah dagingnya yang direbus dengan kecap dan ada yang digoreng. Selain itu, siobak Buleleng tidak terlalu terasa rasa taoconya. Anda bisa menemukan makanan ini di beragam warung dekat daerah Buleleng atau dekat pelabuhan Buleleng. Bagi pecinta daging babi, tentu kuliner ini sangat direkomendasikan.
3. Blayag
Kuliner khas Buleleng yang wajib dicoba selanjutnya adalah blayag. Secara sekilas, hidangan ini memiliki tampilan yang mirip dengan lontong pecel atau gado-gado. Namun, hal yang membedakan blayag dengan makanan tersebut adalah blayag menggunakan kuah kuning bumbu Bali daripada sambel kacang.
Blayag merupakan makanan yang biasa disajikan dalam piring yang telah diisi oleh potongan ketupat. Setelah itu, potongan ketupat tadi pun diberi beberapa toping seperti tauge, bayam, dan suwiran ayam. Agar makin terasa lezat, biasanya blayag sering ditambahi telur rebus dan taburan bawang dan bawang goreng serta peyek.
Selain rasanya yang gurih dan nikmat, blayag juga memiliki harga yang terjangkau. Apabila Anda ingin merasakan hidangan ini, Anda cukup mencarinya di dekat pasar Buleleng atau seputar kota Singaraja. Karena peminatnya yang makin banyak, penjual blayag cukup mudah ditemui tanpa harus susah-susah mencari lokasi penjualnya.
4. Sate Plecing
Kuliner yang satu ini sangat khas karena berbeda dengan sate yang ada di daerah lain. Apabila sate biasa dilumuri oleh sambal kacang dan kecap, maka sate plecing justru menggunakan sambal pedas khas Bali yang berwarna kemerahan. Oleh karena itulah, rasa yang dihasilkan pun sangat nikmat dan gurih. Bagi pecinta daging babi, kuliner ini sangat direkomendasikan untuk dicoba.
Sate ini terbuat dari daging babi yang ditusuk dengan tusuk sate, lalu dibakar di atas arang seperti proses pembuatan sate biasa. Hidangan ini sangat dicari oleh wisatawan karena rasanya yang lezat, hasil dari perpaduan rasa gurih daging babi yang dibakar dan dilumuri sambal yang pedas membuatnya dinikmati oleh berbagai kalangan.
Meskipun sate ini juga dapat ditemukan di daerah Lombok atau Denpasar, namun sate ini juga populer di Buleleng. Tidak hanya rasanya yang enak dan lezat, harga sate yang terbuat dari daging babi tusuk ini pun sangat terjangkau. Hanya dengan harga yang dimulai dari Rp 15.000, Anda sudah bisa membeli sate yang gurih ini. Harga yang cukup terjangkau tentunya.
Apabila Anda tertarik untuk mencicipinya, sate ini bisa ditemukan di beragam warung makanan di sekitar daerah Buleleng. Tidak hanya itu, Anda juga bisa menemukannya di salah satu restoran ternama yakni Warung Sate Plecing Patimura.
Restoran ini sudah terkenal akan sate plecing yang gurih dan manis, sehingga tak heran apabila wisatawan banyak yang memilih tempat ini untuk mencicipinya.
5. Jukut Undis
Jukut Undis atau makanan yang lebih sering disebut dengan nama Kacang Hitam ini merupakan salah satu makanan yang terkenal gurih dan memiliki banyak manfaat. Pada umumnya, makanan ini lebih sering dijadikan sebagai pelengkap masakan Buleleng atau Bali yang lain.
Selain menjadi makanan khas, Jukut Undis juga menjadi makanan yang cocok untuk meminimalisir rasa pedas. Hidangan pelengkap yang memiliki rasa gurih ini akan lebih terasa nikmatnya apabila dicampur bersamaan dengan nasi khas Bali.
Karena kaitannya yang erat dengan makanan khas lain, bisa dikatakan belum lengkap rasanya apabila Anda tidak menambahkan Jukut Undis ini saat memakan hidangan tradisional yang lain. Kenikmatan kuliner ini sangat sayang untuk tidak dicoba.
Meskipun konon kacang jenis ini sulit ditemukan, namun Anda bisa mencicipi hidangan ini di daerah Buleleng dan Sanur. Karena dinikmati wisatawan lokal maupun mancanegara, hidangan ini banyak ditemui di warung makan sekitar daerah Buleleng. Selain enak dan gurih, Jukut Undis juga memiliki harga yang murah dan masih bisa dijangkau.
6. Jaje Uli
Sekilas, jajanan tradisional khas Buleleng ini tampak seperti Jadah atau beras ketan pada umumnya. Namun, hal yang membedakan mereka adalah Jaje Uli dihidangkan dalam bentuk tipis dan gepeng yang kering, bukan basah seperti jadah meskipun beberapa membuatnya dalam bentuk basah.
Biasanya, makanan ini dijadikan sebagai hidangan pelengkap yang harus hadir pada saat upacara keagamaan tertentu. Jaje Uli dibuat dari adonan ketan atau tepung beras yang ditumbuk sampai teksturnya berubah menjadi halus.
Apabila dijadikan sebagai jajanan kering, maka adonan tersebut akan dibentuk sedemikian rupa sampai menjadi pipih dan tipis, biasanya bentuknya menyerupai lingkaran. Sementara itu, apabila dijadikan jajanan basah maka adonan yang sudah ditumbuk itu tinggal dibentuk menggunakan kepalan tangan sampai mencapai bentuk yang diinginkan.
Kedua versi Jaje Uli tersebut memiliki bentuk yang sederhana dan bisa dinikmati secara langsung apabila selesai dibuat. Karena rasanya yang sedikit hambar, jajanan ini akan lebih nikmat apabila disantap dengan ditambahi taburan tape atau parutan kelapa.
Selain ditemukan pada saat upacara keagamaan, Anda juga bisa menemukan makanan ini dengan mudah pada waktu sehari-hari di pasar tradisional sekitar daerah Buleleng. Dengan harga yang bersahabat, hidangan ini juga sangat cocok untuk dimakan bersama sambil minum kopi.
Bagaimana, sudah punya pilihan makanan khas yang ingin dicoba di Buleleng? Tak hanya pie susu saja, namun masih banyak sekali aneka ragam makanan khas yang bisa Anda cicipi terlebih dengan harga yang masih bisa dijangkau. Apabila berkunjung ke Buleleng, tak ada salahnya apabila Anda mencoba hidangan khas seperti yang tertera pada daftar rekomendasi di atas.