Bangli merupakan salah satu kabupaten di Bali yang terkenal dengan berbagai kuliner khas yang mampu menggugah selera. Inilah deretan makanan khas Bangli yang layak Anda cicipi saat berkunjung.
Salah satu pulau di Indonesia yang masih memegang erat budaya dan adat istiadat yaitu Pulau Bali. Pulau ini pun mendapati julukan Pulau Dewata karena mayoritas penduduknya yang beragama Hindu. Di daerah Bali ini terdapat berbagai macam kabupaten dengan keunggulan yang dimiliki di tiap-tiap kabupaten tersebut. Salah satu kabupaten yang menarik untuk dilirik yaitu Kabupaten Bangli.
Kabupaten Bangli ini sangatlah unik dan berbeda dari kabupaten-kabupaten lainnya yang ada di Bali. Apa sih yang membuatnya berbeda? Tentu saja hal yang membedakan dari Bangli ini yaitu kawasannya yang hanya berupa daratan saja. Bangli merupakan satu-satunya kabupaten yang tidak memiliki wilayah perairan. Jika wilayah lain bisa menawarkan objek wisata baharinya namun tidak dengan kabupaten ini.
Meski tidak bisa menawarkan wisata baharinya, akan tetapi kabupaten Bangli tetap memiliki beberapa destinasi wisata yang tak kalah menarik juga. Salah satu yang menarik dan sayang untuk dilewatkan yaitu wisata kuliner yang ada di daerah ini. Bangli juga memiliki beberapa makanan khas yang wajib untuk dicoba ketika Anda mengunjunginya. Setelah lelah berkelana maka jangan lupa untuk berwisata kuliner.
Daftar Konten
1. Ayam Be Keren
Destinasi wisata kuliner di Bangli Bali yang pertama yaitu Ayam Be Keren. Nah, Ayam Be Keren ini merupakan salah satu makanan tradisional khas Bangli. Makanan ini tentunya diolah dan diracik dengan bumbu khas setempat sehingga ada sensasi tersendiri ketika Anda menikmati ayam ini. Banyak orang mengatakan bahwa ayam ini mirip dengan ayam betutu.
Kuliner Ayam Be Keren ini dahulunya memang makanan yang dihidangkan di kerajaan-kerajaan. Dan makanan ini pun tidak mudah ditemui karena biasanya hanya ada ketika upacara kehormatan maupun ritual adat. Namun, kini Anda dapat menemui makanan khas ini dengan mudah karena beberapa rumah makan pun menyediakan menu ini. Khususnya di daerah Bangli Bali.
Rumah makan yang menyediakan Ayam Be Keren ini berusaha semaksimal mungkin untuk meracik dengan bumbu-bumbu tradisional yang diajarkan nenek moyang terdahulu. Hal ini diupayakan untuk mempertahankan nilai tradisional dari makanan khas ini. Nah, yang menjadikan ayam ini unik yaitu cara memasaknya yang membutuhkan waktu lama sekitar 12 jam.
Pertama kali sebelum ayam ini dimasak maka harus dibungkus dengan pelepah daun pinang terlebih dahulu. Oh iya, untuk bumbu yang digunakan dalam masakan ini yaitu Basa Gede yang berarti bumbu besar. Bumbu besar yang dimaksud di sini yaitu terdiri dari campuran bumbu-bumbu pokok dalam memasak ayam.
Untuk tahap pembungkusan pun harus dipastikan rapat. Hal ini berguna agar bumbu yang telah dibalur di ayam dapat meresap sempurna. Setelah itu dilakukan proses bakar ayam di atas sekam yang kemudian dimasukkan ayam didalamnya dan dilanjut tutup dengan sekam lagi. Tahap terakhir yaitu dibakar dengan sabut kelapa. Hal inilah yang menjadikan ayam ini rasanya istimewa.
2. Be Jair Nyat-Nyat
Makanan khas Bangli Bali yang kedua setelah Ayam Be Keren yaitu Be Jair Nyat-Nyat. Nama yang cukup unik, bukan? Nah, meski bernama Be Jair namun maksud dari nama ini yaitu ikan mujair. Jadi mudahnya “Mujair Nyat-Nyat”. Makanan khas ini biasanya dijadikan wisata kuliner di daerah Bangli. Berbagai wisatawan domestik maupun mancanegara tertarik dengan kuliner ini.
Nyat-nyat di sini juga berasal dari bahasa daerah yang memiliki arti surut. Maksud surut di sini yaitu ikan ini diberi bumbu racikan masyarakat setempat hingga airnya menyurut. Makanan khas ini sangat legendaris di mata masyarakat Bangli. Olahannya yang khas menjadikan makanan ini selalu dirindukan.
Makanan khas ini memiliki citarasa yang gurih dan sedap. Sehingga sangat cocok jika dimakan bersamaan dengan sambal matah, nasi hangat, lalapan, dan segelas es teh manis. Dalam mengolah ikan mujair ini juga diperlukan racikan bumbu basa gede seperti ketika memasak Ayam Be Keren.
3. Jaja Geti-Geti
Makanan khas daerah Bangli kali ini yaitu Jaja Geti-Geti. Jika pada poin sebelumnya telah dibahas mengenai makanan berat dan cukup mengenyangkan, maka pembahasan kali ini tentang makanan ringan yang cocok untuk dijadikan cemilan. Untuk mendapatkan Jaja Geti-Geti ini maka Anda hanya perlu ke pasar Bangli, selain di pasar Bangli maka tidak menyediakan makanan ini.
Untuk cita rasa dan aroma dari Jaja Geti-Geti ini tentu saja manis dan tergolong ke dalam makanan ringan jenis kue. Kue ini terbuat dari biji sawi yang berwarna hitam dan diolah dengan cara yang mudah yaitu seperti proses membuat popcorn. Bagi Anda yang berkunjung ke Bangli maka jangan lupa untuk mampir toko oleh-oleh dan membeli Jaja Geti-Geti sebelum kehabisan.
4. Sueg
Wisata kuliner di daerah Bali memang tidak pernah ada habisnya. Mulai dari kuliner berat hingga ringan dapat dengan mudah untuk ditemukan di daerah ini. Nah, makanan kali ini merupakan makanan khas Bangli dan wajib untuk dicoba yaitu Sueg. Sueg ini merupakan salah satu makanan tradisional ringan seperti halnya Jaja Geti-Geti.
Makanan ringan Sueg ini bisa dijadikan cemilan di atas meja kerja Anda atau teman di kala bersantai. Sangat cocok dinikmati bersama seduhan teh atau kopi hangat. Sueg sebenarnya adalah jenis dari umbi-umbian yang bisa dibikin menjadi makanan seperti kue yang enak. Dan umbi inipun termasuk ke dalam umbi yang jarang dikonsumsi oleh masyarakat.
Penyebab umbi Sueg jarang dikonsumsi masyarakat yaitu karena keberadaannya ketika panen hanya setahun sekali. Sehingga bagi Anda yang ingin membeli Sueg maka harus mengetahui kapan umbi ini akan dipanen. Untuk proses pengolahan dari Sueg ini pun bisa dikatakan cukup mudah. Anda hanya perlu memanen umbi ini jika memiliki kebun atau membelinya saja.
Setelah memiliki umbi jenis Sueg, Anda hanya perlu mengupas dan membersihkan umbi ini. Kemudian umbi yang telah dibersihkan tadi jangan lupa untuk dipotong. Setelah itu baru memasuki tahap pengukusan umbi Sueg. Tunggu sampai umbi ini empuk dan matang. Setelah umbi ini matang dengan sempurna, maka Anda hanya perlu menaburinya dengan parutan kelapa.
Untuk menambah cita rasa dari umbi Sueg ini maka tidak mengapa jika ditambah dengan cairan gula aren atau gula pasir di atasnya. Umbi Sueg pun kini sudah siap dinikmati. Umbi ini akan lebih nikmat jika dinikmati dalam keadaan masih hangat. Nah, pengolahan dan pembuatan umbi ini sangat mudah, bukan? Rasanya juga sangat nikmat.
5. Nasi Kajeng
Setelah puas membahas mengenai makanan berat dan juga makanan ringan khas Bangli ternyata masih ada makanan berat yang perlu dibahas lagi. Nah, makanan berat itu adalah Nasi Kajeng. Nasi Kajeng ini memiliki keistimewaan tersendiri yang menjadikannya sangat wajib untuk dicoba. Akan tetapi nasi ini merupakan sebuah pantangan bagi masyarakat yang menganut Islam.
Kuliner Nasi Kajeng ini merupakan salah satu wisata kuliner yang memang disukai oleh masyarakat Bali. Nasi Kajeng ini layaknya berbentuk seperti nasi campur pada umumnya. Nah, untuk isi dari nasi campur ini yaitu nasi putih yang ditambah dengan daging babi, jukur ares, lawar, dan sate lilit. Adanya daging babi di makanan ini maka tidak bisa dikonsumsi orang Islam.
Bagi orang Islam yang hendak mencoba rasanya, maka Anda hanya perlu mengganti daging babi dengan daging yang disukai. Untuk bumbu yang digunakan dalam memasak tentunya menggunakan racikan bumbu khas masyarakat Bali yang tentunya memiliki keunikan tersendiri. Jadi Anda tidak perlu khawatir, bukan?
6. Loloh Cemcem
Jika dari awal sampai nomor lima dibahas mengenai ragam makanan khas yang menjadi ciri tersendiri bagi daerah Bangli Bali, maka hal ini masih harus dilengkapi. Dalam sebuah wisata kuliner pun tak cukup rasanya jika masih ada hal yang kurang. Nah, kali ini akan dibahas mengenai salah satu penutup dari sebuah wisata kuliner.
Ya, Loloh Cemcem adalah sebuah minuman tradisional khas daerah Bangli yang akan dibahas kali ini. Loloh Cemcem merupakan minuman tradisional berbentuk jamu yang dikemas dalam kemasan yang menarik. Jamu Loloh Cemcem ini sangatlah unik. Karena di dalam satu jamu tabf dikemas terdapat berbagai macam rasa. Sehingga ketika meminumnya pun bukan hanya pahit.
Berdasarkan namanya yaitu Loloh Cencem maka sudah tentu jamu ini diramu dengan bahan dasar utama daun cencem. Selain daun cencem, maka ada juga bahan tambahan lainnya seperti daun sirih, kayu manis, air kelapa, buah kelapa, daun dhadhap air, dan juga gula aren. Adanya perpaduan bahan dalam pembuatan maka menjadikan jamu ini memiliki varian rasa yang bermacam-macam. Jamu ini tentunya baik bagi kesehatan.
Itulah informasi makanan khas yang bisa dijadikan referensi ketika berkunjung ke Bangli, Bali. Beberapa jenis kuliner tersebut sudah terkenal dan diminati oleh wisatawan, sehingga Anda layak juga untuk mencicipinya.