Hutan Pinus Glagalinggah di Kintamani merupakan destinasi wisata alam yang sedang populer, menawarkan pesona alam yang memikat hati dengan suasana hutan pinus yang menenangkan.
Harga Tiket: Rp 10.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Manikliyu, Desa Kintamani, Kec. Kintamani, Kab. Bangli, Bali. |
Hutan Pinus Glagalinggah atau Hutan Pinus Kintamani sudah dibuka untuk umum sejak tahun 2018. Namun, pada tahun 2022, wisata alam tersebut dikelola oleh Desa Adat Glagalinggah dan PT Tirta Investama, Pabrik AQUA Mambal dengan mengusung konsep pelestarian alam.
Hutan Pinus Kintamani dikenal sebagai bagian dari Singamandawa, sebuah kerajaan kuno di Pulau Dewata. Pada masa lalu, area ini digunakan sebagai lahan perkebunan dan tempat tinggal penduduk setempat.
Namun, kerajaan Singamandawa runtuh pada tahun 1920. Kawasan ini, sempat dikuasai oleh kolonial Belanda di masa penjajahan.
Hutan Pinus Glagalinggah merupakan salah satu wisata yang sedang naik daun di Bangli. Menawarkan keindahan alam asri dan sejuk, serta berbagai aktivitas menarik dapat dilakukan oleh wisatawan. Hutan ini, memiliki luas area kurang lebih 51 hektar yang didominasi oleh pohon pinus.
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Hutan Pinus Glagalinggah
Bali dikenal dengan wisata pantai yang indah, tetapi Hutan Pinus Kintamani memberikan nuansa berbeda yang akan membuat pengunjung jatuh cinta dengan keindahan alamnya.
Inilah daya tarik Hutan Pinus Desa Glagalinggah yang menjadi alasan pengunjung wajib datang ke tempat ini.
Ekosistem Alami yang Masih Terjaga
Hutan Pinus Glagalinggah Kintamani memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun fauna. Di kawasan hutan ini, terdapat berbagai jenis tumbuhan pinus, seperti Pinus merkusii, Pinus oocarpa, dan Pinus caribaea.
Selain itu, terdapat berbagai jenis tumbuhan, seperti semak belukar, paku-pakuan, dan jamur. Keanekaragaman fauna di hutan pinus juga cukup tinggi, seperti burung, kelelawar, dan serangga.
Ekosistem Hutan Pinus Kintamani masih terjaga dengan baik karena tidak terlalu sering dijamah oleh manusia. Penebangan dan perburuan liar di tempat ini sudah dilarang oleh pemerintah.
Kearifan Lokal Warga Desa Glagalinggah
Warga Desa Glagalinggah memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga lestari alam, terutama Hutan Pinus Glagalinggah sebagai warisan alam kerajaan Bali kuno. Masyarakat aktif terlibat dalam kegiatan penanaman dan perawatan pohon pinus.
Warga Desa Glagalinggah saling gotong royong, selalu siap membantu sesama, baik dalam hal sosial maupun ekonomi. Mereka menjunjung tinggi budaya Bali yang masih mempertahankan berbagai tradisi dan adat yang menjadi warisan leluhur.
Warga Desa Glagalinggah selalu ramah kepada wisatawan yang datang berkunjung ke Hutan Pinus.
Pohon Pule di Tengah Ribuan Pohon Pinus
Terdapat satu pohon pule yang tumbuh diantara ribuan pohon pinus. Memiliki ukuran sangat besar dan diperkirakan telah hidup selama ratusan tahun. Masyarakat sekitar percaya, pohon tersebut ada sejak pemerintahan kerajaan Hindu Singamandawa pada abad ke-10.
Menurut cerita rakyat yang beredar, pohon pule digunakan sebagai tempat bertapa seorang raja dari Kerajaan Singamandawa. Raja tersebut bertapa untuk memohon petunjuk dari dewa agar dapat memenangkan peperangan.
Setelah bertapa selama bertahun-tahun, raja tersebut akhirnya berhasil memenangkan peperangan dan menyatukan Bali di bawah kekuasaannya. Sejak saat itu, pohon pule dianggap suci dan memiliki kekuatan magis.
Alamat, Lokasi dan Tiket Masuk
Wisata Hutan Pinus Glagalinggah berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Jarak antara Bandara Internasional Ngurah Rai dan Hutan Pinus Kintamani sekitar 71,5 kilometer, atau 2 jam 18 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.
Untuk menuju ke lokasi, wisatawan dapat memilih beberapa jalur, melalui Jl. Raya Payangan, Jl. Nusantara, atau Jl. Katung menuju ke Jl. Manikliyu.
Hutan Pinus Glagalinggah Kintamani buka setiap hari, Senin hingga Minggu, dari jam 08.00 hingga 18.00 Wita. Untuk memasuki, pengunjung hanya dikenakan biaya tiket sebesar Rp10.000 untuk menikmati keindahan pemandangan di tempat ini.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Dikelilingi oleh pepohonan pinus yang menjulang tinggi dan suasana tenang, hutan ini merupakan tempat sempurna untuk menghilangkan stres dan mengeksplorasi berbagai aktivitas luar ruangan.
Berikut ini berbagai aktivitas yang dapat dilakukan di Hutan Pinus Glagalinggah, mengungkap keajaiban alamnya yang menakjubkan.
1. Trekking di Hutan Pinus Glagalinggah
Ada dua jalur trekking di Taman Pinus Kintamani, yaitu jalur pendek yang memiliki jarak sekitar satu dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Sedangkan jalur panjang memiliki jarak sekitar tiga kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam.
Di sepanjang jalur trekking, wisatawan dimanjakan dengan pemandangan hutan pinus yang asri dan alami. Selain itu, terlihat pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur dari kejauhan.
Jika berencana trekking di Hutan Pinus, jangan lupa mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman untuk berjalan kaki.
2. Camping
Camping merupakan pilihan yang tepat. Hutan pinus Glagalinggah yang teduh dan sejuk menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Pastikan membawa tenda, sleeping bag, matras, makanan, minuman, dan perlengkapan mandi.
Wisatawan juga dapat membawa perlengkapan untuk memasak dan api unggun. Ini merupakan pilihan aktivitas malam hari yang menyenangkan. Ada beberapa binatang liar di Taman Pinus. Jadi, selalu waspada saat berkeliaran di hutan saat hari mulai petang.
3. Bersepeda
Jalanan di hutan pinus sebagian besar berupa tanah dan bebatuan. Oleh karena itu, gunakan sepeda yang sesuai dengan medan. Hati-hati ketika melewati tikungan tajam dan turunan.
Terdapat beberapa rute yang bisa diambil oleh wisatawan yang ingin bersepeda. Rute pertama, melewati jalur utama yang mengelilingi hutan pinus. Jarak sekitar 5 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 30 menit.
Rute kedua, jalur yang mengarah ke Gunung Batur. Memiliki jarak sekitar tujuh kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam. Rute ketiga, jalur yang mengarah ke Danau Batur. Jarak sekitar 10 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 1,5 jam.
4. Edukasi
Hutan Pinus Glagalinggah Kintamani menawarkan wisata edukasi Botanical Garden yang menarik untuk dikunjungi. Kebun Raya ini memiliki luas sekitar dua hektar dan berisi berbagai macam tanaman, mulai dari tanaman lokal hingga tanaman impor.
Wisata edukasi ini cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Pengunjung dapat belajar tentang berbagai macam tanaman, mulai dari jenis, manfaat, hingga cara merawatnya.
Harga tiket masuk ke Botanical Garden sebesar Rp20.000 per orang. Kebun raya ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 18.00 WITA.
Fasilitas Penunjang di Hutan Pinus Glagalinggah
Hutan Pinus Kintamani menyediakan fasilitas yang tidak jauh berbeda dengan tempat wisata lainnya, seperti area parkir, toilet, tempat ibadah, spot foto, warung makan, dan wahana lainnya.
Wisata Hutan Pinus Glagalinggah menghadirkan keindahan alam dan ketenangan yang menakjubkan. Suasana sejuk dan pemandangan hijau, pengunjung dapat menikmati momen ketenangan yang jarang ditemukan di tengah kehidupan kota yang sibuk.