Harga Tiket: Rp 10.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Oelbiteno,Kec. Fatuleu Tengah, Kab. Kupang, Nusa Tenggara Timur. |
Pesona keindahan alam di Indonesia memang tidak ada habisnya. Keindahan alamnya memiliki potensi wisata yang besar sehingga mengundang ketertarikan wisatawan baik dari luar daerah atau luar negeri. Menjelajahi alam di Indonesia membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Salah satu tempat wisata menarik di wilayah Kupang adalah Gunung Fatuleu.
Setiap wilayah yang ada di Indonesia menyimpan beragam tempat wisata bertemakan alam dengan keunikan dan cerita sejarahnya masing-masing. Termasuk di wilayah Kupang yang berada di Provinsi Nusa Tenggara dimana gunung yang diberi nama Fatuleu mempunyai keunikan tersendiri sehingga membuatnya menarik di mata wisatawan.
Udara khas pegunungan yang sejuk ditambah dengan rimbunnya pepohonan hijau menambah kesan menarik untuk Gunung Fatuleu. Panorama yang disuguhkan seolah membuat wisatawan sulit untuk move on. Sama seperti gunung lainnya dimana selain ada sisi keindahan panorama alam, ada sisi mistis yang kental dan memiliki aura magis.
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Gunung Fatuleu
1. Memiliki Asal Usul Nama yang Mengandung Nuansa Mistis
Dalam bahasa timor, makna ‘Fauleu’ adalah ‘keramat’. Sehingga bisa dikatakan bahwa gunung tersebut merupakan gunung keramat. Menurut masyarakat setempat, Fatu Leu dimaknai sebagai tempat berdoa pemilik alam atau Suan. Berdasarkan cerita sejarahnya, disana ada tiga gunung batu dengan maknanya masing-masing.
Tiga gunung batu pada Gunung Fatuleu yang dimaksud antara lain bagian puncak gunung yang disebut dengan Tuik Neno (artinya yakni batu Tuhan untuk doa), anak dari alam atau Askauana, dan raja alam atau Nua Leu Aso Oko. Ada juga cerita sejarah yang lain dimana gunung tersebut berupa Fatu Skau Ana dan Tuik Nenok.
Jika dilihat dari kejauhan, gunung mistis ini sepintas tampak seperti gunung batu. Akan tetapi, jika diperhatikan dengan sesama, gunung tersebut mirip seperti ibu yang sedang menggendong anaknya sehingga terdiri dari gunung batu kecil (Fatu Skau Ana atau batu gendong anak) dan gunung batu besar (Tuik Nenok atau pencakar langit).
2. Ada Penunggu Bernama Tuah Batu
Konon dari cerita yang beredar di masyarakat, di gunung tersebut ada Tuah Batu yang merupakan penunggu. Dahulu seorang raja dari suku Sonbai kerap melakukan ritual memberikan sesajian di kaki Gunung Fatuleu bagian bawah. Semenjak agama masuk di tahun 1964, masyarakat setempat melakukan ritual bersama rohaniawan.
Selain ritual, mereka juga berdoa dan membunuh ternak yang diartikan sebagai bentuk doa pelepasan. Dari situlah ritual memberikan sesajian kemudian dihilangkan karena dianggap seperti menyembah berhala. Masyarakat setempat percaya bahwa disana ada Tuah Batu dengan postur tubuh tinggi besar yang bisu dan tidak jahat.
Tuah Batu biasanya muncul sekitar jam 4 subuh atau 6 sore. Sehingga siapapun yang berkunjung ke Gunung Fatuleu harus mematuhi setiap peraturan yang berlaku seperti tidak boleh mengambil kayu, cendana, sarang burung walet dan berbagai hal lainnya. Apabila melanggar, orang tersebut akan hilang karna ditelan batu.
3. Terdapat Posko untuk Peringatan Terhadap Wisatawan
Di kawasan gunung tersebut terdapat posko yang didirikan oleh masyarakat setempat untuk memberi peringatan pada wisatawan yang berkunjung. Setiap pengunjung gunung harus mendata diri terlebih dahulu pada sebuah buku yang sudah disiapkan sebelum melakukan pendakian. Di posko juga ada papan tata tertib dan larangan.
Masyarakat setempat percaya bahwa gunung yang berada di daerah Kupang ini bisa menjadi simbol akan adanya pertanda alam. Contoh pertanda alam yang dimaksud yakni terjadinya reruntuhan batu sebagai simbol bahwa akan ada masyarakat setempat atau orang besar dunia yang meninggal.
Apabila reruntuhan batu berasal dari arah barat Gunung Fatuleu atau jejal, menjadi pertanda bahwa akan ada masyarakat setempat yang meninggal dunia. Sementara itu, jika reruntuhan batu berasal dari arah timur atau dikenal dengan askauana, menjadi pertanda bahwa akan ada orang besar dunia yang meninggal seperti presiden.
4. Merupakan Tempat Meditasi
Nuansa mistis sangat terasa saat memasuki kawasan gunung batu ini. Tujuan wisatawan yang mengunjungi gunung tersebut adalah untuk mendaki dan juga bermeditasi. Di dalam area Goa Nualeu yang berada di sekitar kaki gunung terdapat tempat duduk dan meja yang terbuat dari batu sebagai tempat untuk bermeditasi.
Tidak sedikit masyarakat maupun wisatawan yang datang kesana agar mendapatkan kekuatan magis. Hal ini terbukti dari banyak tentara yang mengunjungi gunung tersebut sebelum berangkat perang. Pelawak kenamaan Indonesia, Tukul Arwana juga pernah syuting program TV yang berbau klenik di Gunung Fatuleu ini.
5. Peresmian Gunung Menggunakan Ritual Khusus
Gunung yang terletak di wilayah Kupang tersebut diresmikan sebagai objek wisata pada tahun 2015 oleh Ayub Titu Eki, bupati Kupang yang sedang menjabat pada waktu itu. Peresmiannya menggunakan ritual adat khas Kupang yang disebut dengan feset. Ritual ini berfungsi untuk menyambut tamu pelancong yang datang berkunjung.
Ritual feset dilakukan di area Goa Nualeu bagian depan yang merupakan titik sakral dimana letaknya adalah di kawasan sekitar kaki gunung. Masyarakat setempat beserta pemerintah Kupang menggunakan seekor babi untuk dijadikan hewan qurban dalam ritual peresmian Gunung Fatuleu tersebut.
Alamat, Rute dan Tiket Masuk
Lokasi Gunung Fatuleu ada di wilayah Kecamatan Fatuleu Tengah tepatnya di Desa Nunsaen. Jarak dari kawasan Oemasi, pusat Kabupaten Kupang menuju ke lokasi kurang lebih 40 kilometer. Sementara itu, jarak dari Kota Kupang bagian timur adalah sekitar 70 kilometer. Wisatawan yang ingin berkunjung kesana tidak perlu khawatir karena jalanan sudah beraspal mulus.
Jika wisatawan berangkat dari Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, perjalanan yang dibutuhkan adalah kurang lebih 90-120 menit. Untuk menuju ke lokasi, wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat melalui jalur Kupang-Oemasi. Sesampainya di Oemasi, wisatawan bisa melalui jalur Jl. Oesao-Bokong lalu bertanya pada masyarakat setempat agar sampai lokasi.
Untuk menikmati pesona keindahan gunung tersebut dan mendaki sampai ke puncak, wisatawan diharuskan membayar biaya untuk kebersihan sebesar Rp 10.000 (per 3 oktober 2020). Di pintu masuk, wisatawan wajib menulis data diri di buku yang disediakan ole pengelola. Tempat wisata ini dibuka untuk masyarakat umum mulai pukul 08.00-17.00 WIB.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Hiking ke Puncak Gunung Fatuleu
Gunung tersebut memiliki 1500 anak tangga yang dibangun oleh pemerintahan Kabupaten Kupang. Keberadaan anak tangga akan memudahkan wisatawan untuk bisa mencapai puncak gunung yang berada di atas ketinggian 875 mdpl. Pemerintah pusat memberikan alokasi dana sebesar Rp 1 miliar khusus untuk pembangunan ini.
Jalur yang akan dilalui wisatawan menuju ke puncak gunung tergolong cukup terjal karena di bagian puncak gunung terdapat gugusan bebatuan karang berukuran raksasa. Pulau Timor akan terlihat sangat eksotis dari puncak gunung tersebut.
2. Camping di Puncak Gunung
Wisatawan yang memiliki jiwa pemberani dan tidak takut akan hal-hal berbau mistis, bisa mencoba camping di Gunung Fatuleu dan mendirikan tenda di puncak gunung. Sudah ada wisatawan mancanegara yang pernah camping di puncak gunung tersebut agar bisa menikmati panorama sunrise dengan latar belakang Pulau Timor dari atas.
Pengelola tempat wisata alam cantik ini mencatat bahwa wisatawan yang berkunjung bisa mencapai 1000 orang per bulan. Hal ini dikarenakan pemerintah setempat sudah melakukan penataan terkait infrastruktur maupun fasilitas yang memadai.
3. Hunting Foto
Meski berbau mistis, namun pemandangan yang ada di sekitar lokasi Gunung Fatuleu tampak sangat indah. Jika memang wisatawan tidak ingin mendaki sampai ke puncak, bisa hunting foto dengan menaiki beberapa anak tangga saja agar mendapatkan latar belakang gunung batu yang tampak tinggi dan perbukitan hijau.
Di area kaki gunung terdapat beberapa pondok peneduh yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung. Wisatawan dapat berfoto di tepi jalan yang berada di seberang lokasi pondok-pondok peneduh tersebut berada. Dari situ akan tampak kemegahan gunung berupa perbukitan hijau dengan batu karang besar di puncaknya.
Fasilitas Wisata di Gunung Fatuleu
Terkait fasilitas, pemerintah setempat sudah melakukan penataan untuk objek wisata ini. Contoh fasilitasnya adalah berupa 1500 anak tangga yang dibangun di area gunung agar wisatawan yang berkunjung bisa melakukan hiking sampai ke puncak gunung dengan mudah.
Selain pembangunan anak tangga, pemerintah setempat juga membangun beragam fasilitas pendukung antara lain lapak para pedagang kuliner, lahan parkir yang luas, MCK atau Mandi Cuci Kakus, rumah serbaguna atau lopo, hingga pondok untuk berteduh.
Di depan pintu masuk juga terdapat posko yang merupakan titik lokasi wisatawan untuk menulis data diri di buku kunjungan dan sekaligus sebagai posko peringatan akan segala aktivitas berbahaya yang ditunjukkan oleh gunung.
Dengan beragam fasilitas memadai dan pemandangan indah yang disuguhkan Gunung Fatuleu, wisatawan tidak perlu berpikir dua kali jika ingin mengunjunginya. Sehingga tempat wisata ini bisa dimasukkan dalam list kunjungan wisata Kupang.