Jelajahi kecantikan alam unik dan karakteristik berbeda di Gunung Adeng, sebuah destinasi di Tabanan yang memikat hati dengan pesona gunungnya yang memukau.
Harga Tiket: Gratis; Map: Cek Lokasi Alamat: Kec. Baturiti, Kab. Tabanan, Bali. |
Wisatawan yang hobi mendaki akan merasa termanjakan dengan keberadaan gunung-gunung yang ada di Indonesia. Tidak hanya ada di wilayah Pulau Jawa saja, namun di Pulau Bali pun juga terdapat gunung yang tergolong tinggi. Gunung Adeng di Tabanan merupakan salah satu dari 10 gunung tertinggi di Pulau Bali.
Wisatawan yang berlibur ke Bali mayoritas mencari tempat wisata yang bisa menghilangkan kepenatan pikiran atas segala aktivitas sehari-hari. Biasanya wisatawan mengunjungi beragam pantai eksotis yang ada di wilayah Bali. Bagi wisatawan yang memiliki minat besar dalam pendakian, tentu saja gunung tersebut menjadi tempat wisata menarik selain pantai.
Salah satu gunung yang terdapat di Pulau Bali ini memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan gunung-gunung lainnya. Karakteristik itulah yang membuat wisatawan penasaran sehingga tertarik untuk mendakinya meskipun jalur yang ditempuh selama perjalanan menuju ke puncak gunung cukup sulit dan membutuhkan tenaga ekstra.
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Gunung Adeng
1. Termasuk Gunung Tertinggi di Pulau Bali
Di Bali terdapat sejumlah 10 gunung yang memiliki ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut. Salah satunya adalah Gunung Adeng. 10 gunung tertinggi yang dimaksud antara lain Gunung Agung (3.142 mdpl), Gunung Batukaru (2.276 mdpl), Gunung Abang (2.152 mdpl), kemudian Gunung Catur (2.098 mdpl).
Setelah itu Gunung Sanghyang (2.074 mdpl), Gunung Pohen (2.063 mdpl), Gunung Tapak (1.909 mdpl), Gunung Lesung (1.865 mdpl), gunung tertinggi ke-9 bernama Adeng (1.826 mdpl), dan yang terakhir adalah Gunung Batur (1.717 mdpl). Gunung tersebut merupakan gunung tidak aktif yang terletak di area vulkanik Bedugul.
Dengan ketinggian 1.826 mdpl, wisatawan yang hobi mendaki merasa tertantang untuk bisa menaklukan gunung tersebut. Akan tetapi, ketika mendaki sebaiknya mengajak pendaki yang sudah berpengalaman karena sering ada kasus pendaki yang terpisah dari para rombongannya dan akhirnya tersesat saat perjalanan turun.
2. Tiga pura di Kawasan Puncak Gunung
Bukan rahasia umum lagi jika banyak pura yang ada di kawasan Bali. Tidak terkecuali di kawasan Gunung Adeng bagian puncaknya. Disana terdapat sejumlah tiga pura yakni Pura Pucak Tapak yang letaknya paling atas, Pura Anyar yang letaknya di pertengahan, dan Pura Puncak Bukit Adeng yang letaknya di bagian bawah.
Kawasan puncaknya memang merupakan kawasan keramat dan sakral karena keberadaan Pura Pucak Tapakdan sebenarnya tidak dikhususkan untuk kegiatan pendakian, akan tetapi lebih cenderung ke kegiatan perjalanan spiritual. Pura Pacak Tapak dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai kawasan yang suci atau tenget.
Namun, para pendaki tidak menyadari kawasan suci tersebut karena lokasinya berupa hutan belantara dan tidak terdapat pelinggih. Karena sering terjadi kasus pendaki yang tersesat disana, maka di tahun 2020 pendakian ke puncak gunung ditutup sementara waktu. Kecuali untuk pendaki spiritual masih diperbolehkan melakukan pendakian.
3. Memiliki Karakteristik yang Berbeda dengan Gunung Lainnya
Sebagian wisatawan yang hobi mendaki tidak mengetahui secara pasti mengenai karakteristik Gunung Adeng. Gunung tertinggi ke-9 yang terletak di Pulau Bali ini mempunyai karakteristik berbeda dengan gunung lainnya. Pada umumnya, di sepanjang sisi jalur gunung pasti mempunyai semak-semak yang rimbun.
Namun, berbeda dengan gunung yang di dalamnya terdapat 3 pura ini. Vegetasi di dalamnya didominasi oleh pepohonan yang tinggi dengan dedaunan yang sangat rimbun sehingga bentuknya seperti kanopi dan bisa menutupi area yang ada di bawahnya dari sengatan sinar matahari.
Karena itulah semak-semak tersebut tidak bisa hidup di bawahnya. Oleh sebab itu, jalur pendakiannya menjadi tidak terlihat jelas. Berbeda dengan gunung lainnya yang memiliki jalur setapak untuk memudahkan pendakian jika di bagian kanan dan kirinya terdapat semak-semak yang seolah menjadi pagar di sepanjang jalur pendakian.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Lokasi gunung ada di Kabupaten Tabanan, Bali, tepatnya di Kecamatan Baturiti. Berdasarkan letak geografisnya, gunung yang terletak di Desa Angseri ini berbatasan dengan gunung yang ada di sebelah utaranya secara langsung yakni Gunung Pohen. Sementara itu, Gunung Sanghyang berada di sebelah barat Gunung Adeng dan Gunung Batubaru di barat dayanya.
Dibandingkan gunung lain yang berada di sebelah utaranya, waktu pendakian menuju ke puncak gunung lumayan lama yaitu sekitar 4 jam dengan jalan santai. Hal ini dikarenakan jalur pendakiannya lebih panjang dibandingkan gunung lainnya.
Rute menuju ke lokasi bisa melalui kawasan wisata Bedugul Bali karena jaraknya hanya sekitar 18 km atau sekitar 37 menit jika ditempuh menggunakan kendaraan roda empat dan kurang lebih 16 km atau sekitar 31 menit menggunakan kendaraan roda dua.
Untuk melakukan pendakian di Gunung Adeng, wisatawan tidak diminta untuk membayar tiket masuk. Hanya saja, wisatawan wajib melapor pada kepala desa setempat terkait perijinan pendakian.
Sebaiknya wisatawan yang baru pertama kali mendaki gunung tersebut meminta ditemani oleh orang yang sudah berpengalaman karena jalur pendakiannya sulit.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Mendaki dengan Fokus
Jalur pendakian menuju ke puncak Gunung Adeng tergolong sulit karena di dalamnya didominasi oleh hutan lebat. Bahkan, hutan lebatnya membuat tidak adanya pemandangan terbuka. Pemandangan yang ada di dalamnya hanya pepohonan hutan yang khas berpadu dengan suara alam khas hutan lebat.
Sudah sering ada kasus pendaki yang terpisah dari rombongan dan akhirnya tersesat sehingga wisatawan harus fokus ketika mendaki disana. Berbeda dengan gunung lainnya yang memiliki beberapa pos. Di gunung setinggi 1.826 mdpl ini hanya mempunyai 1 pos yang berada di dekat area puncak.
Sebagian besar pendaki pasti mengira bahwa puncak tersebut adalah puncak Gunung Adeng. Padahal sebenarnya setelah puncak ini masih ada jalan setapak yang akan mengantarkan wisatawan menuju ke puncak gunung yang sesungguhnya. Perjalanan melalui jalan setapak itu sekitar 10 menit dan kondisi jalannya cenderung landai.
2. Hunting Foto
Sebelum mulai pendaki, wisatawan harus menaiki kurang lebih 762 anak tangga terlebih dahulu. Panorama sekitar anak tangga tersebut bagus untuk berfoto dengan background pepohonan di samping kanan dan kiri. Setelah selesai trekking melalui ratusan anak tangga, wisatawan akan menemukan Puncak Bukit Adeng.
Terdapat gapura pura yang cantik dan bisa dijadikan sebagai background foto. Melanjutkan perjalanan pendakian lagi, wisatawan akan melewati kawasan hutan lebat. Hutan tersebut juga bisa menjadi background foto menarik karena di perkotaan akan sulit menemukan hutan yang lebat seperti itu.
Sampai di puncak gunung, wisatawan hanya akan menemukan pemandangan berupa pepohonan besar dengan tanahnya yang cukup landai. Di titik inilah wisatawan bisa mendirikan tenda untuk camping. Bagi wisatawan yang suka dengan pemandangan wisata alam berupa hutan lebat yang masih alami, Gunung Adeng sangat cocok dikunjungi.
3. Bersih-bersih Gunung
Kegiatan ini banyak dilakukan oleh para pendaki ketika sedang mendaki sebuah gunung. Bersih-bersih gunung yang dimaksud adalah membersihkan sampah yang berserakan di area dalam gunung sehingga selain mendaki, wisatawan juga secara tidak langsung membantu pihak pengelola membersihkan gunung.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa terdapat 3 buah pura yang terdapat di kawasan dalam gunung sehingga jangan sampai mengambil bunga atau apapun yang merupakan sesajen di kawasan 3 pura tersebut. Jangan sampai membuat gaduh ketika melakukan pendakian karena 3 pura tersebut termasuk kawasan suci.
Fasilitas Penunjang di Gunung Adeng
Terkait fasilitas, terdapat area parkir yang lokasinya dekat anak tangga sebagai titik awal memulai pendakian. Area parkir tersebut cukup luas sehingga muat untuk beberapa kendaraan roda dua dan roda empat.
Anak tangga sejumlah 762 buah menjadi salah satu fasilitas yang ada disana. Selain itu, karena Gunung Adeng berupa hutan lebat alami, maka wisatawan yang ingin mendaki bisa meminta ditemani oleh orang yang sudah berpengalaman melakukan pendakian di gunung itu.
Terdapat fasilitas berupa pos yang hanya berjumlah 1 buah dan letaknya dekat dengan puncak gunung. Tidak ada warung makanan disana sehingga wisatawan yang ingin berkemah perlu membawa bekal makanan dan minuman sendiri.
Meskipun jalur pendakiannya cukup sulit karena didominasi oleh hutan lebat dan pepohonan yang besar, namun pendaki malah merasa tertantang untuk bisa menaklukkan Gunung Adeng tersebut.