Harga Tiket: Rp 20.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Kec. Rahong Utara, Kab. Manggarai, Nusa Tenggara Timur. |
Situs warisan prasejarah di kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur yang berupa sebuah gua apik dan unik bernama Gua Liang Bua. Gua cantik ini pertama kali teliti oleh misionaris Katolik Belanda bernama Theodore Verhoeven di tahun 1965. Awal mulanya Theodore menjadikan Liang Bua sebagai sekolah tempat ia mengajar.
Waktu berlalu Theodore pun akhirnya melakukan penggalian dan penelitian ia menemukan kuburan serta artefak. Menurut penuturan warga sekitar diyakini bahwa penggalian gua dilakukan sudah sejak tahun 1930-an ketika itu hasil dari penggalian ini dibawa ke Belanda sampai saat ini proses penelitian terus dilakukan dengan melibatkan peneliti dari luar negeri.
Sampai saat ini proses penggalian dan penelitian terus dilakukan untuk mendapatkan bukti sejarah baru dari masa lalu. Berbagai penemuan berhasil didapatkan oleh para arkeologi, selain sebagai tempat prasejarah Gua Liang Bua ini juga jadi tempat liburan menarik lho. Penasaran? Simak ulasannya berikut
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Gua Liang Bua
1. Gua yang Luas
Luas dari Gua permukiman prasejarah ini mencapai panjang 50 meter, lebar 40 meter dan tinggi sampai 25 meter. Dengan gua yang lebar ini dahulu gua dipercaya sebagai tempat pemukiman manusia prasejarah dari zaman batu sampai zaman logam awal.
Hal ini didukung dengan fakta yang ada seperti bangunan gua yang kokoh, lokasi dekat dengan aliran sungai serta adanya peralatan yang terbuat dari batu dan logam.
2. Ditemukan Manusia Flores
Penemuan yang menjadi daya tarik utama dari Gua Liang Bua yaitu fosil manusia flores pada kedalaman 6 meter dibawah permukaan tanah setelah dilakukan penggalian. Jenis dari spesies ini adalah manusia pendek dengan ketinggian badan 100 cm dan beratnya 25-30 Kg saja.
Diperkirakan spesies ini hidup 18.000 tahun lalu. Fosil yang ditemukan hanya satu yang masih utuh dan berjenis kelamin perempuan. Penemuan manusia purba ini pada tahun 2003 dan membuat gua menjadi terkenal di seluruh penjuru dunia.
Banyak orang yang ingin melihat secara langsung bukti peninggalan sejarah ini. Total ada 9 penemuan fosil manusia dan berbagai penemuan peralatan bertahan hidup dan fosil hewan.
3. Fosil Hewan
Pada kedalaman 10.7 meter didapatkan fosil lain berupa fosil hewan seperti kura-kura, kadal, biawak, komodo, kelelawar, bangau raksasa, tikus dan juga gajah purba. Pada setiap penggalian ada beberapa hewan yang sudah punah. Fosil hewan bisa dilihat di area museum lengkap dengan penjelasan detailnya.
4. Proses Terciptanya Gua
Dari hasil penelitian didapatkan informasi perkiraan mengenai awal mula terciptanya gua indah ini. Gua terbentuk karena dorongan arus sungai yang membawa batuan kemudian mampu menebus sebuah gundukan bukit. Proses ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama sampai batuan yang terbawa berubah menjadi jenis batuan sedimentasi.
5. Punya Langit-Langit Indah
Di langit-langit Gua Liang Bua, pengunjung akan menemukan stalaktit indah yang menghiasi gua, bentuknya menjuntai dari arah langit-langit. Stalaktit ini terbentuk secara alami dari proses yang sangat panjang.
6. Dekat Aliran Sungai
Posisi mulut gua menghadap ke timur laut sehingga ketika pagi hari pencahayaan dalam gua akan optimal didukung pula dengan sirkulasi udara yang baik. Lokasi gua cantik ini berjarak sangat dekat dengan aliran dari Sungai Wae Muli dan Wae Rancang. Fakta ini mendukung sehingga gua dahulu dijadikan sebagai sebuah perkampungan.
7. Museum Laing Bua
Tidak hanya jalan-jalan di area gua pengunjung yang datang juga bisa berwisata edukasi di area museum. Museum ini merupakan oase yang menampilkan hasil galian gua beserta dengan informasinya.
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Gua Liang Bua berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Secara administrasi wilayah Gua Liang ada di Dusun Rampasasa, Gua cantik ini jadi ikon Desa Liang Bua, di Kecamatan Ruteng, Manggarai.
Jalur perjalan yang harus dilewati pengunjung untuk bisa melihat keindahan gua cukup extreme. Rute perjalan untuk wisatawan yang berasal dari luar Pulau NTT. Pertama datang melalui Bandara Udara Kota Kupang kemudian harus terbang lagi ke Kota Ende yang ada di Pulau Flores. Waktu terbang dari Kupang ke Flores ini kira-kira 90 menit lamanya.
Setelah sampai di Flores perjalanan dilanjutkan menuju Kota Ruteng dengan naik angkutan umum atau bisa menyewa kendaraan. Waktu perjalanan Ende-Ruteng ini kurang lebih 4 jam. Setelah sampai Ruteng lanjut pacu kendaraan ke Rampasasa yang berjarak 13 kilometer, bisa oper naik angkutan umum atau kendaraan pribadi.
Jalanan untuk sampai ke lokasi gua sangat sempit dan hanya bisa dilalui untuk 1 mobil. Jalannya berkelok dan berupa bukit naik turun. Semua kesulitan itu akan terbayar setelah sampai di Gua Liang Bua. Pengunjung akan diajak perjalanan lintas waktu dengan membayangkan kehidupan manusia purba pada zaman dahulu.
Pengunjung yang membawa kendaraan pribadi dan ingin lebih praktis mencari alamatnya bisa mengandalkan aplikasi peta online dengan memasukkan keyword nama Liang Bua Cave (Hobbit Cave). Nantinya rute perjalanan ke lokasi pun bisa dengan mudah didapatkan.
Harga Tiket Masuk Gua Liang Bua
Harga tiket masuk untuk bisa ke dalam gua dan museum dari Liang Bua ini sebesar Rp. 20.000/orang. Dengan membayar tiket masuk pengunjung ikut aktif membantu perawatan dari situs arkeologi dunia ini.
Jam operasional gua buka setiap hari selama 24 jam nonstop. Selama pandemi dari tahun 2020 dilakukan sejumlah perubahan pada jam operasional demi menghindari penyebaran virus yang lebih besar.
Waktu berkunjung terbaik adalah di pagi hari menjelang siang. Posisi gua yang menghadap ke timur mendapatkan siklus udara optimal dan juga pencahayaan yang terang sehingga pengunjung bisa melihat detail gua.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
1. Menjelajahi Gua
Kegiatan menarik pertama yang bisa dilakukan ketika sampai di lokasi adalah menjelajahi Gua Liang Bua yang luas ini. Gua adalah tempat ditemukanya berbagai macam fosil yang ada di museum, sampai saat ini proses penelitian dan penggalian Gua masih terus dilakukan. Sehingga pengunjung pun dapat melihat langsung kerja arkeologi.
Masuk dalam gua sensasi awal adalah pengunjung bisa menyaksikan dan turut merasakan atmosfer kehidupan pada masa lampau. Corak alami dari gua memberikan kesan alami dan natural. Memang bentuk dari gua tidak pernah mengalami pemugaran.
2. Menikmati Pemandangan Sekitar
Pemandangan di depan dan sekitar Gua eksotis ini sangat indah. Perbukitan, pohon serta keindahan alam terjadi di depan mata. Jangan lupa untuk melihat ke arah langit-langit gua yang punya Stalaktit menawan.
Keindahan alam yang masih terjaga ini memberikan rasa sejuk di area gua dan sekitarnya. Rindangnya pepohonan juga menjadi payung alami dari sengatan sinar matahari.
3. Mengunjungi Museum
Kegiatan selanjutnya yang bisa dilakukan adalah mengunjungi bangunan museum. Di bangunan modern ini tersimpan koleksi fosil yang ditemukan pada area gua. Selain fosil tersaji pula informasi lengkap mengenai fosil yang ada. Saat berada disini pengunjung akan mendapatkan tambahan pengetahuan.
4. Berfoto dengan Suasana Prasejarah
Selain memfoto benda-benda yang ada di Gua Liang Bua, pengunjung bisa melakukan kegiatan menarik lain yaitu swafoto atau selfie. Ada banyak tempat sejarah yang bisa dijadikan sebagai latar untuk berfoto. Favorit tempat foto pengunjung adalah area di pintu masuk gua yang diatasnya ada Stalaktit.
Jalur perjalanan dari pintu masuk ke gua pun bisa menjadi tempat foto instagramable. Puas-puaskan diri untuk mengabadikan momen selama berada di wisata alam cantik ini.
5. Rangkaian Acara Touring Motor
Pulau Flores punya semacam paket city tour untuk para wisatawan yang sedang berlibur ke pulau indah ini. Salah satu agenda wajib yang dimasukkan adalah Gua Liang ini. Wisatawan yang hobi naik motor ini berusaha menaklukan medan jalan menuju gua. Setelah sampai di lokasi kemudian peserta dibebaskan untuk berkeliling gua dan museum.
Fasilitas Penunjang di Gua Liang Bua
Meskipun masuk ke wisata sejarah namun karena letaknya yang berada di sebuah gua alam dengan kondisi sekitar yang merupakan perbukitan memberikan keistimewaan tersendiri. Sejumlah fasilitas telah dibangun antara lain toilet, loket karcis, dan area parkir yang cukup luas.
Fasilitas dalam segi penelitian yang telah disediakan ada laboratorium, museum dan juga bangunan kantor. Gua Liang Bua ini menjadi tempat penelitian berskala internasional karena dari awal penelitiannya sudah melibatkan pihak luar. Proses penelitiannya memakan waktu yang panjang supaya mendapatkan hipotesis yang akurat.
Dari segi kebersihan gua menawan ini mendapatkan perawatan secara rutin oleh pihak pengelolaan. Para peneliti pun juga bekerja dengan standar internasional. Selama pandemi ini hampir semua kegiatan masyarakat menjadi serba terbatas. Semua tempat rekreasi harus melakukan perubahan dengan menyediakan fasilitas untuk menjaga protokol kesehatan.
Sekian ulasan mengenai Gua Liang Bua dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ini. Gua yang sudah ada sejak zaman prasejarah ini memberikan warna baru pada ilmu pengetahuan semenjak ditemukannya Manusia Purba Flores. Penemuan tahun 2003 itu membuat gua cantik ini terkenal sampai sekarang.