Harga Tiket: Rp 5.000; Map: Cek Lokasi Alamat: Woloara, Kec. Kelimutu, Kab. Ende, Nusa Tenggara Timur. |
Berbicara mengenai wisata andalan di Nusa Tenggara Timur, ternyata tidak hanya tentang Taman Nasional Komodo saja. Karena di Provinsi ini juga ada Danau Kelimutu, yang termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu. Taman nasional tersebut terdiri atas perbukitan dan pegunungan, dengan puncak tertingginya adalah Gunung Kelibara yang mencapai 1.731 mdpl.
Luas kawasan taman nasional tersebut adalah 5356,50 hektar, yang terdiri dari 241 pal batas hutan kawasan. Hutan ini membatasi Taman Nasional Kelimutu dengan 24 desa yang berada di 5 kecamatan pada Kabupaten Ende. Danau ini sendiri ada di puncak Gunung Kelimutu yang memiliki ketinggian kurang lebih 1.631 meter di atas permukaan laut.
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Danau Kelimutu

1. Sejarah Danau Kelimutu
Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu tempat yang paling ikonik dari Taman Nasional Kelimutu adalah danaunya. Menurut sejarahnya, danau cantik ini pertama kali ditemukan pada tahun 1915 oleh B. Van Suchtelen, yaitu seorang komandan militer Belanda. Saat itu Suchtelen mengatakan pada warga sekitar mengenai danau yang ada di puncak Gunung Kelimutu.
Suchtelen menyebutkan bahwa danau di atas puncak gunung ini ada tiga buah yang memiliki warna berbeda. Warga yang mendengar hal tersebut mulanya tidak langsung percaya, sebab ketiga warna danau yang disebutkan oleh B. Van Suchtelen sama dengan warna dari bendera Belanda.
Sampai kemudian warga sekitar membuktikannya sendiri dengan mata kepala mereka mengenai keberadaan danau. Keindahan danau tersebut kemudian dirangkum dalam sebuah lukisan milik Y. Bouman, yang diciptakan pada 1929. Sejak saat itu, nama danau di atas puncak gunung tersebut kemudian semakin populer dan mengundang banyak perhatian wisatawan.
Nama Kelimutu sendiri diambil dari gabungan dua kata yaitu keli dan mutu. Keli berarti gunung dan mutu artinya yaitu mendidih. Sehingga secara harfiah, nama Kelimutu bisa diartikan sebagai gunung mendidih. Namun nama Kelimutu tersebut sebenarnya nama dari gunungnya, sedangkan danau di atas puncak gunung memiliki nama sendiri.
Ketiga danau di atas puncak Gunung Kelimutu memiliki nama Tiwu Ata Mbupu atau Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Polo atau Ata Polo. Yang mana danau tersebut bersumber dari erupsi phreatic yang terjadi di masa lalu. Meski memiliki nama sendiri, namun destinasi ini lebih dikenal dengan nama Danau Kelimutu.
2. Mitos Danau Kelimutu
Berbicara mengenai objek wisata alam yang ada di Indonesia, rasanya sangat tidak afdol apabila tidak membahas tentang mitos yang ada di sana. Pasalnya hampir setiap destinasi alam di dalam negeri selalu mempunyai legenda atau mitos yang hidup di masyarakat. Konon, Danau Kelimutu yang ada di atas puncak gunung ini adalah tempat bersemayam jiwa jiwa orang yang telah meninggal.
Kepercayaan tersebut muncul karena danau yang ada di Taman Nasional Kelimutu ini bisa berubah ubah warna. Danau Tiwu Ata Mbupu dipercaya menjadi tempat bagi jiwa jiwa orang tua yang telah meninggal. Lalu Tiwu Nuwa Muri Koo Fai menjadi tempat bagi jiwa jiwa orang muda yang telah meninggal.
Sementara Tiwu Ata Polo diyakini merupakan tempat bagi jiwa jiwa orang jahat yang telah meninggal. Dari ketiga danau tersebut, disebutkan bahwa Tiwu Nuwa Muri Koo Fai adalah danau yang paling sering berubah warna. Jika berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat, hal ini mungkin karena danau tersebut adalah tempat bagi jiwa orang muda.
Sehingga masih labil dan mempengaruhi perubahan warna air pada danau tersebut. Sementara itu, dalam bahasa setempat, tiwu sendiri memiliki arti yaitu danau. Inilah mengapa setiap danau yang ada di taman nasional ini memiliki nama dengan awalan tiwu pada namanya.
3. Danau Tiga Warna

Seperti yang disebutkan oleh B. Van Suchtelen, Danau Kelimutu Flores atau kawah yang berada di atas puncak Gunung Kelimutu mempunyai warna air yang berbeda beda. Bahkan sesekali fenomena alam menakjubkan terjadi di sana, yakni warna air danaunya mengalami perubahan. Namun warga setempat sendiri percaya bahwa perubahan warna yang terjadi merupakan sebuah pertanda buruk.
Masyarakat meyakini bahwa itu berarti akan terjadi suatu bencana di Indonesia. Karena hal serupa pernah terjadi beberapa kali, seperti pada tahun 1992 dan di tahun 2004. Pada tahun 1992, di salah satu danau terjadi perubahan warna air menjadi coklat kemerahan layaknya hati ayam. Gempa bumi yang terjadi di Flores dan memakan banyak korban jiwa, kemudian terjadi tidak lama kemudian.
Sementara di tahun 2004 adalah tahun terjadinya peristiwa tsunami di Aceh yang masih menjadi kenangan menyakitkan bagi banyak orang. Sebab tragedi tersebut menimbulkan banyak sekali korban jiwa. Dan saat itu, warna danau di sini pun mengalami perubahan. Danau Kelimutu sendiri memang dikeramatkan bagi warga sekitar karena dianggap mempunyai kekuatan magis yang luar biasa.
4. Monyet Penjaga di Tebing yang Curam
Setibanya di Danau Kelimutu Flores, anda akan disuguhkan pemandangan tebing yang curam namun indah. Dari atas ketinggian ini, anda bisa menyaksikan bagaimana panorama alam di sekitar yang begitu mempesona. Uniknya lagi, anda akan menemukan sosok penunggu tebing yang ada di tempat wisata tersebut.
Jangan takut, karena penunggu tebing ini adalah gerombolan monyet berbulu coklat yang memenuhi ranting ranting pohon di bibir tebing. Dari tebing tersebut, anda mungkin akan melihat keindahan yang rupawan. Namun sebaiknya jangan terlalu lama berada di sana, mengingat bahwa area tersebut memiliki kontur yang curam dan cukup berbahaya.
5. Tempat Perlindungan Flora dan Fauna Langka
Danau Kelimutu termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu, sehingga di sini anda tidak hanya akan menemukan gerombolan monyet penunggu tebing saja. Pasalnya taman nasional satu ini menjadi tempat perlindungan berbagai flora dan fauna langka, yang jika beruntung bisa anda jumpai ketika berkunjung ke lokasi.
Anda bisa langsung datang ke tempat bernama Arboretum, yaitu hutan seluas 4,5 hektar yang berfungsi sebagai habitat dari ragam flora dan fauna di taman nasional ini. Keragaman flora yang ada di sini sendiri terdiri atas 100 spesies, yang di antaranya adalah jenis endemik Kelimutu yaitu turuwara dan uta onga.
Sedangkan koleksi fauna yang tersimpan di dalam Taman Nasional Kelimutu antara lain beberapa satwa endemik Flores, seperti burung garugiwa. Anda beruntung jika berhasil bertemu dengan burung tersebut, sebab gerugiwa mempunyai 11 suara kicauan yang berbeda. Bahkan satwa ini disebut sebagai burung arwah lantaran sangat jarang terlihat.
Tidak hanya burung garugiwa, satwa lain yang menjadikan hutan Arboretum sebagai habitat yaitu tikus gunung, deke, wawi ndua, ayam hutan, banteng, rusa, kijang, luwak, trenggiling, landak, kelinci, babi hutan, elang, dan lain sebagainya. Pastinya akan sangat seru jika bisa melihat berbagai flora dan fauna tersebut secara langsung. Tapi sebaiknya anda tetap berhati hati dan tidak mengganggu satwa yang ada.
6. Upacara Ritual Pati Ka

Danau Kelimutu dianggap sebagai tempat keramat yang memiliki kekuatan magis bagi masyarakat sekitar. Oleh sebab itu, pendudukan setempat pun biasanya melakukan upacara ritual yang diadakan di tepi danau. Namanya ritual Pati Ka yang berarti makan. Jadi ritual ini dilakukan untuk memberi makan tempat ini.
Makanan atau sesaji yang disuguhkan berupa daging babi atau dalam bahasa setempat disebut wawi, ditambah dengan minuman beralkohol bernama moke yang khas dari daerah Kelimutu. Selain babi, sesaji yang disuguhkan pada upacara juga berupa ayam dan sejumput sirih pinang.
Pemberian sesaji tersebut ditujukan kepada para leluhur yang jiwanya bersemayam di dalam danau tersebut. Upacara ritual Pati Ka sendiri biasanya dilakukan setiap tahun, tepatnya pada tanggal 14 Agustus. Prosesi upacara dimulai dengan tari adat yaitu tari gawi yang dilakukan di lapangan, sebelum Tugu Puncak Kelimutu.
7. Kearifan Lokal
Ketika berkunjung ke danau ini, pesona wisata yang akan anda temukan tidak terlepas dari kearifan lokal di dalamnya. Seperti penduduk setempat yang tinggal di Wae Rebo. Rumah rumah penduduk di sana dibangun dengan kayu dan jerami, serta umumnya terdiri atas 5 lantai.
Tidak hanya menampilkan keunikan dari bangunan rumahnya, namun penduduk di daerah Wae Rebo tersebut terkenal akan keramahan mereka yang luar biasa. Tidak jarang para wisatawan akan disuguhi dengan kopi hangat khas Flores. Jika menjelajah ke sini, anda pun bisa melihat para ibu ibu yang tengah menenun kain khas dari Flores.
Alamat dan Rute Lokasi

Danau Kelimutu berada di puncak Gunung Kelimutu yang terletak di Woloara, Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Letaknya tersebut berada di kawasan Taman Nasional Kelimutu, dan jarak dari Kabupaten Ende sendiri sejauh kurang lebih 65 kilometer. Dari ibu kota NTT, Kupang, anda perlu menggunakan pesawat terlebih dahulu untuk menuju ke Kabupaten Ende.
Perjalanan dari Kupang Menuju Kabupaten Ende membutuhkan waktu sekitar 40 menit. Kemudian bisa dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan umum berupa minibus. Masuk pintu kawasan Taman Nasional Kelimutu sendiri akan memakan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan. Nantinya anda hanya perlu berjalan sepanjang 2,5 kilometer menuju puncak untuk mencapai danau.
Jam Operasional dan Harga Tiket

Karena berada di kawasan taman nasional, Danau Kelimutu bisa dikunjungi sesuai dengan jam operasional taman nasional tersebut. Yang mana lokasi wisata ini dibuka untuk umum mulai pukul 05.00 sampai dengan pukul 18.00 WITA, dan dibuka setiap hari. Meski begitu, sebenarnya tidak masalah jika anda ingin datang lebih bagi untuk menyaksikan sunrise.
Sedangkan untuk harga tiket masuknya sendiri terbilang cukup terjangkau. Karena pengunjung lokal atau turis domestik hanya dikenakan biaya sekitar Rp. 5.000 saja per orangnya. Sedangkan wisatawan asing dikenakan biaya kurang lebih Rp. 150.000. Biaya belum termasuk kontribusi parkir, yang dikenakan Rp. 5.000 untuk motor dan Rp. 10.000 untuk mobil.
Fasilitas yang Bisa Ditemukan di Danau Kelimutu

Fasilitas yang disediakan oleh pengelola wisata alam ini terbilang cukup untuk menunjang kebutuhan wisatawan selama berada di lokasi. Seperti area parkir yang cukup luas, tempat beristirahat berupa gazebo, toilet bersih, spot foto menarik, serta deretan warung makan dan minum.
Taman Nasional Kelimutu merupakan salah satu tempat terbaik untuk menikmati liburan di Flores. Di dalam taman nasional, anda bisa menemukan berbagai hal menarik yang mana salah satunya yaitu Danau Kelimutu yang dikenal pula dengan nama Danau Tiga Warna. Kearifan lokalnya pun sangat luar biasa, sehingga dijamin membuat anda terkagum kagum.