Kunjungi Puri Agung Buleleng, destinasi sejarah di Bali yang menampilkan ragam peninggalan kerajaan Buleleng, memancarkan kejayaan masa lampau di setiap sudutnya.
Harga Tiket: -; Map: Cek Lokasi Alamat: Jl. Mayor Metra No.12, Paket Agung, Kec. Buleleng, Kab. Buleleng, Bali. |
Berkunjung ke Puri Agung Buleleng memang memberikan pengalaman berwisata yang berbeda. Karena di tempat wisata yang unik ini, pengunjung bisa mempelajari sedikit sejarah tentang Kerajaan Buleleng, lengkap dengan barang-barang peninggalan yang masih ada.
Dari luar mungkin orang tidak menyangka bahwa lokasi ini disebut “The Royal Palace Singaraja” karena tampilannya yang terkesan sederhana. Kesederhanaan tersebut terus terasa hingga bagian dalam kawasan ini. Lengkap dengan bangunan dan ukiran yang menjadi ciri khas Kerajaan Buleleng.
Namun perlu diingat bahwa kawasan ini dibangun sejak tanggal 30 Maret 1604 dan merupakan awal dari sejarah Kerajaan Buleleng yang cukup panjang. Kemudian mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Belanda dan China, selain budaya asli Bali. Sehingga tampilannya menjadi unik, bahkan hingga kini.
↦ Hotel Murah di Buleleng Bali
Daftar Konten
Daya Tarik Wisata Puri Agung Buleleng
Sebagai salah satu tujuan wisata sejarah di Bali, daya tarik utama kawasan ini tentunya dari sisi sejarahnya yang cukup panjang. Lengkap dengan berbagai tampilan arsitektur dan barang-barang peninggalan yang masih dirawat hingga kini.
Tampilan Arsitektur yang Unik
Puri Agung Buleleng, juga kerap disebut Puri Gede Buleleng, mengambil desain arsitektur yang merupakan campuran. Antara arsitektur khas Buleleng dengan kebudayaan dari Belanda dan China. Hal tersebut terlihat dari berbagai jenis ukiran yang tersebar di seluruh kawasan ini.
Sejarah yang Panjang
Didirikan sejak tanggal 30 Maret 1604 oleh Ki Gusti Anglurah Panji Sakti atau Ki Barak, demikian nama kecilnya. Beliau adalah putra dari Raja Bali Dwipa bernama Dalem Sagening, yang tinggal di istana Puri Gelgel di Klungkung.
Ki Barak mengikuti ibundanya yang bernama Si Luh Pasek pergi ke Den Bukit. Ki Barak pada akhirnya mampu menyatukan seluruh wilayah Den Bukit dan memerintah di sana. Beliau bahkan bisa melebarkan kekuasaannya ke Jawa Timur dengan menaklukkan Kerajaan Blambangan.
↦ Cek Tiket Krisna Funtastic Land, Buleleng
Pada tanggal 30 Maret 1604 inilah Ki Barak membangun puri yang ketiga yang tempatnya di Tegalan Jagung. Wisata ini berada sekitar 1,5 kilometer ke bagian Utara Sukasada, di mana istananya yang kedua berada. Puri ketiga ini yang disebutnya Singaraja.
Puri Singaraja kemudian dikembangkan oleh cucu dari Ki Barak yang bernama Ki Gusti Anglurah Panji Bali. Puri Agung di Buleleng ini pernah hancur karena pendudukan Belanda namun kemudian dibangun kembali pada tahun 1915. Raja terakhir Kerajaan Buleleng adalah Anak Agung Panji Tisna yang wafat tanggal 2 Juni 1978.
Ragam Peninggalan Kerajaan Buleleng
Karena masih dipertahankan maka bukan hanya gedung dan lingkungan sekelilingnya yang indah, tapi juga ragam peninggalan yang masih bisa dilihat. Mulai dari foto dari berbagai zaman, barang-barang yang pernah digunakan oleh keluarga Kerajaan, hingga berbagai karya seni.
↦ Periksa Tiket Krisna Waterpark Buleleng
Alamat dan Cara Menuju Lokasi
Kawasan Puri Agung ini berada di Jl. Mayor Metra No. 12, Singaraja, wilayah Kabupaten Buleleng, Bali Utara. Berada satu kawasan dengan Puri Seni Sasana Budaya, Gedong Kirtya dan Museum Buleleng. Semuanya sudah masuk menjadi kawasan wisata sejarah di Bali.
Jika berangkat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, maka kawasan bersejarah ini bisa ditempuh dalam waktu sekitar tiga jam. Aksesnya mudah karena jalannya juga bagus sehingga bisa ditempuh oleh berbagai jenis kendaraan bermotor.
Bahkan jika menggunakan kendaraan umum, jaraknya hanya 15 menit dari Sanget. Kendaraan semuanya bisa berhenti langsung di bagian depan kawasan puri karena letaknya memang di pinggir jalan. Kawasan ini dibuka untuk umum setiap hari, mulai jam 08.00 pagi hingga sore jam 17.00.
Ragam Aktivitas yang Menarik Dilakukan
Sebagai wisata sejarah, tentunya aktivitas utamanya adalah melihat dan mempelajari sejarah Kerajaan Buleleng. Seperti penjelasan berikut:
1. Mengagumi Arsitektur Kawasan Puri Agung Buleleng
Seperti yang disebutkan di atas, puri ini juga menjadi satu kawasan dengan bangunan bersejarah lain yang berhubungan. Di bagian depan kawasan ini, wisatawan bisa mengunjungi Gedong Kirtya, Perpustakaan Lontar, Puri Seni Sasana Budaya, dan Museum Buleleng.
Masing-masing memiliki tampilan gaya arsitektur campuran Bali, Belanda dan China. Sehingga menjadi unik, termasuk banyak detail yang tersebar di seluruh kawasan. Khususnya pada seni ukiran yang terlihat amat indah.
Bangunan yang ada dalam Puri Agung Buleleng ini letaknya memang terpisahkan oleh taman yang indah. Bangunan utamanya adalah bangunan terbesar yang memiliki teras yang luas di bagian depannya. Ciri khasnya adalah adanya dua kolom besar yang memiliki hiasan di atasnya.
2. Mempelajari Sejarah Kerajaan Buleleng
Dengan kisah perjalanan sejarahnya yang panjang, Puri Agung memang bisa memberikan kisah yang menarik. Apalagi terkait dengan perang dengan Belanda yang membuat I Gusti Patih Djelantik dinobatkan sebagai pahlawan nasional karena berani melawan Belanda.
Termasuk juga perkembangan Kerajaan Buleleng dan kisah keberadaan Puri Gede Buleleng ini selama penjajahan Belanda di Indonesia. Hingga kemudian dibangun kembali, dirawat dan dijadikan tempat bersejarah hingga kini.
3. Melihat Koleksi Sejarah
Di dalam puri, dapat dilihat berbagai ruang dan isinya. Termasuk koleksi senjata dan perpustakaan yang masih rapi dan disakralkan oleh keturunan Raja. Salah satunya adalah melihat tempat suci yang disebut Merajan Puri atau “Royal Shrine”.
Selain itu, juga diperlihatkan berbagai kebudayaan tradisional Buleleng dan lintas sejarahnya. Termasuk berbagai pakaian tradisional khas Buleleng dan banyak foto yang memperlihatkan Sejarah Buleleng di masa lampau.
Ada juga berbagai kerajinan emas dan perak, kain, wayang orang, patung, sarkofagus (peti mati dari batu), dan berbagai peralatan pertanian dan menangkap ikan yang digunakan zaman dulu. Selain itu juga ada banyak barang yang digunakan masyarakat umum saat itu.
Seperti peralatan rumah tangga, berbagai alat kerajinan seperti untuk membuat barang dari tanah liat, bercocok tanam, permainan zaman dulu yaitu “magoak-goakan” atau permainan burung gagak.
4. Menonton Pertunjukan Seni
Di Puri Seni Sasana Budaya kerap diadakan pertunjukan seni dan budaya. Panji Tisna sebagai Raja terakhir juga merupakan seorang sastrawan terkenal. Sehingga setiap tanggal 2 Juni akan diadakan kegiatan seni budaya untuk mengenang beliau.
Fasilitas Penunjang di Puri Agung Buleleng
Karena memang dikelola dengan baik, maka kawasan Puri Agung di Buleleng ini memiliki fasilitas yang memadai. Seperti area parkir kendaraan yang cukup luas dan aman, rumah makan dengan menu khas Bali, tempat ibadah agama Hindu, tempat istirahat, dan toilet dan kamar mandi.
Kawasan Puri Agung Buleleng ini cukup luas dan sangat menarik untuk mengetahui sejarah panjang dan peninggalan dari Kerajaan Buleleng di Singaraja. Ini membuat Bali menjadi penuh dengan ragam wisata yang bisa dinikmati oleh seluruh wisatawan, bahkan juga wisata sejarah seperti ini.